Bukan Hollywood, Laos Memiliki Acara Nonton Film Paling Menarik di Dunia!

Bukan Hollywood, Laos Memiliki Acara Nonton Film Paling Menarik di Dunia!
info gambar utama

Tahukah kalian bahwa Laos memiliki festival film paling unik dengan menghadirkan pemutaran film di ruang terbuka, di tengah kota Luang Prabang, di kawasan kuil Buddha Kuno. Festival yang digelar pada bulan Desember setiap tahunnya ini dihadiri oleh berbagai kalangan, bukan hanya para pembuat film, kritikus seni, atau pecinta film saja, namun siapa saja boleh datang tanpa terkecuali.

Saat ini, festival ini dikenal dengan nama Blue Chair Film Festival, yang mana dulu dikenal dengan nama Festival Film Luang Prabang. Kota yang menjadi tuan rumah festival ini merupakan kota warisan dunia UNESCO, sebuah lokasi wisata yang menarik dan tempat yang sempurna bagi acara budaya, Kota Luang Prabang. Kalian tidak akan melihat adanya lampu lalu lintas dan transportasi umum di kota ini, tempat dimana budaya dan tradisi terpelihara dengan baik. Kota Luang Prabang sendiri tidak memiliki bioskop reguler, sehingga festival menjadi momen paling tepat untuk masyarakat lokal menikmati berbagai film, mulai dari nasional hingga internasional secara eksklusif.

Festival film ini bukan hanya menjadi tempat bagi banyak orang untuk menonton film saja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pembuat film untuk mencari kolega, sponsor, dan kerjasama lainnya. Ditambah, acara dalam festival ini juga mengadakan program diskusi dan sesi tanya jawab dengan pembuat film dan para profesional di industri film.

Pemutaran film yang utama dilangsungkan dalam festival ini merupakan film-film yang berasal dari Asia Tenggara. Dengan pemutaran film yang terbuka untuk umum dan gratis, festival film ini mampu menarik lebih dari seribu pemirsa lokal maupun internasional. Selain untuk meningkatkan antusiasme terhadap film-film Asia Tenggara, perayaan sinema ini juga memberikan kesempatan bagi Laos untuk menampilkan budayanya di layar lebar. Ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat Laos untuk menonton film-film yang mungkin tidak mampu untuk mereka akses.

Laos hanya memiliki dua bioskop di negaranya, industri perfilman Laos juga hanya memproduksi kurang dari lima film per tahun dan sebagian besarnya menggunakan anggaran yang sangat terbatas. Sehingga, adanya festival film tahunan ini memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk pergi ke bioskop. Tak heran, antusiasme terhadap acara ini menjadi begitu tinggi. Bukan hanya dari masyarakat lokal saja, turis mancanegara dan para profesional di bidang ini juga turut menghadiri festival ini. Dengan acara yang terbuka untuk umum, perayaan sinema ini memberikan interaksi yang lebih besar antara masyarakat biasa dengan para profesional di industri film.

Festival ini sempat berhenti digelar secara offline akibat adanya pandemi Covid-19 kemarin. Setelah berjalan secara online pada 2020 dan dibatalkan pada 2021, akhirnya festival ini kembali diselenggarakan secara offline pada 8-11 Desember 2022. Semenjak Laos membuka perbatasannya pada Mei 2022 kemarin, festival ini digelar kembali dengan mengumpulkan dukungan pemerintah dan sponsor swasta. Festival yang diinisiasi atas kerjasama dengan Departemen Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Luang Prabang ini berlangsung selama 4 hari dan menyajikan lebih dari 20 film secara eksklusif se-Asia tenggara. Untuk tahun ini, sudah ada pergerakan yang dilakukan untuk menyelenggarakan kembali festival ini. Bagi kalian yang sedang mencari referensi liburan akhir tahun, Laos dan festival film Blue Chair bisa menjadi pilihan menarik bagi kalian. Bagaimana keseruan pelaksanaan festival Blue Chair di tahun ini, Mari kita nantikan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

Terima kasih telah membaca sampai di sini