Festival Budaya Manggarai di Jakarta: Cara Perantau Merawat Kearifan Lokal Tanah Kelahiran

Festival Budaya Manggarai di Jakarta: Cara Perantau Merawat Kearifan Lokal Tanah Kelahiran
info gambar utama

Perantau merupakan sebutan bagi orang yang hijrah dari daerahnya menuju tempat tertentu dengan maksud untuk mencari penghidupan atau menuntut ilmu. Sementara itu, perpindahan seseorang dari daerah asalnya menuju ke tempat tertentu disebut merantau. Banyak orang Indonesia dari berbagai daerah pergi dari tempat asalnya untuk menetap di wilayah lain. Bermacam alasan mulai dari latar belakang, tujuan, hingga motivasi yang mendorong mereka untuk pergi merantau.

Tahukah kawan GNFI, bahwa dari sekian banyaknya daerah di Indonesia, salah satu daerah yang masyarakatnya banyak merantau yaitu orang Manggarai, Flores, NTT. Orang Manggarai pergi merantau dan tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. Banyak di antara mereka keluar dari Manggarai untuk merantau, baik untuk tujuan kerja maupun kuliah. Kota-kota yang menjadi sasaran orang Manggarai di antaranya yaitu Kalimantan, Bali, Jakarta, Makassar, Papua, dan di beberapa kota besar lainnya.

Para perantau mempunyai kewajiban untuk melestarikan budaya. Di sela-sela kesibukan, baik kerja maupun kuliah, setiap perantau yang tergabung dalam organisasi atau komunitas tertentu, diharapkan mampu menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif di tanah rantau. Kebiasaan tersebut misalnya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan guna menampilkan budaya kearifan lokal dari tanah kelahiran. Dengan begitu, budaya kearifan lokal tersebut semakin eksis dan tidak punah.

Beberapa bulan lalu, orang Manggarai yang merantau dan menetap di Jakarta telah mengadakan kegiatan Festival Budaya Manggarai yang dilaksanakan pada 24-25 Juni 2023 yang lalu. Adapun kegiatan tersebut diselenggarakan di Anjungan Nusa Tenggara Timur, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi, baik dari masyarakat Manggarai yang ada di Jakarta maupun yang masih menetap di tanah kelahiran yakni di Manggarai itu sendiri.

Festival budaya tersebut diadakan melalui kerja sama tiga komunitas, yaitu Komunitas Perempuan Manggarai (KPM), Ikatan Keluarga Manggarai Bekasi (IKAMASI), dan Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk (IKMKJ). Disadur dari EvenJakarta, festival ini diprakasai pertama kali oleh KPM di tahun 2019. Kemudian di tahun 2023, festival budaya Manggarai kembali diadakan dalam rangka HUT DKI Jakarta yang ke-496 dengan mengangkat tema “Ca Nai, Ca Manggarai, Tanah Kuni Agu Kalo” (Satu Hati, Satu Manggarai, Tanah Tempat Kelahiran).

Selanjutnya, disadur dari Kompas.com, Ketua IKMKJ Libertus Jehani (56) mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu menampilkan sejumlah budaya kearifan lokal Manggarai. Kearifan lokal Manggarai yang ditampilkan yaitu pertama, Caci adalah tari perang yang dilakukan oleh sepasang penari pria dewasa. Tarian caci menjadi wujud ungkapan syukur yang biasanya digelar di depan rumah adat dan menjadi bagian dalam upacara-upacara seperti; perkawinan, penyambutan tamu kehormatan, dan lain sebagainya. Kedua, Misa Inkulturasi Manggarai adalah perayaan ekaristi umat Katolik, namun dilaksanakan dalam nuansa budaya Manggarai.

Ketiga, Rangku Alu adalah permainan tradisional khas Manggarai yang biasa dimainkan oleh 5-6 orang. Empat orang diantaranya masing-masing memegang ujung tongkat bambu lalu membentuk palang, kemudian menggerakannya dari kiri ke kanan dan atau dari atas ke bawah. Di pihak lain, satu atau dua orang lainnya melompat di bagian celah bambu dan berusaha agar kaki tidak terjepit. Keempat adalah Pameran Kuliner. Di dalam pameran ini, dihadirkan sejumlah kuliner khas daerah Manggarai. Beberapa di antaranya yaitu kue kompiang, nasi jagung, dan nasi merah khas Manggarai. Selain itu, sejumlah tarian khas daerah Manggarai juga ditampilkan pada malam kesenian.

Baca juga : Rangkuk Alu, Tarian Tradisional Dari Manggarai, Flores, NTT

Sementara itu, sejumlah kegiatan lainnya sebagaimana yang disadur dari EvenJakarta yaitu Talk Show Budaya Manggarai, Talk Show Pendidikan, Fashion Show Tenunan Manggarai, Pentas Musik dan Seni Budaya, Tarian Kolosan “Narasi Perempuan Manggarai”, Bazar UMKM Kuliner dan Hasil Alam, serta Kerajinan Tangan Manggarai juga ditampilkan dalam Festival yang dilaksanakan selama dua hari tersebut.

Akhirnya, selain mempererat hubungan antar para perantau, kegiatan ini juga memiliki tujuan sebagai sarana bagi khalayak luas untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Manggarai.

Rujukan

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/26/07563501/festival-budaya-manggarai-bakal-diadakan-setiap-tahun-ini-kisi-kisi?page=all

https://www.eventjakarta.com/event/festival-budaya-manggarai-2023/

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YS
KO
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini