Tradisi Megengan dan Nyekar, Salah Satu Tradisi di Jawa Timur untuk Sambut Ramadan

Tradisi Megengan dan Nyekar, Salah Satu Tradisi di Jawa Timur untuk Sambut Ramadan
info gambar utama

Kawan tahu nggak sih, ada tradisi bagi orang Jawa khususnya di Jawa Timur yang selalu dilakukan menjelang Ramadan?

Ya! Tradisi-tradisi ini dilakukan untuk mengingat kembali bahwa bulan Ramadan akan datang. Dua tradisi ini dinamakan “Megengan” dan “Nyekar.” Wah, apa ya, itu?

Megengan adalah tradisi Jawa yang menandai kedatangan bulan Ramadan. Arti Megengan sendiri bermakna "menahan".

Ritual ini mengingatkan orang akan pentingnya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan memperkuat hubungan antarsesama.

Selain sebagai ajakan untuk merenung dan memperbaiki diri selama puasa, Megengan juga merupakan kesempatan untuk memohon maaf dan bersyukur atas berkah Ramadan.

Memangnya gimana sih, cara melaksanakan acaranya? Acara Megengan sendiri dilaksanakan dengan berdoa dan menyelenggarakan jamuan makan bersama.

Sebelum memulai acara, masyarakat etnis Jawa berkumpul di tempat ibadah seperti masjid, mushola, atau langgar untuk berdoa dan melakukan persiapan yang diperlukan.

Kemudian, acara megengan dimulai pada waktu petang dengan kehadiran tamu yang duduk bersila di atas tikar yang telah disediakan dengan hidangan. Selama acara ini, tamu-tamu diminta untuk menahan diri dari tindakan yang dapat membatalkan puasa. Unik, bukan?

Eits, tapi tahu nggak sih, sebelum melaksanakan megengan, masyarakat Jawa melakukan serangkaian persiapan lainnya yang khas dan bermakna, lho!

Pertama-tama, mempersiapkan beragam jenis makanan yang akan disajikan selama acara, seperti apem, nasi berkat, dan berbagai jenis lauk-pauk.

Kemudian, memilih tempat megengan. Tempat untuk megengan biasanya dipilih di tempat-tempat umum seperti masjid, musala, atau langgar. Dimana tempat-tempat ini memiliki sarat makna keagamaan dan kebersamaan.

Seiring dengan persiapan fisik, aspek spiritual juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari megengan.

Sebelum dimulainya acara, masyarakat biasanya datang dulu ke makam leluhur atau wali untuk melakukan doa dan ziarah. Tradisi ini dikenal sebagai "nyekar". Di sana, orang-orang berdoa dan menaburkan bunga sebagai ungkapan penghormatan dan kesyukuran.

Nyekar sebelum Megengan

Nyekar sendiri juga termasuk tradisi orang Jawa yang dilakukan menjelang bulan puasa. Hal ini bertujuan sebagai pengingat akan kedatangan bulan Ramadan.

Tradisi Nyekar atau ziarah kubur di Jawa Timur mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap roh-roh leluhur yang dianggap abadi dan kembali ke keluarga setiap bulan Ruwah (Sya’ban dalam kalender Islam).

Tradisi ini diyakini dapat membantu mengatasi berbagai tugas atau situasi sulit.

Selain itu, tradisi ini juga berperan dalam mempererat hubungan antarsesama dan memperkuat keimanan pada kehidupan setelah kematian.

Melalui kegiatan menyambut dan merawat makam leluhur, masyarakat Jawa mengekspresikan rasa kasih, simpati, dan harapan akan ampunan dari Tuhan bagi para leluhur yang telah meninggalkan dunia ini.

Filosofi Kue Apem yang Turut Hadir dalam Tradisi Megengan

Saat megengan dilaksanakan, biasanya acara yang dilaksanakan tidak luput dengan kehadiran camilan tradisional khas, yaitu kue apem yang mewarnai tradisi ini. Memangnya, apa makna filosofis dari Kue Apem sendiri?

Makna kue apem dalam tradisi Jawa memiliki filosofi sebagai lambang permohonan ampun kepada Tuhan atas kesalahan yang dilakukan.

Kue ini juga dianggap sebagai tempat berdoa atau alat untuk berhubungan dengan Tuhan, yang ditandai dengan bentuknya yang bulat.

Selain itu, kue apem juga mewakili kesederhanaan karena bahan-bahannya mudah didapat dan proses pembuatannya cepat.

Rasanya yang lezat mengajarkan manusia untuk bersyukur, dan kudapan manis tersebut sering digunakan sebagai simbol sedekah yang diberikan kepada tetangga dan kerabat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini