Kenali Pentingnya Vaksin Meningitis

Kenali Pentingnya Vaksin Meningitis
info gambar utama

Belakangan ini vaksin meningitis kembali jadi topik perbincangan mengingat sebelumnya dikeluarkan peraturan yang mengharuskan para jemaah haji dan umrah untuk melakukan suntik meningitis. Namun, pada November 2022 rilis kembali pernyataan bahwa vaksin meningitis tak lagi diwajibkan.

Lantas, untuk apa sebetulnya vaksin meningitis itu? Apakah penting menyuntikan diri dengan vaksin ini? Meningitis adalah kondisi penyakit di mana terdapat peradangan pada area selaput otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini disebabkan oleh virus, bakteri, jamur hingga parasit yang menghinggap ditubuh.

Ilustrasi | Foto: Freepik
info gambar

Vaksin meningitis ditujukan untuk menjadi sistem imun tubuh yang membentuk antibodi sehingga mampu melawan ganasnya bakteri penyebab meningitis. Jenis bakteri ini dinamakan bakteri Neisseria Meningitidis. Terdapat dua jenis vaksin meningitis, yaitu MenB dan menACWY yang diklaim sudah mampu melindungi imun seseorang.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dalam perhitungan data secara global, ditemukan 2 hingga 10 kasus penderita meningitis per 100.000 penduduk pada tiap tahunnya. Sekitar 3 hingga 18 persen meningitis yang diderita kalangan anak-anak disebabkan oleh bakteri.

Fakta bahwa kalangan remaja jadi penderita yang paling rentan terkena meningitis, tetapi lebih rentan terpapar jikalau Kawan sedang berpergian ke luar negeri. Dikarenakan angka meningitis tiap negara berbeda-beda. Maka dari itu tak heran ketika kasus mengitis sedang naik, jemaah haji dan umrah Indonesia diwajiban vaksin meningitis guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

Sebagai informasi tambahan, Arab Saudi adalah negara tujuan miliaran umat muslim yang ada di dunia. Arab dikenal sebagai negara endemis meningitis yang mana penyakit ini ditemukan pertama kali di Arab Saudi oleh salah satu jemaah disana sehingga pernyataan dari pihak Arab Saudi sendiri pun meminta untuk para jemaah melakukan vaksin meningitis.

Akan sangat berisiko sekali, bukan ketika jemaah Indonesia tak melakukan vaksin meningitis kala itu mengingat penyebaran meningitis yang dapat ditularkan hanya dengan sekresi tenggorokan ketika bersin atau batuk.

Pada 2016, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Indonesia jadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki penderita meningitis hingga mencapai lebih dari 78.000. Namun, menilik pada tahun ini sudah relatif stabil hingga dicabutnya aturan wajib vaksin meningitis.

Gejala dari vaksin meningitis, meliputi demam, nyeri kepala, mual, kejang hingga berakhir pingsan. Gangguan sistem saraf juga akan Kawan temui melihat meningitis yang mampu menimbulkan gejala sisa. Hal ini dapat berupa ketulian, kognitif, gangguan bicara, gangguan penglihatan, kelumpuan, bahkan kematian.

Pada dasarnya, vaksin meningitis ditujukan utamanya pada Kawan yang ingin melakukan liburan atau perjalanan ke luar negeri, Kawan yang tinggal di asrama, para pengidap gangguan limpa, tenaga medis maupun kesehatan yang berisiko terkena paparan meningitis, dan Kawan GNFI yang memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh rendah.

Dampak dari meningitis sendiri bisa berupa kecacatan dan mengancam nyawa sehingga Kawan tak perlu ragu lagi untuk mendapatkan vaksin meningitis yang jenis vaksinnya pun pastinya akan disesuaikan oleh tubuh masing-masing dan ini begitu penting untuk diri sendiri bukan pemerintah.

Meskipun saat ini tak lagi diwajibkan pemerintah karena melihat kondisi yang relatif sudan aman. Namun, bagaimana pun juga terpapar penyakit jadi kondisi yang tak terduga-duga. Alangkah baiknya jika Kawan memiliki proteksi tubuh sendiri dengan melakukan vaksin meningitis, maka sudah tak perlu risau terkena paparan meningitis.

Referensi: Halodoc | RS UI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini