Lepet, Jajanan Tradisional berbagai Perayaan Masyarakat Jawa

Lepet, Jajanan Tradisional berbagai Perayaan Masyarakat Jawa
info gambar utama

Perayaan Lebaran identik dengan sajian dan hidangan khas menggugah selera yang dapat ditemukan di penjuru Nusantara. Jajanan tradisional ini bisa dibeli atau dibuat khusus pada perayaan tersebut, salah satunya adalah jajanan lepet.

Lepet adalah jajanan tradisional yang hampir selalu disajikan bersama ketupat pada momen lebaran ketupat atau Syawalan. Selain itu, ciri khas jajanan ini adalah lilitan dari daun kelapa muda atau janur. Pada zaman dahulu, masyarakat kerap menggunakani daun kelapa muda atau janur sebagai pembungkus makanan.

Lepet bukan sekedar jajanan tradisional, tetapi memiliki sejarah dan makna dalam kehidupan sosial masyarakat. Yuk, ketahui sejarah, makna, dan ragam tradisi dari jajanan tradisional lepet.

Sejarah dan Makna Lepet

Lepet jajanan yang telah dikenal sejak abad ke-8 Masehi pada masa kerajaan Hindu-Buddha. Pada abad ke-15 hingga abad ke-16 Sunan Kalijaga, Walisongo efektif menyebarkan agama islam dengan cara melebur dengan budaya Jawa, termasuk budaya makanan.

Terdapat istilah berbahasa Jawa yakni “Elek e disimpen sing rapet" yang artinya “keburukan disimpan yang rapat”. Keburukan di sini merupakan aib sehingga jangan sampai diumbar apalagi dijadikan konsumsi publik.

Filosofi di balik kata lepet ini kemudian bermakna bahwa setelah seseorang mengaku salah (lepat), maka pihak lain diharapkan mampu memaafkan dan berusaha untuk tidak mengungkit kembali agar persaudaraan tetap erat seperti lengketnya ketan.

Kaya Makna Filosofi Makanan Tradisional Jawa Ini Bisa Menjadi Pelajaran Hidup 

Bahan Pembuatan Lepet

  1. 500 gram beras ketan putih, rendam 1 jam, kemudian tiriskan.
  2. 100 gram kacang tolo atau kacang tunggak, rendam 1 jam, tiriskan.
  3. 1/2 butir kelapa, kupas dan parut.
  4. 1 sdt garam.
  5. Janur atau daun kelapa muda untuk membungkus.
  6. Tali untuk mengikat rebusan.

Cara Membuat Lepet

  1. Campurkan beras ketan, garam, kelapa parut, dan kacang tolo hingga merata.
  2. Bentuk setiap helai daun kelapa dengan cara menggulung hingga membentuk cerobong ukuran 10 cm x 3 cm, sematkan dengan lidi salah satu ujungnya.
  3. Tuang campuran beras ketan hingga sekitar satu sentiemter di bawah tepi daun, tutup, dan ikat rapat agar isi tidak keluar.
  4. Masak dalam air mendidih selama satu hingga dua jam sampai matang. Bila air rebusan berkurang, jangan lupa tambahkan air panas. Setelah lepet matang, angkat, dan tiriskan.

Lepet dalam berbagai Tradisi Masyarakat

Lepet tidak hanya menjadi sajian di kala hari raya. Namun, juga dijadikan sesajen pada beberapa upacara adat dan tradisi masyarakat di Indonesia. Misalnya gunungan kupat dan lepet pada upacara sedekah laut dan sebagai penolak bala. Bahkan, lepet dikalungkan pada leher sapi atau digantung di pintu kandang pada tradisi ulang tahun hewan ternak di Yogyakarta.

Satu Lagi Sajian Wajib Saat Lebaran Apakah Itu

Ada berbagai varian lepet yang kini bisa ditemukan selain berbahan dasar beras ketan, misalnya lepet berbahan pisang, labu, singkong dan jagung. Resep dan cara mengolahnya pun juga mudah didapatkan di kanal resep masakan. Dengan demikian, lepet juga cocok menjadi jajanan tradisional teman minum teh sore hari di waktu senggang.

Pembuatan lepet barangkali mudah atau kita bisa membelinya di pasar tradisional. Namun, sebagai generasi muda, sangat disayangkan jika kita tidak mengenal sejarah makna dari jajanan tradisional. Bagaimana Kawan GNFI, tertarik mencicipi lepet?


Sumber

  • Werdiningsih, C. E. (2022). Kajian Etnomatematika Pada Makanan Tradisional (Studi Kasus Pada Lepet Ketan). Jurnal PEKA (Pendidikan Matematika), 5(2), 112-121.
  • https://www.kompas.com/food/read/2021/05/07/200300475/resep-lepet-ketan-camilan-gurih-pakai-bungkus-daun-kelapa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini