Tempoyak, Makanan Fermentasi Durian Khas Suku Melayu

Tempoyak, Makanan Fermentasi Durian Khas Suku Melayu
info gambar utama

Halo pencinta buah durian, mungkin beberapa dari kamu sudah mencoba berbagai macam olahan buah durian ya.

Tetapi sudahkah kamu mencoba tempoyak?

Tempoyak adalah olahan jenis makanan khas etnis Melayu di pulau Sumatra yang terbuat dari proses fermentasi buah durian. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai sambal, bumbu penyedap, hingga pelengkap bahan masakan. Citarasa dari tempoyak adalah asam yang disebabkan oleh proses fermentasi pada buah durian oleh bakteri asam laktat.

Asal Tempoyak

Buah durian yang melimpah di Pulau Sumatra menjadikan masyarakat Suku Melayu saat itu berupaya untuk mengawetkan buah durian dengan menggunaka tempoyak

Berdasarkan Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian yang ditulis oleh N. Yuliana, Tempoyak diketahui telah menjadi bahan pelengkap masakan di Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan. Penyebaran makanan ini ke beberapa lokasi tadi terjadi akibat rute perdagangan masyarakat Melayu pada abad ke-14 oleh Kerajaan Melayu yang berlokasi di Jambi.

Olahan tempoyak di beberapa daerah memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Di Palembang misalnya, tempoyak diolah menjadi bumbu daging ayam serta menjadi brengkes ikan. Lalu di Jambi, tempoyak diolah menjadi campuran ikan patin dan baung. Bengkulu menjadikan tempoyak campuran udang, serta di Lampung yang diolah menjadi sambal atau rujak.

Pembuatan Tempoyak

Tempoyak durian atau fermentasi buah durian dapat dibuat secara tradisional atau homemade

Jenis tempoyak dibedakan menjadi tempoyak asam dan tempoyak manis berdasarkan persentase garam yang ditambahkan. Pada tempoyak asam, penambahan garam kurang dari 5 persen dan pada tempoyak asin penambahan garam dilakukan lebih dari 5 persen.

Dan pembuatan tempoyak pun sangatlah mudah. Daging buah durian yang matang ditambahkan sedikit garam, lalu simpan selama 3-7 hari dengan suhu ruang pada toples yang tertutup rapat hingga didapatkan tekstur seperti bubur.

Tempoyak yang berkualitas baik memiliki tekstur lunak, berwarna putih sampai kekuning-kuningan, berserat halus, lembut agak kental dan sedikit berair.

Tidak Boleh Dikonsumsi secara Langsung

Tempoyak durian dapat diolah menjadi Brengkes patin atau pepes patin karena tempoyak tidak bisa dikonsumsi secara langsung

Berdasarkan Jurnal Agritech, Vol. 30, No. 4, November 2010, berjudul “Mikroflora pada Tempoyak”, ditemukan jenis jamur Penicillium yang beracun untuk dikonsumsi. Oleh karena itu tempoyak disarankan dikonsumsi dalam keadaan matang dan tidak dikonsumsi secara mentah/langsung.

Kandungan Nutrisi

Tempoyak sama seperti durian memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi serta nutrisi lainnya yang berguna bagi tubuh

Selain nikmat untuk dikonsumsi, ternyata dalam 100 gram tempoyak mengandung 28,3 gram karbohidrat, 2,5 gram lemak, 2,5 gram protein, dan 1,4 gram serat. Selain itu tempoyak juga mengandung vitamin B1, B2, C, dan mineral seperti kalium, kalsium, dan fosfor yang sangat baik untuk tubuh.

Dan itulah penjelasan singkat terkait apa itu tempoyak durian. Buah durian selain nikmat untuk dikonsumsi ternyata bisa menjadi bumbu unik masakan yang sedap ya. Kalau kamu tertarik nggak untuk mencoba fermentasi buah durian ini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Phyar Saiputra lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

Terima kasih telah membaca sampai di sini