Melaju Tanpa Henti: PDB BRICS Lampaui G7

Melaju Tanpa Henti: PDB BRICS Lampaui G7
info gambar utama

Tren yang menunjukkan BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) melewati G7 (Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Perancis, Italia, dan Jepang) dalam hal ekonomi global semakin jelas. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Dana Moneter Internasional, PDB Gabungan BRICS mencapai $22,5 triliun pada tahun 2022, melebihi PDB Gabungan G7 yang mencapai $21,4 triliun pada tahun yang sama.

Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi dunia sedang bergeser dari barat ke timur, dan BRICS semakin menjadi pemain utama dalam perekonomian global. Meskipun negara-negara BRICS mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun terakhir, mereka masih dianggap sebagai pasar paling potensial yang besar dan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global hingga tahun-tahun mendatang.

Penting untuk dicatat adalah bahwa kontribusi PDB negara-negara G7 (berdasarkan PPP), menurun dari 50,42% dari PDB dunia pada tahun 1982 menjadi 30,39%, di saat yang sama pada tahun 2022, kontribusi PDB negara-negara BRICS meningkat dari 10,66% pada tahun 1982 menjadi 31,59% pada tahun 2022.

Sumber: @jodigraphics15
info gambar

Analisis tersebut mengungkapkan bahwa bagian dari negara-negara BRICS dalam PDB global (berdasarkan PPP), sama dengan negara-negara G7 pada tahun 2020, tahun puncak pandemi. Dengan demikian, dibutuhkan waktu hampir 40 tahun sejak tahun 80an bagi negara-negara BRICS untuk mengejar G7 dan setelah tahun 2020, BRICS telah melampaui G7. Sejak tahun 80an, kontribusi negara-negara G7 dalam PDB global telah terus turun setiap tahun, sementara kontribusi dari negara-negara BRICS dalam PDB global telah terus naik setiap tahun.

Meski begitu, para ahli menyatakan bahwa angka PDB mungkin tidak sepenuhnya merefleksikan kekuatan ekonomi suatu negara. Sebagai contoh, PDB per kapita di negara-negara BRICS masih jauh di bawah negara-negara G7. Selain itu, beberapa negara BRICS menghadapi tantangan dalam hal ketidakstabilan politik dan berbagai tantangan pembangunan yang lain. Meskipun demikian, BRICS terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global, dan beberapa negara BRICS telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai contoh, China telah tumbuh menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB sebesar 18,1 trilyun Dolar AS pada tahun 2022.

Tren pertumbuhan ekonomi di BRICS juga telah menghasilkan peningkatan konsumsi dan urbanisasi, yang memungkinkan negara-negara BRICS untuk menjadi pasar konsumen yang lebih besar. Karena alasan ini, banyak perusahaan global telah memperluas operasi mereka ke negara-negara BRICS.

www.icaew.com
info gambar

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh negara-negara BRICS agar dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Ini termasuk tantangan dalam hal meningkatkan produktivitas dan inovasi, mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta mempromosikan pertumbuhan yang ramah lingkungan.

Sementara itu, G7 menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi yang melambat, defisit fiskal yang tinggi, dan krisis utang yang terus berlanjut di beberapa negara. Namun demikian, G7 masih merupakan kekuatan ekonomi global yang signifikan, dan memainkan peran penting dalam kebijakan ekonomi dan keamanan global.

Kekuatan ekonomi G7 telah terus menurun dalam beberapa dekade terakhir, terutama sebagai hasil dari krisis keuangan global pada tahun

2008 yang menyebabkan terjadinya resesi ekonomi di banyak negara G7. Sementara itu, BRICS telah melihat pertumbuhan ekonomi yang signifikan selama periode yang sama.

Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara BRICS dan G7. Negara-negara G7 umumnya lebih maju dalam hal teknologi dan inovasi, serta memiliki kebijakan ekonomi yang lebih stabil dan terukur. Sementara itu, negara-negara BRICS sering menghadapi tantangan dalam hal stabilitas politik dan ekonomi, serta korupsi.

Tren kekuatan ekonomi BRICS juga dapat memengaruhi dinamika geopolitik global. Hal ini karena BRICS memiliki jumlah populasi yang besar dan berada di lokasi geografis yang strategis. Selain itu, BRICS telah membentuk aliansi dan kemitraan dengan negara-negara lain yang ingin memperluas pengaruh ekonomi mereka di seluruh dunia.

Dalam jangka panjang, kekuatan ekonomi BRICS dapat memengaruhi struktur kekuasaan global, dengan negara-negara BRICS yang semakin terlibat dalam hal kebijakan internasional dan regional. Namun, masih ada banyak tantangan dan risiko yang perlu diatasi oleh negara-negara BRICS sebelum mereka dapat mencapai potensi penuh mereka dalam perekonomian global.

Referensi:

  1. International Monetary Fund. (2022). World Economic Outlook, April 2022: Managing the Recovery. Retrieved from https://www.imf.org/en/Publications/WEO/Issues/2022/04/05/world-economic-outlook-april-2022
  2. Sharma, A. (2021). BRICS vs G7: What's the difference? Forbes India. Retrieved from https://www.forbesindia.com/article/special/brics-vs-g7-whats-the-difference/65975/1
  3. Wang, J. (2021). BRICS and the Changing Global Economic Landscape. China US Focus. Retrieved from https://www.chinausfocus.com/finance-economy/brics-and-the-changing-global-economic-landscape

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini