#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia
Berkunjung ke Malang tentunya terasa kurang lengkap apabila tidak mencicipi kuliner khas kota wisata ini. Salah satu kuliner legendaris dari Kota Malang adalah Orem-Orem. Mungkin, bagi beberapa orang nama ‘orem-orem’ masih terasa asing di telinga. Namun nyatanya, makanan tersebut telah ada sejak dahulu sebagai hidangan yang eksklusif.
Dulu, orem-orem hanya dapat ditemukan pada saat hajatan seperti acara syukuran atau pernikahan. Akan tetapi, lambat laun banyak masyarakat yang mulai menjual orem-orem di warung makan sebagai salah satu menu andalan mereka. Sayangnya, hanya beberapa penjual orem-orem yang bertahan hingga saat ini.
Deskripsi Orem-Orem
Orem-orem sendiri merupakan hidangan berkuah santan kuning yang berisikan potongan ketupat, kecambah, dan tempe. Hidangan ini biasa disajikan dengan mendol yang juga olahan tempe khas Malang. Mendol sendiri memiliki rasa yang spesial karena terkadang dibuat dari tempe yang agak membusuk. Selain itu, beberapa warung orem-orem juga menyediakan lauk pendamping lain seperti telur asin, krupuk melinjo, krupuk tempe, dan krupuk putih.
Kuah orem-orem yang mengandung santan tentunya harus terus dijaga kualitasnya agar tidak pecah. Banyak penjual yang menggunakan arang sebagai bahan bakar kompor mereka demi mempertahankan kualitas kuah tersebut. Kuah orem-orem sekilas memang terlihat seperti kuah opor, tetapi kuahnya terasa lebih ringan atau tidak terlalu kental. Dikarenakan kuahnya yang ringan itulah, orem-orem cocok disantap disetiap saat, baik itu sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Pesan dalam Hidangan Orem-Orem
Mengutip (Ziahazkia, 2017), dahulu kehadiran orem-orem disetiap hajatan merupakan sebuah simbol wujud syukur warga Malang atas rezeki yang telah mereka dapatkan. Melalui hidangan ini, masyarakat menyiratkan pesan mengenai keseimbangan di dalam hidup, yaitu pentingnya bersyukur karena hidup di dunia ini bukan sekadar mengejar materi. Untuk itu, selain enak, hidangan khas Kota Malang ini memiliki filosofi yang mendalam dan patut dilestarikan.
Rekomendasi Warung Makan Orem-Orem Legendaris
Salah satu penjual orem-orem legendaris di Kota Malang adalah Orem-Orem Pak Tik Manan atau Orem-Orem H. Abdul Manan yang berada di Jalan Irian Jaya No.1, Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Warung makan ini terletak di daerah yang dikenal sebagai Pasar Comboran dan identik dengan banyak penjual spare part kendaraan di pinggir jalannya. Lokasi warung ini ditandai dengan kain hijau yang membentang di depan warung, serta tulisan “Orem-Orem Comboran Pak Tik” di atas kain tersebut.
Warung makan ini telah berdiri sejak tahun 1967 dan sudah banyak dikunjungi orang – orang terkenal seperti kritikus makanan, Bondan Winarno. Warung Pak Tik Manan buka dari jam 09.00 hingga jam 16.00 setiap hari dengan pengunjung yang lumayan ramai. Hal ini juga dikarenakan harganya yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp10.000 per porsi, sedangkan mendol dihargai Rp1.000 per buah. Selain itu, ciri khas dari Orem-Orem H. Abdul Manan adalah ukuran ketupatnya yang besar, serta bumbunya yang masih otentik tidak diubah sedari dulu.
Penjual Orem-Orem Mulai Berkurang
Sayangnya, kini penjual orem-orem juga terbilang mulai berkurang. Orem-orem jarang ditemukan di food court ataupun di sembarang tempat populer. Salah satu penyebab dari hal ini adalah beberapa generasi penerus warung orem-orem memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis kuliner khas Malang tersebut.
Untuk itu, selagi masih ada kesempatan untuk kita berupaya melestarikan makanan ini, hendaknya orem-orem dijadikan salah satu pilihan hidangan yang wajib dicoba saat berkesempatan mengunjungi Kota Malang. Rasa yang nikmat dan harga yang terjangkau dapat menjadi alasan untuk mencicipi makanan legendaris berkuah kuning tersebut. Sangat memprihatinkan apabila hidangan ini terlewat begitu saja dan jarang diketahui oleh banyak orang, terlebih orem-orem telah memberikan pesan dan filosofi yang amat baik bagi manusia.
Referensi:
Ziahazkia. (2017, Maret 27). Orem-orem. Retrieved from budaya-indonesia.org: https://budaya-indonesia.org/Orem-orem
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
