Berkunjung Lebih Puas: Australia Hadirkan Visa 10 Tahun untuk Wisatawan Asia Tenggara

Australia baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memperluas skema visa pelancong berulang selama 10 tahun kepada wisatawan dari negara-negara ASEAN yang memenuhi syarat serta Timor Leste. Selain itu, mereka juga memperpanjang masa berlaku visa bisnis dari tiga menjadi lima tahun. Langkah ini diharapkan akan mendukung pemulihan industri pariwisata dan memperdalam hubungan ekonomi antara Australia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan langkah ini di KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne. Acara tersebut dihadiri oleh para pemimpin dari berbagai negara ASEAN dan Timor-Leste, seperti yang disampaikan melalui situs web resmi perdana menteri Australia.

Visa pelancong berulang bisa berlaku hingga 10 tahun, yang memungkinkan para pelaku bisnis yang sering melakukan perjalanan untuk tinggal selama tiga bulan setiap kali kunjungan.

Sebelumnya, Australia mengizinkan wisatawan China untuk mengajukan visa 10 tahun dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan dari negara dengan populasi terbesar kedua di dunia. Sayangnya, ketertarikan terhadap Australia menurun karena wisatawan China lebih memilih mengunjungi negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia yang memiliki kebijakan bebas visa.

Perubahan dalam kebijakan visa ini merupakan bagian dari upaya lebih besar pemerintah Australia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Asia Tenggara. Salah satunya adalah mendirikan Fasilitas Pembiayaan Investasi Asia Tenggara senilai $ 2 miliar. Ini bertujuan untuk mendorong investasi Australia di wilayah tersebut, terutama dalam sektor-sektor kunci seperti infrastruktur dan energi bersih.

Perluasan skema visa 10 tahun dan inisiatif keuangan strategis mencerminkan pendekatan masa depan Australia di Asia Tenggara. Perubahan ini diharapkan mendongkrak pariwisata Australia dengan menarik lebih banyak wisatawan ASEAN, memfasilitasi hubungan bisnis yang lebih dalam dan membuka peluang baru untuk perdagangan dan investasi di wilayah tersebut.