Saung Kasep, Kerajinan Bambu Olahan Tangan di Kampung Kreatif Cigadung Bandung

Saung Kasep, Kerajinan Bambu Olahan Tangan di Kampung Kreatif Cigadung Bandung
info gambar utama

Kerajinan Bambu Saung Kasep berada di Jl. Alfa no. 79, Cigadung Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Pendirinya, yaitu Edi Dago berkata bahwa telah melakoni kerajinan bambu ini selama 7 tahun.

Hebatnya, Edi mengaku bahwa dirinya benar-benar memulai untuk menjadi pengrajin sendiri dari nol dan belajar secara otodidak.

Gelas dan Tumbler Bambu | Foto : Dokumentasi Pribadi
info gambar

Edi bercerita, saung kasep ini berdiri karena usaha pertamanya, yakni bisnis percetakan, mengalami kesulitan bersaing dengan kompetitornya. Awalnya, ia belum langsung terjun ke kerajinan bambu, tetapi memulai dari koleksi bambu unik yang nilai jualnya tinggi.

“Awalnya bukan sengaja, karena gak punya dasar di kerajinan. Saya fokus diproduksi percetakan sekitar 15 tahun, tetapi kami sulit bersaing dengan kompetitor. Lalu setelahnya, saya mencoba usaha bambu unik sebelum ke kerajinan ini,” ungkapnya.

“Saat itu, saya tidak terlalu paham tentang bambu unik ini. Lalu, ada yang menawar bambu unik saya 1,3 juta Rupiah sehingga membuatnya kaget. Setelah itu, saya mulai aktif menjual bambu unik tersebut sehingga mampu menghasilkan omzet 80 juta selama satu tahun,” ungkapnya.

Setelah merasa mulai paham tentang industri bambu, Edi memberanikan diri untuk menawarkan dekorasi dan produk bambu ke tempat wisata Dusun Bambu.

Awalnya Edi hanya membuka jasa tengkulak yang menghubungkan pengrajin bambu dengan kebutuhan Dusun Bambu. Akan tetapi, ia terpaksa harus belajar otodidak serta membuat sendiri produk bambu karena kesulitan mencari pengrajin bambu.

“Ada satu momen ketika saya sudah sepakat menyediakan dekorasi tetapi tidak mendapatkan pengrajin yang dapat dihubungi. oleh karena itu, saya berusaha membuat sendiri,” ungkapnya.

“Hal itu membuat saya mulai belajar bikin kerajinan dengan alat-alat yang baru ditemui dan belum pernah memakainya secara otodidak hingga memiliki saung sendiri,” ucapnya.

Setelah itu, Edi memutuskan untuk membentuk saung kerajinan bambu yang ia namakan Saung Kasep. Penamaan Saung Kasep sendiri memiliki makna, yakni saung yang berarti tempat atau rumah dan kasep yang berarti hasil yang kasep atau bagus. Dengan nama ini, ia berharap Saung Kasep ini menjadi rumah atau tempat yang dapat mengubah limbah bambu menjadi sebuah produk yang bagus dan bernilai tinggi.

Sementara itu, produk yang dijual oleh Saung Kasep ini 75% berbasis produksi dan 25% berbasis pesanan. Produk yang dijual sendiri, antara lain cangkir bambu, tumbler, permainan anak-anak, replika, aksesoris, miniatur, tas serta bambu unik.

Berbagai Aksesoris Bambu | Foto : Dokumentasi Pribadi
info gambar

Tidak hanya itu, Edi mengaku bahwa semua produk buatannya melalui proses serta bahan yang alami tanpa bahan kimia sehingga semua produknya sudah food grade dan aman bagi kesehatan.

Kedepannya, ia mengungkapkan bahwa telah memiliki rencana untuk mengembangkan inovasi Saung Kasep ini menjadi sebuah padepokan yang bertujuan untuk mewadahi pegiat kesenian yang ada di Bandung agar tetap eksis dan lestari melalui empat program, yakni Pentas Seni, Sentra Kaulinan, Workshop, dan UMKM

“Kedepannya kami memiliki rencana untuk menjadikan saung kasep ini menjadi padepokan, dalam 4 progam pentas seni budaya, kaulinan, workshop, dan UMKM,” jelasnya.

“Kita memiliki ide ini dengan tujuan untuk mewadahi berbagai pegiat seni berbagai jenis di Bandung, seperti kesenian singa depok, karinding, calempung, dan sebagainya,” tambahnya.

Para penggemar bambu yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Saung Kasep ini dapat mengunjungi Instagram @saung_kasep serta nomor WhatsApp +62 882-0001-26006.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini