Cengkeh: Sejarah, Manfaat, dan Budidaya Tanaman Rempah Asal Maluku

Cengkeh: Sejarah, Manfaat, dan Budidaya Tanaman Rempah Asal Maluku
info gambar utama

Tanaman cengkeh merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang memegang peranan penting sejak ratusan tahun lalu. Tanaman asli Indonesia ini juga menjadi rempah favorit bagi banyak negara di Benua Eropa. Bukan hanya itu, Tanaman yang memiliki nama latin Syzygium aromaticum ini juga dikenal memiliki ragam manfaat.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai primadona rempah yang mendunia ini, simak bahasan mengenai asal usul tanaman cengkeh, ragam manfaat, bagian cengkeh yang bisa dimanfaatkan hingga lokasi budidaya cengkeh.

Asal-Usul Sejarah Tanaman Cengkeh

asal-usul cengkeh

Foto: M Yusril Mirza/ Wikimedia Commons

Cengkeh merupakan salah satu rempah asli Indonesia yang menjadi rebutan bangsa Eropa. Berdasarkan sejarahnya tanaman ini sudah dimanfaatkan sejak abad ke 14. Tepatnya sejak masa dinasti Han. Selanjutnya tanaman ini terus berkembang dan diperebutkan oleh bangsa Spanyol, Portugis dan Belanda. Di abad 17 dan 18 harga cengkeh sangat mahal sama dengan harga emas.

Pada dasarnya belum ada sumber pasti mengenai asal tanaman cengkeh. Namun kemungkinan besar Indonesia adalah negara asal cengkeh. Salah satu alasan kuatnya adalah pohon cengkeh tertua di dunia ada di wilayah Kepulauan Maluku.

Daerah Maluku Utara seperti Tidore, Ternate, Moti, Bacan dan Makian merupakan daerah penghasil tanaman cengkeh utama di Maluku. Cengkeh dari Maluku mempunyai peranan penting dalam perdagangan dunia. Meski begitu budidaya tanaman ini baru dimulai di sekitar abad ke 16. Saat itu Tidore, Maluku utara mampu menghasilkan cengkeh sekitar 1400 bahar setiap tahunnya.

Bibit tanaman cengkeh baru mulai disebarkan keluar wilayah Maluku sekitar tahun 1769. Pada tahun tersebut seorang kapten berkebangsaan Perancis menyelundupkan bibit cengkeh dari Maluku ke Rumania. Selanjutnya penyebaran tersebut terus terjadi hingga ke kawasan Zanzibar dan Madagaskar.

Di kawasan Indonesia sendiri, penyebaran cengkeh terjadi sekitar seratus tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1870. Adapun beberapa wilayah yang ditanami varietas cengkeh dari Maluku yaitu Kalimantan, Jawa dan Sumatera.

Hingga kini Indonesia masih menjadi negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Melansir dari Data Indonesia produksi cengkeh nasional tahun 2021 mencapai 140.997 ton dengan Maluku yang tetap memegang urutan pertama wilayah penghasil cengkeh terbesar di Indonesia yaitu sebanyak 20.454 ton.

Manfaat Tanaman Cengkeh

manfaat cengkeh

Foto: khisnuramalina/Wikimedia Commons

Menjadi salah satu primadona rempah-rempah yang banyak diperebutkan sejak berabad-abad lalu, tentu cengkeh memiliki banyak keistimewaan. Tanaman ini memang memiliki potensi yang luar biasa karena kaya akan manfaat dari berbagai sisi. Berikut manfaat cengkeh yang perlu Anda ketahui.

1. Bumbu Masakan Aneka Kuliner

Manfaat utama cengkeh tentu ditujukan untuk bumbu kuliner. Tanaman ini sering kali dimanfaatkan dalam bentuk utuh maupun bubuk untuk menambah cita rasa pedas dan nikmat pada aneka makanan dan minuman. Penggunaan cengkeh dalam dunia kuliner sudah banyak digunakan di Asia maupun Eropa.

2. Menjaga Kesehatan karena Tinggi Antioksidan dan Anti-inflamasi

Tak hanya bermanfaat untuk menyedapkan makanan, cengkeh juga memiliki ragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Buah cengkeh memiliki kandungan antioksidan eugenol yang bisa membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Dengan begitu peluang terserang penyakit kanker juga semakin kecil.

Eugenol dalam cengkeh juga bermanfaat mampu mencegah kerusakan pada organ hati. Selain itu eugenol juga berperan sebagai agen anti inflamasi yang kuat dan bermanfaat untuk meredakan peradangan pada mulut.

3. Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Cengkeh juga mengandung senyawa yang bernama nigericin. Senyawa tersebut diketahui mampu meningkatkan sekresi insulin dan kesehatan sel yang memproduksi insulin. Singkatnya cengkeh bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah saat mengonsumsinya sebagai bagian dari diet seimbang. Efeknya cengkeh bisa mengobati diabetes.

4. Menguatkan Tulang

Kandungan polifenol pada cengkeh juga bermanfaat dalam meningkatkan kepadatan tulang. Selain itu senyawa lain seperti mangan yang ada dalam cengkeh juga bisa meningkatkan kepadatan mineral tulang dan metabolisme. bagi yang memiliki gangguan pencernaan juga bisa memanfaatkan tanaman cengkeh untuk mengobatinya.

5. Menjaga Kesehatan Pencernaan dan Lambung

Cengkeh mengandung beberapa serat yang ampuh mencegah sembelit. Serat tersebut juga bisa membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.

Hebatnya lagi minyak cengkeh juga bermanfaat dalam meningkatkan ketebalan lendir lambung. Akibatnya lapisan lambung lebih terlindungi dan bisa mencegah tukak lambung.

6. Membantu Mengatasi Jerawat

Cengkeh mempunyai sifat antibakteri dan antijamur yang efektif mengobati jerawat. Kandungan eugenol pada minyak cengkeh memiliki kemampuan dalam membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi peradangan dan kemerahan.

7. Menggurangi Tanda-Tanda Penuaan Wajah

Tak hanya efektif untuk mengatasi jerawat, cengkeh juga bisa digunakan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dini. Minyak cengkeh dikenal sebagai salah satu antiaging ingredient yang kuat. Oleh karena itu cengkeh sering kali digunakan dalam pembuatan produk kecantikan.

Minyak cengkeh bermanfaat dalam mengurangi kulit kendur. Selain itu bermanfaat juga dalam meminimalisir garis halus dan kerutan di kulit.

8. Memudarkan Bekas Jerawat dan Flek di Wajah

Cengkeh mempunyai sifat mild exfoliating yang dapat mengangkat sel kulit mati. Sifat tersebut juga bermanfaat untuk memastikan warna kulit lebih merata. Sehingga mempercepat pudarnya flek hitam dan noda bekas jerawat.

Bagian Tanaman Cengkeh yang Bisa Dimanfaatkan

bagian-bagian cengkeh

Gambar: Birds and nature (1899)/Wikimedia Commons

Hampir seluruh bagian tanaman cengkeh bisa dimanfaatkan. Mulai dari daun, bunga, batang bunga kering hingga kayunya dapat memberi manfaat bagi manusia. Adapun bagian yang biasa dipanen adalah bagian bunga cengkeh. Namun untuk yang paling terkenal adalah minyaknya yang dibagi menjadi 3 berdasarkan bahannya.

Bahan yang pertama adalah minyak daun cengkeh atau clove leaf oil. Selanjutnya ada minyak tangkai cengkeh atau yang dikenal dengan clove stem oil. Terakhir adalah minyak bunga cengkeh atau clove bud oil.

Selain dijadikan minyak, cengkeh umumnya juga diracik bersama tumbuhan herbal lainnya untuk dijadikan obat. Adapun bagian kuntum cengkeh biasanya akan diracik dan digunakan sebagai penyedap masakan dan wewangian.

Lokasi yang Cocok untuk Menanam Cengkeh

budidaya cengkeh dan lokasi

Foto: Midori/Wikimedia Commons

Tanaman cengkeh bisa tumbuh didaerah yang memiliki cuaca antara 21 hingga 35 derajat celcius. Selain itu, tanaman yang satu ini juga bisa tumbuh didaerah yang berada di 20 derajat lintang utara hingga 20 derajat lintang selatan. Sebagai salah satu tumbuhan yang hidup di lahan wilayah tropis, tanaman ini bisa tumbuh didaerah yang memiliki ketinggian sekitar 200-300 meter di atas permukaan laut.

Contoh daerah yang memiliki lahan atau tanah yang cocok untuk budidaya cengkeh adalah Jawa timur, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Daerah tersebut sampai saat ini juga merupakan penghasil cengkeh terbesar di Indonesia.

Budidaya Cengkeh: Harus Cermat agar Panen Cengkeh Melimpah

pohon cengkeh dibudidayakan

Foto: Prof. Chen Hualin/Wikimedia Commons

Adapun tanaman cengkeh ini juga akan lebih produktif jika dibudidayakan di daerah dataran rendah. Sebaliknya bila ditanam pada daerah dataran tinggi maka tanaman ini akan tumbuh lebih lambat. Pada beberapa kasus tumbuhan cengkeh juga bisa berhenti bereproduksi bila ditanam di tempat yang kurang tepat.

Berbicara mengenai kualitas tanah, cengkeh bisa tumbuh di tanah yang memiliki tingkat kesuburan sedang. Idealnya tanah untuk menanam cengkeh mempunyai struktur yang gembur, drainase yang baik dan solum yang dalam. Tak hanya itu saja tingkah keasaman tanah atau pH-nya juga harus ideal. Paling tidak tahan harus memiliki pH 5,5 hingga 6,5.

Selanjutnya masalah lahan yang ideal untuk penanaman cengkeh adalah bertopografi sedikit miring. Tujuannya supaya aliran air bisa mengalir dengan lancar. Selain itu akan lebih baik jika kedalaman air di tanah yang ditanami cengkeh lebih dari 3 meter dan tak boleh ada lapisan kedap air.

Dalam mengatasi masalah drainase ketika menanam cengkeh salah satunya adalah dengan rorak atau selokan angina. Selokan tersebut bermanfaat untuk menghambat lepasnya air hujan dan menampung larutan tanah halus. Selokan tersebut juga berfungsi untuk menimbun sisa tanaman lain dan pupuk hijau.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny.

Terima kasih telah membaca sampai di sini