#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia
Belajar Menjadi Avatar Keseimbakngan Lingkungan
Kadang kala ada sebagian orang yang berkata, “Halah, ini hanya satu plastik saja, kok.” Dan tahukah bagaimana dampak dari pola pikir yang seperti itu ?
Di sinilah kuingin berbagi kisah kepada kawan-kawan GNFI mengenai sosok gadis hebat bernama mbak Irma yang pergerakannya memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.
Mbak Irma: Sang Avatar Penjaga Bumi
Namanya adalah mbak Irma, seorang gadis desa yang memiliki mimpi besar untuk merubah memberi kebaikan pada Indonesia. Seorang gadis muda yang menggagas mega proyek bernama “Bank Sampah: Avatar Penjaga Keseimbakngan Lingkungan” bersama anak-anak muda di desanya.
Lantas, bagaimana kisah mbak Irma menjadi avatar kebaikan bagi lingkungannya? Simak kisah lengkap mbak Irma di bawah ini!
1. Bermula Dari Keprihatinan
Keperdulian mbak Irma terhadap isu lingkungan, terkhusus sampah ini bermula karena keprihatinan beliau melihat kondisi lingkungan sekitarnya yang begitu miris tentang pengelolaan sampah.
Sampah-sampah berserakan, tempat penampungan sampah tidak terawat, kebiasaan warga membuang sampah sembakrangan di tepi hutan, dll., adalah sekelumit alasan bagi mbakk Irma untuk memilih ikut andil menjadi bagian dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini.
Bahkan sampah itu tidak jarang dibuang di tepi hutan karena tempat pembuangan sampah sementara tidak mampu menampung kapasitas sampahnya. Hal ini tentu akan merusak ekosistem hutan, kan.
Inilah yang menjadi alasan mbak Irma untuk bergerak demi merubah keadaan yang memprihatinkan itu.
2. Observasi Dan Pengumpulan Data
Melihat kondisi sampah yang semakin parah setiap harinya, mbakk Irma memutuskan untuk bergerak demi memberi dampak pada sekitar. Hal pertama yang dilakukan mbak Irma adalah mengobservasi dan mengumpulkan berbagai informasi terkait lingkungan sekitar dari berbagai sumber informasi yang tersedia.
Observasi yang dilakukan oleh mbakk Irma ini memberikan pelajaran kepadaku bahwa ketika kita memiliki project yang terfokus pada perubahan sosial masyarakat tempat tinggal kita, maka observasi medan dan lapangan itu wajib dilakukan untuk meminimalisir masalah ke depannya.
3. Menyatukan Langkah
Di samping melakukan observasi, mbak Irma juga menyadari bahwa proyek kebaikan ini tidak akan bisa berjalan apabila hanya dikerjakan oleh mbak Irma seorang. Oleh karena itu, mbak Irma memutuskan untuk menyatukan langkah bersama penduduk sekitar dalam memulai projectnya.
Sasaran pertama yang dituju oleh mbak Irma untuk memaksimalkan proyek ini adalah dengan mengoptimalkan anak-anak punk di desannya. Anak-anak itu dipilih karena Mbakk Irma ingin merubah mindset masyarakat kepada mereka.
Alhasil, lihatlah gambakr di atas, sudah nampak bukan perubahannya kebermanfaatan mereka. Selain diberdayakan untuk menajdi superteam yang bermanfaat, mereka juga menjadi bagian dari tim kebaikan bagi lingkungan tempat tinggalnya.
Walaupun di awal-awal pergerakannya mbak Irma menemui banyak masalah dan tantangan dari masyarakat, namun mbak Irma tetap berjuang dan tidak memilih untuk menyerah. Setiap hari mbak Irma dan timnya selalu berusaha mensosialisasikan project lingkungan ini kepada sekitar tanpa henti.
4. Memulai Langkah
“Perjalanan 1000 km selalu di mulai dari ayunan langkah pertama”
Di tahap ini, mbak Irma mulai merealisasi setiap rencana yang telah direncanakannya dengan matang. Mulai dari aktivitas pengambilan sampah di setiap rumah, pemilahan sampah, sampai dengan penimbakngan sampah akhir dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah kekompakan tim.
Di awal-awal pyoyek ini berjalan, hanya sedikit warga desa yang mempercayakan pengolahan sampah rumah tangganya di bank sampah yang dibentuk oleh mbak Irma. Oleh karena itu, mbak Irma dan tim memutuskan untuk melakukan penjemputan sampah di beberapa titik pembuangan sampah desa sekaligus sosisalisasi di sepanjang jalan itu.
Detik demi detik berlalu, hari berganti bulan, warga sekitar mulai menaruh perhatian akan pergerakan bank sampah yang benar-benar memberikan ddampak kebaikan bagi ekosistem lingkungan di sana.
“Walau pergerakan awal penuh keterbatasan, namun tetaplah bergerak sampai pergerakan kalian itu menggerakkan lingkungan sekitar kalian”
5. Terus Bergerak dan Memberi Dampak
5 Juni 2022 kemarin, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia, bank sampah avatar yang dikelola mbak Irma telah genap berusia satu tahun. Di usiannya yang menginjak angka satu tahun ini, bang sampah avatar benar-benar menunjukkan daya tariknya sekaligus daya kebermanfaatnya.
Warga desa, tokoh masyarakat, bahkan perangkat desa yang awalnya memandang sebelah mata project ini mulai benar-benar mengambil inisiatif untuk ikut turun tangan membakntu berjalannya project ini. Perubahan itu terjadi karena kekonsistenan mbak Irma dan tim avatar lainnya dalam menjaga lingkungan selama satu tahun belakangan ini.
Tokoh masyarakat, warga desa, bahkan pak camat sekalipun mulai memberi perhatian atas proyek kebaikan ini.
Berbagai pihak mulai menjulurkan tangannya untuk ikut bahu-membakhu menumbuhkan bank sampah avatar ini. Nampaknya mbak Irma dan tim avatar lingkungan benar-benar membuktikan bahwa, “Walau pergerakan awal penuh keterbatasan, namun mereka tetap bergerak sampai pergerakan mereka mampu menggerakkan lingkungan sekitarnya.”
Semuanya dilakukan demi menjaga nyanyian alam agar tidak berduka atas ulah tingkah manusia yang semena-mena dalam membuang sampahnya.
6. Festival Desa RAMLING (Ramah Lingkungan)
Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup dunia pada tanggal 5 Juni 2022 kemarin, mbak Irma dan tim avatar lingkungan merancang sebuah festival desa yang mengusung tema sampah untuk bisa menjadi ajang refleksi bersama.
Tidak tanggung-tanggung, festival yang awalnya ditargetkan hanya untuk 2 RT itu bisa menarik perhatian seluruh masyarakat desa tempat mbakk Irma tinggal.
Berbagai kegiatan digelar dalam rangka festival sekaligus peringatan hari lingkungan hidup dunia. kegiatan-kegiatan yang penuh manfaat itu seperti donor darah kemanusiaan, bazar makanan, cek kesehatan gratis, aneka kreasi kerajinan sampah, dll.
Melalui festival ini, mbak Irma dan tim avatar lingkungan berusaha mengedukasi masyarakat yang hadir mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup (air, udara, hutan) dari racun berbahaya bernama sampah.
Untuk Apa Semua itu Dilakukan?
Semua yang mbak Irma dan tim avatar lingkungan lakukan di atas sebenarnya adalah untuk menjaga keasrian keberlangsungan ekosistem hayati agar tidak dijadikan destinasi tempat pembuangan sampah alternatif oleh masyarakat desa.
Agar alam yang masih asri ini dapat tetap terjaga keasriannya, dan sampai generasi mendatang merasakan kebermanfaatannya juga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News