#FutureSkillsGNFI
Jurusan pendidikan termasuk jurusan yang lulusannya akan selalu dicari. Dengan kata lain, jurusan ini akan selalu dibutuhkan untuk mendidik dan membangun manusia agar lebih baik. Lulusan dari jurusan pendidikan identik dengan guru, meskipun begitu tidak semua lulusan menjadi guru karena terdapat beberapa jurusan kependidikan yang mengarah pada pengembangan pendidikan dan penelitian (riset).
Jurusan pendidikan terbagi cukup luas atas beberapa jurusan yang lebih rinci menyesuaikan dengan kebutuhan kurikulum sekolah yang berjenjang ataupun kebutuhan lain sesuai dengan fokus pendidikannya, seperti jurusan Pendidikan Ekonomi yang berfokus pada Pendidikan Sekolah Menengah. Kali ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang dengan narasumber dari salah satu mahasiswa jurusan tersebut, yaitu Ajeng Listiyani.
Konsentrasi Jurusan Pendidikan Ekonomi UNNES
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang memiliki 3 konsentrasi di bidangnya. Untuk narasumber sendiri konsentrasi jurusan yang diambil adalah Pendidikan Ekonomi Koperasi Kelas Internasional.
“Di UNNES sendiri, jurusan Pendidikan Ekonomi dibagi menjadi 3. Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan Pendidikan Ekonomi Koperasi,” ujar Ajeng.
Pendidikan Akuntansi, konsentrasi ini menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran berkualitas, krestif dan inovatif di bidang Pendidikan Akuntansi untuk menyiapkan pendidik profesional dalam bidang pembelajaran akuntansi pada tingkat pendidikan menengah atas SMA/SMK.
Pendidikan Administrasi Perkantoran, konsentrasi ini akan mempelajari cara mengelola administrasi pada sebuah kantor atau instansi. Mahasiswa akan diajarkan menerapkan berbagai fungsi pada sebuah kantor, seperti halnya urusan manajemen, perencanaan, pengawasan, dan pengorganisasian.
Pendidikan Ekonomi Koperasi, dalam konsentrasi ini mahasiswa akan memepelajari ilmu pendidikan, konsep dasar ilmu akuntansi, dan administrasi perkantoran serta mampu merencanakan, menganalisis, dan mengaplikasikan bidang tersebut. Selain itu, melakukan penelitian dalam bidang pendidikan ekonomi.
Kelas IUP - DEE
“Selain konsentrasi pendidikan ekonomi, dari setiap konsentrasi ada satu kelas internasional yang sering di sebut kelas IUP - DEE (International Undergraduate Program – Departments of Economics Education),” tambah Ajeng.
Berdasarkan wawancara, kelas internasional memiliki perbedaan dengan kelas reguler. Adapun perbedaan tersebut antara lain:
Pertama, jumlah mahasiswanya. Di kelas internasional jumlah mahasiswa maksimal adalah 20 orang, sedangkan di kelas reguler jumlah mahasiswa bisa sampai 50 per kelas.
Kedua, segi pembelajaran. Pembelajaran di kelas internasional menggunakan Bahasa Inggris, baik itu dalam pembelajaran sehari – hari ataupun di beberapa tugas dan ujian. Sedangkan untuk kelas reguler, proses pembelajaran sehari – hari maupun tugas menggunakan Bahasa Indonesia.
Ketiga, seleksi masuk. Untuk proses seleksi antara kelas reguler dengan internasiona juga berbeda. Untuk kelas internasional, nanti akan diseleksi tersendiri. Adapun rangkaian seleksi kelas internasional bisa dimulai dari jalur masuk Ujian Mandiri langsung memilih kelas IUP atau saat nanti sudah diterima bisa mengikuti seleksi kelas internasional dengan mengikuti serangkaian tes dan wawancara. Untuk kelas reguler, dapat masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan juga Ujian Mandiri dengan memilih kelas reguler.
“Tips dari saya cara menyesuaikan pembelajaran di kelas IUP yang mayoritas menggunakan Bahasa Inggris, kita perlu perbanyak berlatih Bahasa Inggris agar mudah mengikuti pembelajaran. Kemudian bergaul baik dengan teman sekelas agar memudahkan kita saat menemui kesulitan, dan ikuti pembelajaran dengan baik," pesan Ajeng.
Nah, di atas adalah informasi mengenai jurusan Pendidikan Ekonomi yang ada di Universitas Negeri Semarang. Buat kamu yang tertarik dengan dunia pendidikan dan ingin menjadi guru khususnya di bidang ekonomi, Pendidikan Ekonomi UNNES bisa menjadi salah satu pilihanmu.
Referensi:SINDO News
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
