Optimisme Indonesia dalam Mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs

Optimisme Indonesia dalam Mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs
info gambar utama

Menteri Suharso menyatakan bahwa Indonesia telah mencapai 63% dari 222 indikator SDG nasional, dan 15% di antaranya sudah on track. Artinya, Indonesia cukup optimis dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Menteri Suharso juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai intervensi untuk mempercepat pencapaian SDGs.

Langkah-langkah tersebut antara lain mengintegrasikan SDGs ke dalam kebijakan, perencanaan, dan program pembangunan nasional, serta menyelaraskannya dengan prioritas pemerintah daerah. Selain itu, Indonesia juga telah melakukan pelokalan SDGs hingga ke tingkat desa dan melibatkan berbagai sektor terkait. Yang juga tidak kalah penting adalah penguatan kemitraan multipihak dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Akan tetapi, untuk mencapai target SDGs, semua pihak harus saling berkolaborasi dan terlibat aktif dalam menjalankan program-program pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, sektor swasta, organisasi masyarakat, bahkan institusi pendidikan harus turut serta dalam memperjuangkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, implementasi SDGs dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan untuk kesejahteraan Indonesia.

Setiap kali saya mendengar tentang keterlibatan aktif dalam implementasi SDGs, pikiran saya langsung tertuju pada sekolah saya. Sebagai alumni dari SMAN 78 Jakarta yang mendapat penghargaan sebagai sekolah adiwiyata mandiri, saya merasa bangga dapat bersekolah di sana selama tiga tahun. Sekolah saya terkenal sebagai sekolah adiwiyata yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah. Kami tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga melakukan tindakan nyata untuk melindunginya.

Dokumentasi Pribadi

Sekolah saya bertekad untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan sehari-hari. Kami terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung SDGs, seperti penghijauan, pengelolaan sampah, pengurangan pemakaian plastik, dan kegiatan lingkungan lainnya. Saya dan teman-teman sudah terbiasa membawa tempat makan dan tempat minum sendiri dari rumah, sehingga kami tidak lagi menggunakan plastik. Kebiasaan ini telah menjadi bagian dari rutinitas kami, di mana kami berusaha untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, kami juga memilih untuk menggunakan sedotan berbahan logam daripada sedotan plastik.

Kawan GNFI pasti sudah memahami betapa buruknya dampak penggunaan plastik sekali pakai bagi lingkungan dan ekosistem. Plastik yang dibuang sembarangan dapat merusak lingkungan, mengancam keberlangsungan hidup makhluk hidup, dan bahkan berakibat buruk terharap kesehatan manusia. Oleh karena itu, saya berusaha untuk melakukan tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik.

Kebiasaan membawa tempat makan dan minum sendiri ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan. Dengan membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah, saya dapat memastikan kebersihan dan kualitasnya. Selain itu, saya tidak perlu lagi membeli styrofoam atau wadah sekali pakai lainnya sehingga dapat menghemat pengeluaran.

Menurut saya, kebiasaan ini juga dapat menjadi contoh positif bagi orang lain di sekitar kita. Ketika orang lain melihat kita membawa tempat makan dan minum sendiri, mereka mungkin akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan yang lebih besar dalam pola konsumsi masyarakat secara keseluruhan. Mari terus melanjutkan kebiasaan ini dan menjadi agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik!

Dengan kontribusi berbagai pihak, saya yakin bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Untuk menuju tercapainya target SDGs, tantangan tentunya akan selalu ada. Namun, dengan optimisme, kerja keras, dan kolaborasi yang kuat, saya yakin bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan tersebut dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah, masyarakat, institusi pendidikan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat harus bersatu padu dalam menjalankan program-program pembangunan berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini