Mengenal Madiun sebagai Madiun Kampung Pesilat

Mengenal Madiun sebagai Madiun Kampung Pesilat
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Madiun, suatu wilayah yang menyimpan begitu banyak potensi daerah yang terus berkembang melalui perekonomian dan kekayaan budayanya. Madiun teletak di bagian barat Jawa timur. Madiun adalah tanah dimana banyak perguruan pencak silat dilahirkan. Begitu banyak nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran pencak silat. Madiun kini disebut sebagai Madiun Kampung Pesilat.

Silat merupakan budaya peninggalan nenek moyang kita pada masa kerajaan-kerajaan tertentu dimana silat menjadi alat pembela diri, pemertahan wilayah, dan termasuk senjata terakhir para pejuang dalam melawan penjajah kala itu.

Pencak silat adalah modal bagi berdirinya bangsa ini dan mengandung banyak nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan bagi setiap orang yang mempelajarinya. Selain itu, pencak silat merupakan wujud bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kecintaan terhadap sesama.

Manfaat dari pencak silat yang pertama adalah untuk membela diri dari kejahatan, Yang mana pada saat pemerintahan kolonial Belanda, pencak silat digunakan untuk melawan penjajahan. Namun, pada saat ini pencak silat yang paling utama digunakan untuk melawan hawa nafsu. Yang kedua untuk olahraga. Kemudian yang ketiga adalah untuk keselarasan dalam pertumbuhan jiwa dan pertumbuhan usia yang seimbang. Lalu, yang keempat adalah untuk mengembangkan seni budaya bangsa. Dan masih banyak lagi manfaat dari silat. Perguruan pencak silat tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga mengajarkan teknik lain seperti teknik tenaga dalam, olah kebatinan, maupun pernafasan.

Pencak silat telah berkembang selama abad ke-20 dan telah menjadi olahraga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan persilat atau Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa The International Pencak Silat Federation. Hal ini merupakan bukti bahwa pencak silat asli dari Indonesia dan tidak mengimpor dari luar negeri. Pencak silat yang merupakan modal berdirinya bangsa Indonesia dan yang memiliki begitu banyak manfaat di dalamnya sangat perlu untuk tetap dilestarikan.

Menurut masyarakat setempat, akar sejarah berdirinya perguruan silat Madiun tak lepas dari peran Ki Ageng Ngabehi Soerdiwirjo atau sering disapa Eyang Suro Diwiryo. Eyang Suro merupakan tokoh pendiri Perguruan Setia Hati. Kemudian, ada dua muridnya yaitu Ki Hajar Utomo yang mendirikan Perguruan Setia Hati Terate dan Raden Djimat Hendro Suwarno mendirikan Perguruan Setia Hati Winongo. Berkat perjuangan Eyang Suro, muncullah berbagai perguruan silat lainnya dengan bermacam disiplin ilmu di dalamnya.

Saat ini terdapat 14 perguruan silat yang aktif di Madiun. Menurut ketua paguyuban pencak silat Madiun, H. Tarmaji Budi Harsono, perguruan paguyuban ada 8 perguruan yang lahir di Madiun dan sisanya lahir dari luar Madiun.

Berbagai macam jenis perguruan di Madiun, tentu ada gesekan antar pesilat yang harus dihilangkan. Pemerintah Kabupaten Madiun mengatasi hal tersebut dengan membangun gedung padepokan dan tugu bersama pencak silat kabupaten Madiun guna menjaga tali persaudaraan dan apresiasi kepada warga Madiun khususnya warga pesilat.

Gedung Kampung Pesilat | Dokumentasi Pribadi

Perguruan-perguruan yang ada berusaha untuk mencetak pendekar-pendekar yang baik. Pendekar merupakan orang yang selalu berjuang untuk berusaha melindungi kaum yang lemah. Pendekar harus mampu membawa situasi kondisi wilayahnya menjadi aman tentram dan sejahtera. Selain itu, seorang pendekar juga harus memiliki sifat yang berbudi luhur, santun, rendah hati, suka menolong, dan tidak sombong. Pencak silat selalu mengajarkan bagaikan seuntai padi yang semakin berisi, maka mereka semakin merunduk.

Dengan terbentuknya Madiun kampung pesilat, diharapkan semua anggota bela diri dengan berbagai macam baju dan aliran yang ada di Madiun khususnya, bisa menjadi suri tauladan anggota-anggotanya yang tersebar di seluruh tanah air, bahkan di manca negara bahwa kita adalah satu yaitu masyarakat Indonesia yang rukun. Biarpun baju dan aliran kita berbeda tetapi kita tetap satu bangsa Indonesia yang setia kepada NKRI.

Karena pencak silat merupakan budaya luhur bangsa Indonesia, maka kita wajib untuk melestarikan, mengembangkan, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, pencak silat tetap menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan tidak diakui oleh bangsa lain.

Madiun sebagai kota pelestari budaya diharapkan mampu menjadikan pencak silat sebagi simbol yang menjunjung tinggi nilai-nilai Sejarah yang mempunyai nilai khasanah budaya luhur. Sehingga mampu mewujudkan Madiun sebagai Kampung Pesilat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini