Pernah Diusulkan Dalam UNESCO, Yuk Mengenal Candi Termegah di Jawa Timur!

Pernah Diusulkan Dalam UNESCO, Yuk Mengenal Candi Termegah di Jawa Timur!
info gambar utama

Candi Penataran | Foto: Pixabay

Halo GoodMates!

Kabupaten Blitar memiliki beragam tempat wisata, kebudayaan, dan kuliner yang khas. Tidak heran jika banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang seringkali berkunjung. Salah satu tempat wisata yang cukup populer di Kabupaten Blitar adalah Candi Palah atau saat ini dikenal dengan nama Candi Penataran.

Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini bercorak Hindu yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Kadiri dan dibangun pada masa Raja Srengga pada tahun 1200 Masehi. Informasi tersebut bersumber dari Prasasti Palah yang menyebutkan bahwa tahun 1194 sebagai tahun pembangunan oleh Raja Crnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Crengalancana Digwijayottunadewa yang memerintah antara tahun 1190-1200. Candi Penataran terletak pada ketinggian 450 meter DPL.

Tujuan awal dibangun Candi Penataran adalah sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menangkal atau menghindar dari bahaya letusan Gunung Kelud yang sering terjadi yang mengakibatkan rusaknya kawasan pemukiman dan pertanian.

Saat memasuki kompleks candi, GoodMates akan disambut dengan dua arca Dwarapala yang berukuran besar sebagai penjaga pintu berangka tahun 1242 Saka atau 1320 Masehi. Selanjutnya ada Mandala Jaba (Burloka) dan Bale Agung tanpa relief (polos) yang berfungsi sebagai tempat musyawarah para pendeta. Selain itu, juga terdapat pendopo teras yang berfungsi sebagai tempat persiapan ritual dan terdapat relief cerita Panji yang dibaca secara Prasawea (berlawanan arah jarum jam), Sang Satyawan, dan Sri Tanjung.

Dalam Candi Penataran juga terdapat umpak, miniatur, dan menhir yang belum diketahui fungsinya. Bangunan lain yang paling terkenal dalam kompleks Candi Penataran adalah Candi Angka tahun yang bergaya khas Singasari dan di dalamnya terdapat arca Ganesha serta Dewa Surya (Dewa Matahari).

Burloka dianggap sebagai kawasan yang suci dan terdapat Candi Naga dengan lebar berukuran 4,83 meter, panjang 6,57 meter, dan tinggi 4,70 meter yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan peralatan upacara. Penamaan Candi Naga didasarkan pada keliling tubuh candi yang berhiaskan lilitan naga dan disangga tokoh-tokoh berbusana raja. Selain Burloka, area paling suci terdapat pada Swarloka yang terdapat candi induk yang memiliki tiga teras.

Selain kemegahan bangunan candi, Candi Penataran juga memiliki dua area petirtaan yang digunakan untuk bersuci. Petirtaan pertama terletak di dalam kompleks candi dan petirtaan kedua terletak 500 meter dari kompleks candi. Hingga saat ini, kegiatan bersuci dipetirtaan masih sering dilakukan oleh penduduk sekitar.

Kompleks Candi Penataran berdiri melintasi tiga masa kerajaan yaitu Kerajaan Kadiri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit. Hal tersebut juga terbukti dengan susunan bangunan yang unik dan tidak tersususun secara simetris. Candi ini melibatkan lima raja dalam pembangunannya dan diyakini oleh para sejarawan bahwa Candi Penataran merupakan candi negara dan jantung spiritual.

Dalam kitab Negarakertagama, Candi Penataran (Candi Palah) disebutkan pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan mengelilingi Jawa Timur yang bertujuan melakukan pemujaan terhadap Hyang Acalapat (perwujudan Siwa sebagai Girinda/Dewa Penguasa Gunung).

Kompleks Candi Penataran memiliki luas hampir 13.000 meter persegi yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu halaman depan, halaman tengah, dan halaman belakang yang terpisahkan oleh dua dinding.

Tidak banyak yang tahu bahwa Candi Penataran merupakan candi yang pernah diusulkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 19 Oktober 1995.

Melihat sejarah, fakta, dan kemegahan Candi Penataran, sudah selayaknya kita sebagai generasi muda penerus bangsa untuk tetap menjaga, melestarikan, dan memperkenalkannya kepada dunia.

Referensi: Kompas

Subroto, Lukman Hadi. 2022. Candi Penataran: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan. Diakses (online), (https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/15/140000279/candi-penataran-sejarah-fungsi-dan-kompleks-bangunan?page=all), 21 Agustus 2022.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini