Dakwah Bernuansa Milenial Melalui Media TikTok

Dakwah Bernuansa Milenial Melalui Media TikTok
info gambar utama

#WritingChallangeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Semakin berkembangnya zaman, tidak dapat dipungkiri, remaja, orang tua, bahkan anak-anak zaman sekarang sudah harus mengikuti perkembangan zaman. Untuk apa? agar dapat mengimbangi perkembangan dunia sekarang yang semua informasi serba instan dan digital. Semua dituntut untuk dapat mengunakannya dan memanfaatkannya.

Kini internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa. Semakin maraknya konten kreator yang membuat berbagai macam vidio komedi, pendidikan, religi melalui media sosial. Salah satunya tik-tok sekarang ini sedang banyak yang berkontribusi, banyak sekali vidio vidio yang dibuat oleh konten kreator.

Dikutip dari Kompasiana, menurut Callep T Carr Rebbeca A Hayyes (2015) mengatakan bahwa media sosial adalah media berbasis internet yang memungkinkan pengguna berkesempatan untuk berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara seketika ataupun tertunda dalam dengan khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari user-generated content dan persepsi interaksi dengan orang lain.

Kehadiran media sosial memberikan dampak yang cukup besar dalam kehidupan bermasyarakat pada sekarang. Berbagai kemudahan dalam berkomunikasi

Sebagai umat Islam tentunya juga harus berpatisipasi dalam pengembangan dakwah yang sudah didukung oleh internet melalui media sosial. Berbagai konten dakwah yang semakin cepat untuk disampaikan ke seluruh dunia hanya melalui internet.

Ilustrasi Dakwah | Foto: Islam Pos
info gambar

Tidak seperti zaman dahulu yang harus berdakwah dengan tatap muka yang mungkin membutuhkan waktu, tenaga yang cukup banyak untuk mendapatkan ilmu.

Namun dewasa ini, kita sudah dimudahkan oleh internet dengan media sosial, misalnya TikTok, cukup banyak short video yang mungkin lebih menarik, tampilannya yang singkat dalam durasi waktu 15 sampai 60 detik.

Selain itu, TikTok juga terdapat berbagai filter menarik yang menambah keesterika suatu vidio. Serta dapat langsung terhubung langsung dengan YouTube atau Instagram. Sehingga untuk kemungkinan bertanya kepada creator video akan lebih mudah.

Jika melalui YouTube durasi vidio mungkin cukup panjang dan jenuh untuk melihatnya, sedangkan jika melalui aplikasi TikTok sendiri vidio yang di hasilkan dapat dipotong pada inti pembahasannya saja. Lalu dapat terhubung langsung ke media lainya. Namun, keduanya juga memiliki kelebihan tersendiri.

Zaman dahulu TikTok sempat dipandang buruk oleh beberapa kalangan, karena kebebasan mengunggah vidio yang disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Namun setelah muncul Undang-undang IT semua sudah terkondisikan. Berbeda dengan zaman sekarang, konten creator sudah mengetahui UU tersebut sehingga dalam mengupload vidio lebih berhati-hati dan banyak konten kreator TikTok yang menghasilkan konten vidio yang bermanfaat untuk para penggunanya, mulai dari kesehatan, sejarah dunia, filsafat, kosmetik, konten dakwah yang semakin berkembang pesat. Hampir semua ada dalam media sosial.

Berbagai konten creator yang membagikan tentang dakwah, seperti ustad Hanan Attaqi, yang berdakwah dengan melalui kisah beliau ketika awal berjuang di Madinah. Ada juga Ustad Felix Xiau yang berdakwah menceritakan kisah beliau kala sebelum masuk Islam, dengan kisah dan canda membuat diskusi tentang agama lebih hidup. Jika di kalangan remaja seperti Ustad Agam, Raihan Habib, dan Husain Basyaiban.

Hal ini memberikan kemudahan dalam menyampaikan dakwah, mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar. Jika terdapat keraguan dalam mencerna apa yang ada dalam vidio mengenai suatu hukum, dapat dicari melalui Al-Quran dan Hadis untuk memastikan kebenarannya. Dengan demikian, aplikasi TikTok dapat membuat candu dalam pengunaannya. Baik buruknya tergantung siapa yang mengunakan media tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini