Fakta Unik Pantai Sadeng Gunung Kidul - Muaranya Aliran Bengawan Solo Purba

Fakta Unik Pantai Sadeng Gunung Kidul - Muaranya Aliran Bengawan Solo Purba
info gambar utama

Pantai Sadeng merupakan pantai yang telah mengabadikan dirinya di Selatan Yogyakarta, lebih tepatnya di Songbanyu, Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul.

Jarak pantai ini dari kota Yogyakarta terbilang cukup jauh yaitu sekitar 83.2 Km atau menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam.

Nah sebelum kalian ke berkunjung ke pantai ini, ada baiknya kalian mengintip dahulu beberapa fakta dan kisah unik di baliknya.

Pantai Sadeng Jadi Saksi Bisu Jejak Aliran Sungai Bengawan Solo Purba

Telaga Suling adalah telaga yang menurut warga setempat menyimpan sisa-sisa air dari sungai Bengawan Solo Purba.

Di telaga tersebut terdapat dua bukit kapur yang berbentuk memanjang dengan sebuah lembah yang berada di tengahnya.

Saat ini lembah tersebut menjadi ladang palawija untuk masyarakat setempat karena memiliki tekstur tanah yang subur. Lembah tersebut memiliki panjang sekitar 7 km.

Menurut penuturan salah seorang nelayan yang diwawancara oleh tim yogyes.com bahwa muara Bengawan Solo Purba berada di pantai sebelah timur, wilayah yang kini termasuk areal pelabuhan perikanan.

Lebih lanjut bahwa dahulu kala Sungai Bengawan Solo mengalir tenang dari hulunya di wilayah utara hingga bermuara di Pantai Sadeng yang kini berada di Kabupaten Gunung Kidul.

Selain Menjadi Objek Wisata, Juga Jadi Pelabuhan Perikanan

Pantai Sadeng juga menjadi pelabuhan perikanan di Yogyakarta sejak 30 tahun lalu.

Pelabuhan ini termasuk pelabuhan yang maju dengan kelengkapan sarana pendukungnya, seperti perahu motor yang berukuran lebih besar, terminal pengisian bahan bakar, rumah pondokan nelayan hingga tempat pelelangan ikan dan koperasi.

Berkembangnya Sadeng sebagai pelabuhan ikan pun punya cerita tersendiri. Sekitar tahun 1983, serombongan nelayan ikan dari Gombong, Jawa Tengah datang ke tempat ini. Mereka menganggap Sadeng sangat berpotensi sebagai tempat melaut.

Tahun 1986, didirikanlah tempat pelelangan ikan dan dibangun pelabuhan yang dilengkapi mercusuar untuk mendukung aktivitas perikanan.

Sekitar tahun 1989, berdiri sebuah koperasi untuk membantu para nelayan. Hingga akhirnya pada tahun 1995, berdiri kantor yang mengurus hasil tangkapan ikan sekaligus pondokan serupa rumah petak yang dikontrakkan untuk para nelayan.

Jam Operasional dan Harga Tiket Pantai Sadeng

Harga tiket masuk Pantai Sadeng ini realtif murah yaitu 5 ribu untuk satu orang. Dengan modal hanya 5 ribu, kalian sudah bisa menikmati keindahan dan semua fasilitas yang ada di pantai ini.

Untuk parkir berupa sepeda motor, kalian akan dikenakan biaya parkir hanya 5 ribu untuk satu sepeda motor. Sedangkan untuk kendaraan roda empat seperti mobil dan lainya dikenakan tarif sebesar 10 ribu.

Adapun jam operasionalnya selama 24 jam.

Rute ke Pantai Sadeng dari Kota Yogyakarta

Jika kalian menjadikan Titik 0 km Yogyakarta sebagai meeting point, kalian bisa langsung menuju ke arah timur melewati Jl. Panembahan Senopati. Kemudian lurus terus menuju Jl. Raya Yogyakarta menuju Jl. Kusumanegara.

Sampai di perempatan belok ke selatan melewati Jl. Gedong Kuning, lalu sampai perempatan belok ke timur melewati Jl. Wonosari lurus terus menuju Jl. Nasional III.

Kemudian lurus terus menuju Jl. Kyai Legi dan melewati Jl. KRT Judodiningrat. Terus lurus hingga melewati Jl. Sadeng dan ikuti jalan tersebut, nantinya kamu akan sampai ke obyek wisata Pantai Sadeng.

Fasilitas Pantai Sadeng

Pantai Sadeng memiliki berbagai fasilitas penunjang wisata yang bisa digunakan oleh wisatawan saat berlibur di tempat ini.

Berikut ini beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung:

  • Tempat parkir kendaraan wisata
  • Tempat makan
  • Pusat lelang hasil laut
  • Kamar mandi umum
  • Tempat untuk memancing
  • Spot foto menarik
  • Musala
  • Penginapan

Referensi : pesisir.net | yogyes.com | jogja.idntimes.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

Terima kasih telah membaca sampai di sini