BUDAYA LESTARI DALAM GERAK TARI - Mengenalkan Tradisi Hingga Ke Luar Negeri

BUDAYA LESTARI DALAM GERAK TARI - Mengenalkan Tradisi Hingga Ke Luar Negeri
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #Pekan Kebudayaan Nasional 2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

AWAL MENDALAMI DUNIA TARI

Berawal dari sebuah kelas seni di SMA pada tahun 2006, setiap kelompok siswa harus membawakan sebuah tarian yang dipersiapkan kurang dari satu minggu. Bahkan untuk jenis seni yang pelakunya adalah perempuan, saya adalah salah satu siswa laki-laki yang dengan mudah menghafal semua gerakan. Hingga kelas berakhir, tari akhirnya menjadi salah satu bakat yang saya asah. Tahun-tahun berikutnya bakat tersebut dibuktikan dengan lomba-lomba tari modern yang diadakan dalam ruang lingkup Kota atau Kabupaten saja.

Akhir 2009 saya menginjakkan kaki di sebuah sanggar tari tradisional, yaitu Sanggar Andari di Pontianak. Sanggar tersebut yang membuka kesempatan saya untuk menjejak hingga ke luar negeri dengan serangkaian gerak tari tradisional. Latihan dan latihan tari terus diikuti. Hingga suatu hari diadakannya seleksi penari yang diadakan oleh Universitas Tanjungpura bagi Mahasiswa yang berkuliah di sana. Karena saat itu saya tercatat sebagai salah satu Mahasiswa Universitas Tanjungpura, saya mencoba mendaftakan diri untuk seleksi penari yang akan dikirim mewakili Universitas Tanjungpura di acara Festival Tari se-Borneo ke III Tahun 2010 di Sabah, Malaysia.

Festival Tari Borneo III di Sabah, Malaysia

Seleksi telah lolos, festival berjalan dengan lancar dimana setiap perwakilan dari Universitas se-Borneo, termasuk perwakilan dari Indonesia dan Malaysia, membawakan dua jenis tarian yang dilombakan. Kategori Tari Tradisi, yang berarti seluruh rangkaian gerak merupakan gerak asli tradisional di daerah masing-masing dan Tari Kreasi, yang berarti rangkaian gerak asli tradisional yang dikreasikan. Universitas Tanjungpura menjadi Juara Umum dengan membawa 5 (lima) piala. Momen yang membanggakan dapat mengibarkan bendera Indonesia di negara luar dengan tari tradisional kebudayaan Indonesia.

Menari di Istana Negara

Mei 2011, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden indonesia yang menjabat tahun itu, mengunjungi Kalimantan Barat dalam rangka pembukaan Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong dan Hari Kesatuan Gerak PKK di Sentra Bisnis Ayani Mega Mall Kota Pontianak. Dalam kunjungannya, sebuah tarian massal tradisional dibawakan oleh Sanggar Andari Pontianak. Saya bersama 59 penari dan 25 pemusik tradisional membawakan Tarian yang berjudul Gempita Khatulistiwa dengan konsep perpaduan tari etnis dayak, tari etnis melayu dan tari etnis cina sebagai bentuk keharmonisan yang menggambarkan masyarakat multietnis di Kalimantan Barat. Dalam kesempatan itu pula, Presiden Indonesia melalui Sekretaris Negara menyampaikan undangan untuk tampil di Istana Negara.

Sanggar Andari dan Sanggar Bengkawan dipercayai dan diundang untuk membawakan tari massal saat penurunan bendera tanggal 17 Agustus 2011 di Istana Kepresidenan. Salah satu peristiwa yang membanggakan di dalam dunia tari. Hari itu, Tari Gempita Khatulistiwa kembali ditampilkan di hadapan Presiden Indonesia.

Kebudayaan Kalimantan Barat, Kebudayaan Indonesia

Tari Selap (Tikar) - Karya Albertus Benny | Herfan Rusando
info gambar

Dengan Indonesia sebagai negara multikultural, Pontianak dapat dijadikan contoh dimana perbedaan suku, ras, agama dan budaya seharusnya dapat hidup berdampingan. Semenjak saat itu saya mulai memahami bahwa Indonesia itu kaya akan budaya dan budaya di setiap daerah merupakan identitas bagi Negara Indonesia. Setiap orang di Indonesia memiliki caranya sendiri untuk mengenal dan memperkenalkan budaya Indonesia. Saya memilih melestarikannya melalui gerak tari.

Tari Pak Dung Dang Dung (Rentak Tahar Bedendang) | Hervan Rusando
info gambar

Kebudayaan Kalimantan Barat, yang juga Kebudayaan Indonesia akan terus didalami dan diperkenalkan melalui gerak tari. Budaya tari tradisional ini menjadi identitas yang telah saya bawa ke panggung Dalam Negeri dan Luar Negeri dengan rasa cinta dan bangga terhadap indonesia.




(pastikan sertakan sumber data berupa tautan asli dan nama jika mengutip suatu data)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini