Ada Satu dari Indonesia, Inilah Tujuh Tanaman Beracun dari Berbagai Penjuru Dunia

Ada Satu dari Indonesia, Inilah Tujuh Tanaman Beracun dari Berbagai Penjuru Dunia
info gambar utama

Di seluruh dunia, ada ratusan bahkan mungkin ribuan tanaman beracun, yang beberapa di antaranya mematikan. Banyak tanaman yang telah mengembangkan kemampuannya untuk mencegah bagian dari tubuhnya diambil, baik itu daun, kulit, batang, ataupun bunga.

Kemampuan ini sebagai bentuk pertahanan kimiawi yang akan melindungi mereka dari para “predator”. Bagi manusia, beberapa pertahanan kimia ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang menyakitkan.

Berdasarkan penelurusan, kandungan bahan kimia, racun, dan kristal berbentuk jarum mikroskopis pada tanaman, mampu mendatangkan rasa sakit bagi siapa pun yang menelan atau bersentuhan saja.

Dilansir dari Britannica, Inilah tujuh tanaman paling beracun di dunia.

Manchineel

 Inilah tanaman beracun manchineel. Foto: Wikimedia Commons/Hans Hillewaert/CC BY-SA 3.0
info gambar

Manchineel [Hippomane mancinella] adalah pohon cemara asli Florida [AS], Kepulauan Karibia, dan beberapa kawasan di Amerika Tengah dan Selatan. Daun dan buahnya menyerupai apel, dan kadang dikenal dengan nama “apel pantai”.

Namun, tanaman ini punya nama Spanyol yang mengerikan, manzanilla de la muerte artinya apel kematian kecil, yang mencerminkan betapa berbahaya tanaman ini.

Manchineel mengandung sejumlah racun, memakan buahnya mungkin bisa membunuh manusia, atau paling tidak, pasti akan melepuhkan mulut dan kerongkongan kita. Getah susu dari daun dan kulit kayunya mengandung bahan kimia mengiritasi yang disebut phorbol, menghasilkan reaksi alergi kulit yang kuat.

Tetesan air hujan yang jatuh melalui pohon ini dapat mengumpulkan phorbol dan membakar seseorang yang berdiri di bawahnya. Bahkan, menyentuh pohon dapat menyebabkan kulit melepuh.

Di masa lalu, penduduk asli telah lama menggunakan getahnya untuk meracuni panah dan diperkirakan penjelajah Spanyol, Juan Ponce de León, mungkin meninggal karena senjata semacam itu selama perjalanan keduanya ke Florida tahun 1521.

Poison Ivy

Poison oak yang merupakan kerabat poison ivy. Foto: Unsplash/James Whitney
info gambar

Orang-orang di Amerika Utara selalu hati-hati dengan tanaman “berdaun tiga” terkenal ini. Poison ivy [Toxicodendron radicans] dan kerabat dekatnya poison sumac [T. vernix] beserta poison oak [T. diversilobum] adalah tanaman-tanaman yang mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai urushiol.

Saat disentuh, hampir semua bagian tanaman ini dapat memicu peradangan kulit parah, gatal, dan nyeri yang dikenal dengan dermatitis kontak.

Lebih menakutkan lagi, urushiol dapat bertahan pada pakaian, sepatu, peralatan, tanah, atau hewan yang telah melakukan kontak dengan tanaman ini, sehingga kemudian meracuni manusia.

Ruam yang dihasilkan dari bersentuhan tersebut dapat berlangsung hingga lebih dari tiga minggu, tetapi biasanya tidak memerlukan perawatan medis.

Jelatang

Jelatang [Urtica dioica]. Foto: nada54/Shutterstock.com
info gambar

Jelatang [Urtica dioica] ditemukan di seluruh Eurasia, Amerika Utara, Afrika utara, dan telah diperkenalkan ke beberapa bagian Amerika Selatan. Daun dan batang muda tanaman herbal ini dilengkapi rambut menyengat dengan asam format yang menyebabkan iritasi dan lainnya.

Jika disentuh, bulu-bulu seperti jarum ini menyuntikkan asam yang menyengat ke dalam kulit, memicu sensasi terbakar, kesemutan, dan ruam gatal. Untungnya, gejalanya tidak bertahan lebih dari 24 jam. Menariknya, tanaman ini aman untuk dimakan [dimasak] dan populer di beberapa tempat sebagai sayuran.

Hogweed

© Copyright HENRY CLARK and licensed for reuse under this Creative Commons Licence.
info gambar

Dua spesies hogweed, hogweed raksasa [Heracleum mantegazzianum] dan hogweed biasa [H. sphondylium], berasal dari Eropa dan di beberapa negara bagian AS. Daun dan getah bunga gulma liar ini mengandung bahan kimia yang disebut furocoumarin dan harus dihindari.

Kontak langsung dengan tanaman tersebut dapat menyebabkan phytophotodermatitis, yaitu kulit melepuh parah jika terkena sinar matahari. Kebutaan juga bisa terjadi jika getah masuk ke mata.

Tread-Softly

Tread-softly yang beracun. Foto: Hans Hillewaert via Britannica
info gambar

Tread-softly [Cnidoscolus stimulosus] atau di AS sering dijuluki Finger-rot [busuk jari] adalah tanaman menarik yang berasal dari Amerika Serikat bagian tenggara. Tanaman dan bunga serta buahnya ditutupi bulu menyengat yang akan patah jika terkena kulit, melepaskan berbagai senyawa iritan.

Meskipun kontak langsung dengan tanaman ini akan menyebabkan rasa perih dan gatal hebat, gejalanya hanya berlangsung kurang dari satu jam; beberapa orang mungkin mengalami perubahan warna kulit beberapa hari.

Gympie gympie

Gympie gympie | Rainer Wunderlich-Creative commons
info gambar

Siapa sangka, Indonesia menjadi rumah salah satu tanaman paling mematikan di dunia. Keluarga tanaman jelatang memang dipenuhi dengan tanaman menyengat, tetapi tidak ada yang seagresif gympie gympie [Dendrocnide moroides].

Satu dari enam pohon penyengat asli Australia dan juga ditemukan di Indonesia, gympie gympie merupakan tanaman paling berbahaya di dunia. Di Australia, pohon ini dijuluki “Stinging tree” atau pohon penyengat.

Daunnya berbentuk hati dengan lebar bisa mencapai 50 cm. Nah, daun gymie gympie inilah yang berbahaya. Sebab, permukaannya memiliki ribuan duri menyengat.

Daun yang menyengat memicu reaksi alergi intens pada korbannya, bahkan terkadang menyebabkan syok anafilaksis. Sengatannya dapat menyebabkan rasa sakit menyiksa dan melemahkan selama berbulan-bulan; orang menggambarkannya dengan berbagai cara sebagai perasaan seperti dibakar asam, tersengat listrik, atau tergencet tangan raksasa.

Banyak laporan adanya sisa rasa sakit bahkan bertahun-tahun sesudahnya, dan bahkan ada juga informasi tentang kuda, karena rasa sakit yang hebat, melompat dari tebing dan mati setelah kontak langsung dengan pohon ini.

Rimbawan dan ilmuwan yang bekerja di sekitar pohon harus memakai respirator dan pakaian pelindung tebal, juga dipersenjatai dengan pil antihistamin, untuk berjaga-jaga.

Pain Bush

Pain bush yang dikenal juga dengan nama African poison ivy. Foto: JMK via Britannica
info gambar

Dikenal juga sebagai African poison ivy, pain bush [Smodingium argutum] berasal dari Afrika selatan dan sesuai dengan namanya, sangat beracun. Tanaman ini berupa semak atau pohon kecil, mengeluarkan getah kental sarat bahan kimia yang dikenal sebagai heptadecyl catechols.

Kontak dengan getahnya, yang berubah menjadi hitam saat dikeringkan, menyebabkan ruam yang bengkak dan melepuh. Gejalanya, biasanya baru mereda setelah beberapa hari.

Sumber:

Britannica | Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

AH
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini