Tumbuh Tanpa Ditanam dan Dianggap Gulma, Tumbuhan Ini Ternyata Begitu Berharga

Tumbuh Tanpa Ditanam dan Dianggap Gulma, Tumbuhan Ini Ternyata Begitu Berharga
info gambar utama

Ada yang menyebut tumbuhan ini sirih cina atau ketumpang air. Ada juga bilang sirih bumi. Masih banyak nama-nama lokal dari tumbuhan dengan nama latin Peperomia pellucida ini.

Tumbuhan ini seringkali dianggap gulma karena kerap tumbuh di sela-sela tanaman budidaya. Ia biasa tumbuh liar di pot, pinggir sungai, pekarangan atau halaman sekitar rumah, terutama di tempat udara lembab ketika musim hujan.

Ketika mengecek lapak-lapak penjualan online, sirih cina mulai diperjualbelikan dengan harga bervariasi, dan lumayan tinggi, per kilogram ada sampai lebih Rp75.000. Satu batang bibit ada seharga Rp500, Rp1.000, dan beberapa batang ada yang Rp3.000 atau lebih.

Sabhana Azmy, sarjana Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mengatakan, sirih cina merupakan tumbuhan herbal dari Amerika Serikat tetapi tumbuh liar dan mudah didapat di Indonesia. Ia biasa muncul di pekarangan, atau tempat lembab.

“Tetapi juga banyak ditemui di sawah dan tepi parit.”

Daunnya berbentuk seperti daun sirih tetapi lebih kecil dan lebih tebal serta berair dengan tekstur lunak. Juga mempunyai perakaran dangkal dan batang sekulen (berair) berwarna cerah. “Tinggi tumbuhan sekitar 15 cm-45 cm,” katanyabaru-baru ini.

Sirih bumi atau ketumpang air. Ia tumbuh liar di berbagai tempat termasuk di pagar. Foto: Gafur Abdullah
info gambar

Heyne (1987) dalam buku berjudul “Tumbuhan Berguna Indonesia” menjelaskan, tumbuhan ini setinggi 10–20 cm dengan batang tegak, lunak dan berwarna hijau muda. Daun tunggal dengan kedudukan spiral, bentuk lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 1,5–2 cm, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi rata, pertulangan melengkung, permukaan licin, lunak, dan berwarna hijau.

Bunga berbentuk bulir, terletak di ujung batang atau di axila daun, panjang bulir 2–3 cm, tangkai lunak, berwarna putih kekuningan. Akar serabut, putih dan perakaran tidak dalam.

Ketumpang air merupakan tumbuhan tidak terlalu berair alias sedikit kering. Bahkan, tumbuhan ini biasa ditemukan menempel pada tembok atau gulma di pot-pot bunga.

Manfaat sirih cina?

Ganiyat Oloyede, Patricia Onocha, dan Bamidele B Olaniran Universitas Ibadan, dalam buku ‘Skrining fitokimia, toksisitas, antimikroba dan antioksidan ekstrak daun sirih cina dari Nigeria’ menyebutkan, tumbuhan ini secara tradisional bermanfaat dalam mengobati beberapa penyakit, seperti abses, bisul, jerawat, radang kulit, penyakit ginjal dan sakit perut. Manfaat lain juga sebagai obat sakit kepala, dan demam.

Hasil penelitian Susie O Sio menyatakan, tumbuhan ini sebagai alternatif pengobatan asam urat.

Menurut Mappa, T., H.J., E. and K.N., 2013, dalam hasil penelitian berjudul “Formulasi Gel Ekstrak Daun Sasaladahan (Peperomia pellucid L.) dan Uji Efektivitasnya terhadap Luka Bakar pada Kelinci pada Jurnal Ilmiah Farmasi, memberikan penjelasan sirih cina ini sebagai obat penyembuhan luka.

Sirih bumi atau sirih cina, sang superfood. Foto: Gafur Abdullah
info gambar

Lalu, peneliti dari Institut Teknologi California Eric J Fielding Sebastien Leprince, dan Anthony Sladen dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis dalam penelitiannya menjelaskan, potensi tumbuhan suruhan sebagai senyawa antikanker, antimikroba dan antioksidan.

Septiana Kurniasari, Dosen Program Studi D3 Farmasi, Universitas Islam Madura mengatakan, sirih cina mengandung beberapa senyawa, antara lain, minyak essensial, flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid.

“Dari kandungan itu, sirih cina memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri, sebagai antiseptik dan antimikroba,” katanya kepada Mongabay, baru-baru ini.

Dalam pengobatan tradisional, katanya, sirih cina bermanfaat dalam mengobati beberapa macam penyakit, seperti bisul, jerawat, radang kulit, penyakit ginjal dan sakit perut.

“Bisa juga untuk obat sakit kepala, demam, asam urat, menyembuhkan luka, antikanker dan antihipertensi,”katanya Nia, sapaan akrabnya.

Nissa Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath Thaariq, Garut, mengenal tumbiuhan ini sebagai sirih bumi. Sirih cina atau sirih bumi ini termasuk wildfood atau pangan liar. “Sirih bumi ini masuk superfood. Meskipun, mungkin di kalangan petani dianggap gulma. Kenapa? Bisa jadi rantai pengetahuan lokal tentang ini sudah hampir terputus. Maka ini tugas kita untuk menginformasikan lewat media apapun, katanya.

Sirih bumi ini, sebenarnya termasuk tanaman obat, seperti buat menurunkan darah tinggi, mendinginkan dingin perut kalau panas. “Kalau panas dalam, obatnya ini. Cara mengkonsumsinya, bisa dimakan langsung atau buat minuman macam teh. Kalau untuk pangan ia satu bahan untuk pecel.”

Nissa dan keluarga biasa jadikan sirih bumi sebagai obat maupun makanan. “Kami biasa untuk bakwan. Bahan bakwan harus dicampur dengan makanan yang lain.”

Tanaman ini, katanya, bisa dikonsumsi semua dari akar, batang daun dan buah. “Jadi bahan pecel sangat enak.”

==

Artikel ini adalah republikasi dari Mongabay.co.id atas kerjasama GNFI dengan Mongabay Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini