#FutureSkillsGNFI
GoodMates sudah tahu belum, kalau ada wisata bernuansa Eropa di Bali? Kalau belum, yuk kenalin Taman Soekasada Ujung! Taman ini terletak di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Karangasem, Bali. Taman ini berjarak sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Amlapura. Pada masa Hindia Belanda tempat ini dikenal dengan nama Water Palace atau "Istana Air".
SEJARAH
Taman ini dibangun oleh raja Karangasem yang bernama I Gusti Bagus Jelantik dengan Agung Anglurah Ketut Karangasem. Pada awalnya luasnya hampir 400 hektare, tetapi sekarang hanya tinggal sekitar 10 hektare. Kebanyakan tanah tersebut sudah dibagikan kepada masyarakat pada masa landreform. Taman ini adalah milik pribadi keluarga Puri Karangasem. Namun pengunjung umum diperbolehkan mengunjunginya.
Taman Ujung Soekasada dibangun pada tahun 1901 dengan nama Kolam Dirah, artinya kolam tempat pembuangan bagi orang yang menguasai ilmu hitam. Kemudian pada tahun 1909, raja Karangasem memerintahkan seorang arsitektur Belanda, bernama Van Den Hentz dan arsitektur orang Tiongkok, bernama Loto Ang, serta dibantu oleh arsitektur orang Bali dari Kerajaan Karangasem untuk mengembangkan kolam Dirah, menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem.
Selain untuk tempat peristirahatan raja, dibangun juga tempat untuk raja Karangasem bersemedi dan tempat untuk menjamu tamu kerajaan Karangasem. Pembangunan dari taman Ujung Soekasada, selesai pada tahun 1921. Tahun 1937, Taman ini diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulisi naskah dalam aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, Melayu dan Bali.
Keunikan Arsitektur
Arsitektur bangunan yang terdapat di Taman Soekasada Ujung Karangasem menggabungkan arsitektur Eropa, China dan Bali. Desain Eropa terlihat pada ornamen dinding tempat peristirahatan raja, terdapat kaca warna-warni seperti desain bangunan pada sebuah Gereja Eropa. Perpaduan tersebut terlihat unik dan indah, terdapat juga jendela yang mengarah ke kolam yang menyuguhkan pemandangan kolam dengan tanaman tunjung berwarna-warni.
Sebelumnya arsitektur dari Taman Soekasada Ujung sering mengalami perbaikan. Hal ini dikarenakan terjadi berbagai peristiwa sejarah yang membuat arsitektur dari Taman Soekasada Ujung mengalami kerusakan. Seperti pada peristiwa penjajahan Jepang di Bali, pagar besi digunakan untuk senjata berperang oleh masyarakat sekitar. Kerusakan terparah terjadi pada tahun 1963, pada saat Gunung Agung meletus. Semenjak saat itu, Taman Soekasada Ujung, tidak mendapat perawatan. Kemudian tahun 2000, Puri Karangasem dan pemerintah kabupaten Karangasem melakukan perbaikan dan menata kembali kawasan ini tanpa merubah bentuk asli dari Taman Soekasada Ujung, sehingga bisa disaksikan seperti saat ini.
Taman ini memiliki daya tarik wisata yang sangat populer sebagai tempat foto prewedding, dengan menyuguhi keindahan kolam yang tertata rapi serta arsitektur yang unik. Di kawasan ini sedikitnya ada 3 buah kolam ikan yang cukup luas, serta sejumlah bangunan peninggalan kerajaan yang bisa anda gunakan sebagai tempat bersantai. Kolam ikan pada kawasan Taman Soekasada Ujung Karangasem inipun tampil cantik dan menarik, di tengah kolam terdapat bangunan Bale Bengong yang dapat digunakan untuk bersantai ataupun bercengkrama bersama keluarga sambil menyaksikan keindahan taman sekitarnya. Ada juga sebuah jembatan yang dibuat melintasi kolam, yang dapat digunakan sebagai spot foto yang menarik.
Terdapat juga anak tangga untuk naik menuju lokasi dan diatasnya terdapat pilar tanpa atap untuk melihat keindahan pemandangan yang memesona. Jika GoodMates melihat kearah tenggara, akan disuguhi pemandangan hamparan laut yang berwarna biru dan jika melihat kearah timur maka akan disuguhi pemandangan yang unik dan indah serta keunikan arsitektur Taman Soekasada yang terlihat artistik. Serta, jika melihat kearah timur bagian atas, makan anda akan menyaksikan keindahan alam bukit hijau yang bernama Bukit Bisbis.
Duh, yakin GoodMates belum mampir ke Taman Ujung ini? Yuk, gaskeunn!!
Nusantara7.id | Tribun News Wiki
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News