Malas Bayar Kos, Sekret Solusinya! Apa Iya?

Malas Bayar Kos, Sekret Solusinya! Apa Iya?
info gambar utama

Halo Kawan GNFI! Siapa sih, dari kita yang tidak familiar dengan kata Rumah Kos, atau yang sering kita dengar dengan kalimat Kos-kosan. Di Indonesia sendiri, Kos-kosan ini sudah menjadi primadona, baik di kalangan masyarakat madani, pekerja (buruh, karyawan, dan lain sebagainya), pasangan suami istri, maupun mahasiswa pada umumnya, lebih khusus untuk mahasiswa perantau yang datang dari luar daerah.

Selain dari pada kampus impian yang pertama kali dilirik oleh Kawan sebagai calon mahasiswa yang hendak melanjutkan studi, ternyata kos-kosan juga merupakan salah satu hal yang paling urgent yang harus berada pada posisi teratas list kebutuhan hidup selama proses perkuliahan. Tentunya di luar dari pada outfit apa yang harus memenuhi isi lemari.

Penting untuk diketahui juga nih Kawan, rata-rata mahasiswa perantau tentu memiliki tantangan tersendiri ketika mengambil keputusan untuk melanjutkan studinya ke luar daerah.

Di antara tantangan itu, salah satu yang paling berat dan mungkin hampir menjangkiti semua mahasiswa perantau ialah kekurangan dalam hal ekonomi. Terlebih lagi jika kiriman mandeg, empedu serasa dikorek. Boro-boro harus perhatikan gaya pakaian, makan saja harus dipertimbangkan entah lauknya ikan asin atau asinnya saja.

Namun Kawan, terlepas dari pada kekurangan ekonomi yang disampaikan di atas, rata-rata Mahasiswa perantau memiliki semangat yang tinggi dan ambisi yang kuat dalam segala hal. Alasannya karena sudah dibiasakan dengan keadaan yang memang mengharuskan mereka bertahan dalam situasi apapun, ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan yang berat Kawan pun mampu memecahkannya dengan mudah, walau terkadang ada konsekuensi yang harus dibayar dikemudian hari.

Rupanya, jauh dari rumah lah yang menjadi pendorong utama dari semua itu, ketika telah berani mengambil keputusan untuk melangkahkan kaki ke jenjang yang lebih jauh, pantang untuk kembali sebagai orang yang kalah bertarung.

Jika sudah tidak ada rumah yang memayungi di kala badai bertamu di sudut sepi, ada salah satu alternatif yang paling tepat untuk ditempati. Tak lain dan tak bukan adalah ruang sekretariat UKM.

Sekret merupakan sebuah akomodasi yang pada umumnya disediakan oleh pihak kampus untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan. Tempat ini juga berfungsi sebagai wadah untuk silaturahmi yang dapat menyatukan mahasiswa yang tergabung dalam sebuah lembaga maupun organisasi tertentu dalam satu tempat. Singkatnya, sekret sebagai pusat sentral kegiatan kemahasiswaan.

Terlepas dari fungsinya yang sangat urgen sebagaimana yang telah disebutkan di atas, akan kurang rasanya bila fasilitas yang telah disediakan hanya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu saja (apalagi tidak dipungut biaya). Sebagai contoh, hanya difungsikan ketika ada rapat keanggotaan, diskusi mingguan dan lain sebagainya, maka akan terbengkalai sebagaimana hati bila tidak dihuni.

Berangkat dari itu semua, penting adanya anggota yang dipercaya agar dapat menempati, sekaligus menjaga, dan merawat sekret tersebut. Biasa disebut "penghuni sekret" atau "Kepala Sekret".

Hidup dan besar di sekret tidak sekejam hidup di kos-kosan Kawan. Ada berbagai macam keuntungan yang akan didapati ketika diberi amanat tersebut. Di antaranya yang paling utama yaitu kemudahan dalam hal perkuliahan. Contohnya, ketika berangkat kuliah, Kawan tidak akan merasakan lagi drama motor batuk berdahak, mesin pecah ulu hati, rem patah kaki, dan masih banyak lagi.

Kan lumayan, ketika ada kiriman uang lebih, Kawan dapat mempergunakannya untuk membeli fasilitas penunjang untuk kenyamanan dan keindahan sekret yang kawan tempati, terutama buku. Bagaimana menurutmu?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini