Tempat Wisata Asyik untuk Para Pecinta Buku, Ada yang Tertinggi di Dunia

Tempat Wisata Asyik untuk Para Pecinta Buku, Ada yang Tertinggi di Dunia
info gambar utama

Traveling ke berbagai destinasi sambil membaca buku bisa jadi kegiatan seru untuk liburan. Wisatawan bisa menikmati petualangan sekaligus menambah wawasan, membuat liburan jadi lebih berkesan.

Membaca buku adalah cara yang luar biasa untuk menyerap pengetahuan, membayangkan dunia baru, atau sekadar bersantai. Bagi pecinta buku, tentu akan memilih tempat yang tenang dan memiliki suasana yang menyenangkan untuk membaca buku.

Apa saja tempat wisata yang cocok dikunjungi pecinta buku? Berikut adalah 4 tempat wisata di Indonesia buat para pecinta buku.

1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September 2017, Perpustakaan Nasional RI selalu ramai pengunjung. Dengan ketinggian mencapai 126,63 meter dan 27 lantai layanan, perpustakaan ini merupakan yang tertinggi di dunia.

Lebih menarik lagi, perpustakaan ini memiliki ribuan judul buku yang tersedia melalui katalog online, bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Hingga akhir tahun 2022, koleksi Perpusnas mencapai 7.774.375 eksemplar. Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membaca semua koleksinya!

Novel Angkatan Balai Pustaka-Pujangga Baru Jadi Buku Bacaan Pelajar Indonesia

Selain koleksi bukunya yang lengkap, Perpustakaan Nasional RI juga menawarkan berbagai fasilitas keren untuk kenyamanan pengunjung.

Saat berkunjung, Kawan bisa menikmati berbagai fasilitas seperti Museum Perpustakaan Nasional. Museum ini memiliki empat ruangan yang saling berhadapan: ruang perpustakaan, ruang aksara, ruang media, dan ruang peristiwa membaca. Setiap ruangan dilengkapi dengan layanan virtual yang menampilkan audio dan visual berisi informasi menarik tentang ruangan tersebut.

Selain itu, tersedia WiFi gratis dan tempat charger di setiap sudut ruangan, ideal untuk kamu yang sedang mengerjakan skripsi. Perpusnas juga menawarkan layanan teater mini yang bisa Kawan nikmati setiap kali berkunjung.

2. Perpustkaan Soeman Hasibuan, Riau

Terletak di Jalan Jenderal Sudirman no. 462, Kota Pekanbaru, Balai Pustaka Soeman Hasibuan adalah perpustakaan megah dengan arsitektur unik yang dari luar terlihat seperti meja untuk membaca Al-Qur’an, mencerminkan budaya Melayu yang kental dengan unsur islami.

Nama perpustakaan kebanggaan Provinsi Riau ini diambil dari sastrawan nasional angkatan pujangga baru asal Riau, Soeman Hasibuan, yang juga seorang novelis terkenal. Soeman Hasibuan adalah pelopor penulisan cerpen dan fiksi detektif dalam sastra Indonesia.

Perpustakaan ini mampu menampung hingga 1.000 orang dan menyimpan lebih dari 230 ribu buku. Selain belajar, pengunjung juga bisa menikmati berbagai fasilitas keren seperti WiFi, ruang kedap suara, dan cafe.

Pada tahun 2015, Perpustakaan Soeman Hasibuan mendapatkan penghargaan sebagai perpustakaan terbaik se-ASEAN.

Fenomena Komunitas Perpustakaan Jalan sebagai Upaya Meningkatkan Minat Baca

3. Perpustakaan Warak Kayu, Semarang

Semarang memiliki perpustakaan unik bernama Microlibrary Warak Kayu, yang menarik perhatian karena hampir seluruh bangunannya terbuat dari kayu.

Microlibrary Warak Kayu terletak di Jalan Dr. Sutomo, Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurut pustakawan Oei Duta, perpustakaan ini telah berdiri sejak Agustus 2020, didirikan atas inisiatif beberapa perusahaan di Kota Semarang. Uniknya, 90 persen bangunan perpustakaan ini terbuat dari kayu, menciptakan suasana yang ramah lingkungan dan menarik perhatian warga Semarang.

Microlibrary Warak Kayu juga pernah meraih penghargaan Architizer A+ Award 2020 untuk kategori bangunan perpustakaan populer.

4. Perpustakaan Grhatama Pustaka, Bantul

Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, menawarkan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah perpustakaan. Grhatama Pustaka menjadi pilihan ideal untuk mendapatkan fasilitas pendidikan sekaligus tempat rekreasi.

Terletak di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul, Grhatama Pustaka diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengku Buwono X, pada Senin Wage, 21 Desember 2015.

Tumbuhkan Budaya Baca, Perpusnas Bangun 10 Ribu Perpustakaan Desa

Dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare, arsitektur gedung ini menggabungkan nuansa modern dan tradisional. Dibangun sejak 2012, gedung ini memiliki ciri khas empat menara yang melambangkan empat kesempurnaan orang Jawa yaitu:

  • Prakoso yang berarti sehat, kuat dan ulet

  • Wulung yang berarti matang dalam ilmu dan bijak dalam langkah

  • Wangi yang berarti ksatria yang harum namanya, halus tutur kata dan perilakunya, selalu mengharumkan sesama serta lingkungannya

  • Agung yang berarti agung dalam sikap, pembawa dan tampilannya

Kawan GNFI, perpustakaan apa yang sudah kamu kunjungi?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini