Mengapa Penetapan 1 Ramadan NU dan Muhammadiyah Sering Beda?

Mengapa Penetapan 1 Ramadan NU dan Muhammadiyah Sering Beda?
info gambar utama

Berbeda dalam hal menetapkan kapan 1 Ramadan tiba adalah hal lazim. Namun, apa yang menyebabkan perbedaan itu?

Tanggal 1 Ramadan adalah waktu di mana umat Islam di seluruh dunia mulai berpuasa selama sebulan ke depan. Dari tahun ke tahun, senantiasa ada perbedaan pendapat tentang pada tanggal berapa Masehi 1 Ramadan itu jatuh.

Di Indonesia, perbedaan tersebut kerap ada pada dua organisasi masyarakat Islam yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Perbedaan penetapan jatuhnya 1 Ramadan menurut versi keduanya biasanya terpaut satu hari.

Siap-siap! Berbagai Hotel Akan Berikan Paket Diskon Selama Ramadan hingga Libur Lebaran

Mengapa Penetapan 1 Ramadan Bisa Berbeda

Penetapan kapan 1 Ramadan tiba bisa berbeda karena metode yang digunakan NU dan Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah juga berbeda. NU menggunakan metode yang disebut Rukyatul Hilal, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode Hisab.

Rukyatul Hilal dapat diartikan sebagai mengamati atau mengobservasi hilal. Adapun hilal sendiri adalah bulan sabit muda yang dijadikan acuan atas permulaan bulan dalam penanggalan hijriah.

Seperti dicatat laman resmi NU Jawa Barat, terdapat ketentuan yang harus dipenuhi agar suatu kesaksiannya atas adanya penampakan hilal bisa diterima dan dijadikan acuan untuk menentukan awal bulan. Penerimaan kesaksian harus didasarkan pada lima metode ilmu falak untukmenunjukkan bahwa hilal berpotensi untuk dilihat.

Suatu kesaksikan bisa ditolak apabila setelah dilakukan perhitungan dengan ilmu falak, posisi hilal diketahui masih di bawah ufuk, masih minus, atau di bawah 0 derajat. Jika situasi ini terjadi, bahkan Rukyatul Hilal juga tidak wajib dilakukan lagi karena hilalnya dianggap tidak akan ada.

Sementara itu, hisab adalah penghitungan posisi geometris benda-benda langit. Hasil penghitungan yang diperoleh lalu digunakan untuk menentukan penjadwalan waktu di muka bumi, termasuk kapan bulan Ramadan dimulai.

Metode hisab juga beragam macamnya, dan yang digunakan oleh Muhammadiyah adalah hisab hakiki. Menurut laman resmi Muhammadiyah, hisab hakiki mendasarkan perhitungannya pada gerak faktual Bulan di langit sehingga bermula dan berakhirnya bulan kamariah berdasarkan pada kedudukan atau perjalanan Bulan benda langit tersebut.

Muhammadiyah menyebut bahwa mereka menggunakan hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal. Artinya, matahari terbenam lebih dahulu daripada bulan. Konsep ini berasal dari pemikiran pakar falak Muhammadiyah Wardan Diponingrat.

Perlu diingat pula, perbedaan dalam menetapkan kapan 1 Ramadan tiba bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Masyarakat dapat memilih mana yang diyakini, sekaligus perlu bertoleransi terhadap orang dengan pendapat berbeda.

Poster Ramadhan Anak TK dan SD 2024 Untuk Pawai Menyambut Ramadhan 1445H

Referensi:

  • https://muhammadiyah.or.id/2022/02/hisab-hakiki-wujudul-hilal-apa-dan-bagaimana/
  • https://jabar.nu.or.id/nasional/penjelasan-ilmiah-rukyatul-hilal-metode-nu-dalam-penentuan-awal-bulan-hijriyah-QrQvG

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini