Anak Muda, Kembangkan Pola Pikirmu dengan Membaca 3 Buku Ini!

Anak Muda, Kembangkan Pola Pikirmu dengan Membaca 3 Buku Ini!
info gambar utama

Pola pikir atau mindset terdiri dari dua kategori, yakni growth mindset dan fixed mindset. Sesuai namanya, growth mindset merujuk kepada pola pikir yang selalu berkembang, sementara fixed mindset berarti pola pikir yang percaya bahwa segala sesuatu tentang dirinya bersifat stagnan dan tidak akan berubah. Dari definisi itu, growth mindset tentu menjadi penting untuk dikuasai. 

Growth mindset dapat diasah lewat berbagai cara, salah satunya dengan membaca buku. Saat ini, banyak tersedia buku dari penulis luar maupun dalam negeri yang mengupas seluk-beluk pengembangan pola pikir. Tidak hanya buku fisik, akhir-akhir ini buku juga tersedia dalam bentuk digital.

Baca Juga: Overthinking Berlebihan? Yuk, Intip Cara Mengatasinya Ala Buku Filosofi Teras

Pilihan judul buku yang beragam terkadang cukup membingungkan untuk memilih buku mana yang akan dibaca. Namun, GoodMates tidak perlu risau. Berikut rekomendasi buku pengembangan pola pikir atau growth mindset yang mesti kamu baca.

Berani Tidak Disukai - Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

Buku karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari buku aslinya yang berjudul Kirawareru Yuuki. Buku ini berangkat dari fenomena hikikomori, yakni fenomena mengisolasi diri yang kerap terjadi di Jepang. Fenomena tersebut utamanya disebabkan oleh trauma masa lalu.

Fenomena hikikomori membuat, seolah-olah, rasa bahagia tidak pernah ada dalam diri manusia. Berangkat dari fenomena itu, buku Berani Tidak Disukai mengupas bagaimana sebetulnya kebahagiaan itu dimaknai. Beberapa hal menarik yang ditawarkan dari buku ini, antara lain, “Apakah manusia dikendalikan oleh masa lalu?”, “Bagaimana memulai kebahagiaan?”, dan “Di mana letak kebahagiaan sesungguhnya?”.

Buku ini akan membantumu mengembangkan pola pikir, khususnya dalam hal memaknai kebahagiaan. Manusia cenderung mencari kebahagiaan dari luar dirinya dan justru tidak mendapatkan apa-apa. Berani Tidak Disukai hadir untuk meluruskan kekeliruan tersebut dan menegaskan bahwa kebahagiaan sejatinya dimulai dari hari ini dan dari dalam diri sendiri.

Baca Juga: Rekomendasi Buku Fiksi Menyoal Relasi

Mindset - Carol Dweck

Carol Dweck diyakini sebagai pencetus istilah growth mindset dan fixed mindset. Pemikirannya itu tertuang secara lengkap dalam buku yang berjudul Mindset ini. Dweck mengupas tuntas bagaimana sebetulnya pola pikir diasah dan apa yang membuatnya menjadi tersendat atau bahkan stagnan.

Dalam buku ini, profesor psikologi dari Stanford University itu menuliskan bahwa pola pikir (mindset) seseorang dapat dilihat dari kebiasaannya (habits). Dweck juga menghubungkan antara pola pikir dan pencapaian. Menurutnya, capaian potensi seseorang bukan berasal dari kemampuan, tetapi dari cara pandangnya terhadap kemampuan tersebut dan kepercayaan bahwa segala sesuatu dapat dikembangkan.

Lebih jauh, Dweck menjelaskan teori-teori yang ditemukannya terkait pola pikir. Buku ini mengajak pembacanya untuk mengendalikan pola pikir menjadi sebuah kekuatan dalam mencapai kesuksesan. Untuk diketahui, Mindset telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama.

Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja - Alvi Syahrin

Manusia tidak lepas dari rasa kecewa, kehilangan, dan kesedihan yang kemudian memunculkan perasaan tidak baik-baik saja. Sayangnya, tidak sedikit dari kita yang kewalahan dengan perasaan tersebut dan berujung membenci diri sendiri. Buku karya Alvi Syahrin ini menjadi alternatif jawaban untuk mengatasi permasalahan itu.

Buku Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja merupakan buku ketiga sekaligus penutup dari seri buku “Jika Kita Tak Pernah…” karya Alvi. Pada dua buku sebelumnya, Alvi membahas tentang kekhawatiran akan masa depan dan makna cinta yang lebih luas. Khusus dalam buku yang ketiga ini, Alvi mengemukakan buah pikirnya tentang bagaimana mencintai diri sendiri,

Proses mencintai diri memang tidak mudah, terlebih jika seseorang memiliki kesalahan di masa lalu. Menurut Alvi, kesalahan tersebut akan menghantui proses mencintai diri. Namun begitu, akan selalu ada solusi di setiap kebuntuan dan Alvi telah menjabarkannya ke dalam empat bab di buku ini.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Hobi Membaca ala Najwa Shihab

Mengutip GoodStats.id, UNESCO menyarankan agar satu orang setidaknya membaca tiga buku setiap tahun. Dari total minimal buku yang mesti dibaca tersebut, GoodMates bisa menyelipkan salah satu buku pengembangan pola pikir di atas ke dalam daftar bacaanmu.

Referensi: Glints.com | Gramedia.com [1], [2]

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini