Vaksinasi Booster Kedua Sudah Dimulai, Bagaimana Kombinasi Vaksin dan Dosisnya?

Vaksinasi Booster Kedua Sudah Dimulai, Bagaimana Kombinasi Vaksin dan Dosisnya?
info gambar utama

Meskipun status pandemi sudah mulai diturunkan dan kasus Covid-19 yang ditemukan di masyarakat sudah semakin sedikit, bukan berarti penyakit ini sudah tidak bisa kita temukan lagi. Tentu, virus yang menyebabkan penyakit yang merugikan tersebut masih ada di sekitar kita.

Hanya saja, saat ini jumlah masyarakat yang sudah di vaksin pun semakin banyak, sehingga daya tahan tubuh orang-orang terhadap penyakit ini pun juga semakin meningkat. Sehinngga, perlahan jumlah kasus Covid-19 juga semakin berkurang.

Mengenai vaksin ini, terdapat tahapan pemberian dosis vaksinasi yang sudah banyak orang lakukan. Untuk yang selanjutnya, masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksin booster kedua atau vaksin keempat per tanggal 24 Januari 2023.

Hal ini sebagaimana tertulis dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit.

Kombinasi dosis untuk vaksinasi

Bagi yang hendak melakukan vaksinasi booster kedua ini, pastikan bila sebelumnya sudah melakukan vaksinasi booster pertama. Untuk jarak waktunya sendiri 6 bulan sejak pemberian dosis booster pertama. Pelaksanaannya sendiri harus dilaksanakan di pos pelayanan vaksinasi atau fasilitas pelayanan kesehatan.

Selain itu, dosis keempat ini juga diprioritaskan untuk orang-orang berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, pelayan publik, atau lansia. Meskipun begitu, siapapun yang telah berusia di atas 18 tahun tetap bisa mendapatkan booster kedua ini.

Bersumber dari situs Kementerian Kesehatan, berikut adalah bagaimana pemberian dosis dan kombinasi dari pemberian vaksin kedua :

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
– Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini