Pemerintah Indonesia menargetkan
penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat menarik kunjungan 1,1 juta wisatawan internasional, terutama Taman Nasional Komodo.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, target tersebut diikuti dengan pembangunan sejumlah infrastruktur di Labuan Bajo, termasuk jalur Bajo-Golo Mori yang baru diresmikan pada 14 Maret lalu.
"Targetnya karena infrastrukturnya dibuat, sekira 1,1 juta (wisman)," kata Sandiaga kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antara.
Jadi Ketua, Indonesia Bawa 7 Prioritas Ekonomi dalam Pertemuan Menteri ASEAN
Akan tetapi, untuk dapat menarik pengunjung dalam jumlah besar, Labuan Bajo membutuhkan destinasi baru yang lebih banyak, kata Sandiaga. Pasalnya, pemerintah Indonesia hanya menerima 200.000 kunjungan keTaman Nasional Komodo setiap tahun demi menjaga kelestarian kawasan tersebut.
"Berarti kita harus ciptakan destinasi baru, klaster-klaster baru, sehingga kunjungan dari wisatawan itu bisa lebih berkualitas dan berkelanjutan, lama tinggalnya, lebih banyak belanjanya kepada ekonomi lokal lebih besar," tambahnya.
Sandiaga juga menyebut telah menerima permintaan khusus dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan promosi pariwisata Labuan Bajo serta memanfaatkan momentum tuan rumah KTT ASEAN 2023.
Kata dia, kegiatan promosi Labuan Bajo bakal dilaksanakan melalui Southeast Asia Travel Expo di Kuala Lumpur.
Di samping itu, Labuan Bajo juga akan ditambahkan ke dalam strategi pemasaran digital Kemenparekraf dengan target dan segmen yang lebih spesifik untuk menarik pengunjung.
Menilik Kesiapan Infrastruktur Pendukung KTT Asean 2023 di Labuan Bajo
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News