Hadapi Senioritas dengan Cara "SLAY"? Bisa Banget!

Hadapi Senioritas dengan Cara "SLAY"? Bisa Banget!
info gambar utama

Menjadi karyawan baru sudah tentu menjadikan kita sebagai “newbie” di perusahaan dan akan bertemu dengan para rekan kerja yang lebih senior. Hal tersebut tentu mengharuskan “si anak baru” menghadapi senioritas di tempat kerja. Ini tentu bukan perkara mudah kan, Goodmates?

Beragam karakter yang akan dijumpai di tempat baru membuat kita harus pintar-pintar bersikap kepada senior. Jangan sampai niatnya ingin mengakrabkan diri, justru dikira punya niat terselubung yang hanya menguntungkan diri sendiri.

Coba deh, beberapa langkah berikut agar hubungan profesionalmu bersama para senior tetap slay dan harmonis bahkan di luar jam kantor.

  1. Be Positive Thinking!
Ilustrasi be positive thinking
Ilustrasi be positive thinking | Pexels.com/AndreaPiacquadio

Cobalah untuk berfikir positif kepada setiap rekan kerja di kantor. Dengan begitu aura baik akan selalu terpancar karena minim memikirkan hal-hal mencurigakan. Ini tentu akan membuat orang-orang di sekitarmu merasa nyaman dan tertarik untuk berhubungan baik denganmu.

Siapa tau dengan karaktermu yang selalu positive thinking kepada siapapun, bisa mengubah sudut pandang para senior yang sempat tidak suka kepadamu. Ingat, tak kenal maka tak sayang. So, perbanyak kenalan di kantor barumu ya, Goodmates!

  1. Jaga Sikap Tanpa Pandang Usia
Ilustrasi jaga sikap tanpa pandang usia
info gambar

Tak ada salahnya untuk selalu bersikap baik dan bersahaja di tempat kerjamu. Perlakukan para senior dengan penuh kesopanan. Hindari membeda-bedakan cara bersikap kepada rekan kerja yang lebih muda ataupun yang lebih tua. Tunjukkan pada mereka jika kamu mampu bersikap profesional dengan baik tanpa memandang usia. Otomatis lingkungan sosial tempatmu bekerja juga akan berbalik mendukung pekerjaanmu.

  1. Bangun Hubungan Baik
Ilustrasi bangun hubungan baik
Ilustrasi bangun hubungan baik | Pexels.com/RODNAEProductions

Menjalin komunikasi sebaik mungkin jadi kunci jitu mendapat perhatian dari para senior. Tunjukkan jika kamu adalah pribadi yang menyenangkan dan dapat diandalkan. Cobalah untuk memberi pujian tulus untuk para senior sebagai bentuk apresiasi atas hasil yang mereka kerjakan. Rajin menyapa juga menjadi salah satu cara simple untuk membuka komunikasi yang baik. Asal jangan sampai kamu sok kenal sok dekat ya, Goodmates. Bisa-bisa nanti mereka malah ilfeel!

  1. Pandai Beradaptasi
Ilustrasi pandai beradaptasi
Ilustrasi pandai beradaptasi | Pexels.com/RODNAEProductions

Pintar-pintarlah menyesuaikan diri dengan lingkungan kantor. Disini, skill beradaptasimu tentu akan diuji, Goodmates. Cobalah untuk memahami dan ikuti peraturan tertulis maupun tidak tertulis di kantor yang sudah ada sejak sebelum kamu datang. Sikap ini tentu akan membuat para senior “respect” terhadapmu.

  1. Tunjukkan Kualitas Diri
Ilustrasi tunjukkan kualitas diri
Ilustrasi tunjukkan kualitas diri | Pexels.com/RODNAEProductions

Menjadi orang baru di setiap tempat, sudah tentu akan menjadi pusat perhatian. Setiap gerak-gerik dan kinerja yang kamu tunjukkan pasti punya penilaian tersendiri di mata para senior, sekecil apapun. Tunjukkan kualitas dirimu, seberapa besar kemampuan yang kamu miliki.

Bangun personal branding terbaikmu yang bisa membuat para senior beranggapan kamu layak menjadi aset berharga perusahaan yang patut diperhitungkan keberadaannya.

Menghadapi senioritas di kantor nggak melulu berkesan “seram” kok, Goodmates. Kalau kamu sudah tau celahnya, menjalin hubungan baik dengan para senior di kantor justru kesempatan emas untuk perkembangan karirmu ke depan. Tapi ingat, jangan sampai menyalahgunakan kebaikan seniormu itu untuk kepentingan pribadi. Goodluckya!

Untuk tau lebih banyak seputar informasi lowongan pekerjaan ter-update, kamu bisa cek Instagram @workerspediadan channel Youtube Workerspedia. Disana kamu akan menemukan informasi seputar dunia kerja yang sangat bermanfaat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini