Productive Procrastination, Tidak Melulu Bernilai Negatif!

Productive Procrastination, Tidak Melulu Bernilai Negatif!
info gambar utama

Tanpa disadari, kamu pasti pernah merasa ingin melakukan pekerjaan lain yang dianggap penting. Padahal sedang ada deadline tugas yang menanti. Bukannya menyelesaikan tugas tersebut kamu justru berusaha menghindar.

Procrastination tidak selalu dalam bentuk malas, seperti seharian bermain ponsel, rebahan, menonton drama, dan semacamnya. Pekerjaan yang dapat kamu lakukan kapan saja, tetapi malah kamu lakukan dulu dibanding tugas yang harus kamu selesaikan secepatnya. Hal ini disebut dengan productive procrastination.

Misalnya, GoodMates sudah berada pada tingkat akhir yang harusnya fokus untuk menyelesaikan skripsi, tetapi kamu justru mendaftar banyak kegiatan volunteer. Jika ingin dilihat dari hal kecil, contohnya ada tugas resensi yang harus dikumpulkan dua jam lagi, namun kamu justru pergi membantu ibu, menyusun rak buku, dan lain-lain

Baca Juga:

Kegiatan-kegiatan yang kamu anggap akan membuat diri sendiri lebih produktif tetapi justru itu di waktu yang salah. Menganggap selalu bertindak produktif yang sebetulnya bukan selalu menjadi sebuah produktivitas.

Tidak perlu risau! Semua tindakan yang dilakukan tidak melulu bernilai negatif. Pasti ada sisi positif yang mungkin tidak kamu sadari. Sebagian mengatakan procrastination itu harus dihindari. Padahal, Productive procrastination pun juga memiliki manfaat positif, diantaranya.

  1. Membuat Kamu Menyelesaikan Lebih Banyak Hal

Ketika kamu hanya termasuk dalam golongan yang procrastination bukan productiveprocrastination itu artinya manfaat yang kamu dapatkan cenderung lebih sedikit. Akan tetapi, ketika kamu seorang yang productiveprocrastination, memang betul kamu menunda, tetapi kamu melakukan hal produktif lainnya sehingga kamu tidak membuang-buang waktu untuk hal yang sebetulnya tidak penting, seperti membuka sosial media seharian.

  1. Memotivasi Diri atau Orang Lain Untuk Melakukan Hal yang Mereka Hindari

Menunda sesuatu, tetapi bukan berarti kamu tidak melakukan apa-apa. Mungkin kamu menganggap hal yang ditunda sebagai pekerjaan yang sulit dan kamu perlu melakukan hal lain untuk mendapatkan mood itu kembali, sehingga ketika kamu sudah mendapatkan semangat dan motivasi, kamu tidak akan menghindar lagi dari pekerjaan yang harus dilakukan. Gunakan motivasi menunda untuk mendorong diri menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Baca Juga:

GoodMates, ingat, ketika memutuskan untuk menunda pekerjaan, tanyakan kembali pada diri sendiri apa yang akan kamu dapatkan ketika melakukan productive procrastination? Apakah kamu siap untuk tidak jatuh terlalu dalam pada sifat tersebut? Apakah kamu dapat menerima sisi negatif yang tanpa sengaja hadir dalam diri.

Sama-sama memiliki nilai positif dan negatif. GoodMates bisa saja memeroleh sisi positif, akan tetapi ketika salah dalam merefleksikan sendiri justru dapat menjadi boomerang. Banyak yang tidak sadar dirinya masuk dalam jurang productive procrastination.

GoodMates, Productive procrastination membuat kamu terlihat seperti orang yang sibuk atau rajin, tetapi sebetulnya tidak tepat sasaran. Alangkah baiknya, kamu melakukan productive procrastination dengan memastikan kamu melakukan hal lain yang betul-betul bermanfaat.

Baca Juga:

Atur waktu dengan baik agar hal yang ditunda tidak mencapai batas deadline yang ditentukan. Bisa jadi kamu hanya sedang lelah dan perlu istirahat, namun justru kukuh merasa ingin menyelesaikan yang lain.

Seperti yang diutarakan Robert Benchley, siapa pun dapat melakukan pekerjaan apa pun, asalkan itu bukan pekerjaan yang seharusnya dia lakukan pada saat itu. Pertimbangkan dengan baik, ya, GoodMates, lebih baik untuk berhenti sejenak daripadi memaksakan diri untuk mau produktif, padahal kamu perlu istirahat.

Referensi:

 Solving Procrastination | USS Feed  | Twitter @elisabetguwanto

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini