Mengenal Teknik Ecoprint sebagai Alternatif Corak Kain yang Ramah Lingkungan

Mengenal Teknik Ecoprint sebagai Alternatif Corak Kain yang Ramah Lingkungan
info gambar utama

Selain memilih bahan kain dan pewarna tekstil yang ramah lingkungan, ada sebuah alternatif yang dapat dipilih dalam mencetak corak atau motif pada kain. Teknik tersebut dinamakan ecoprint yang memiliki arti corak alami. Penggunaan tumbuhan seperti daun dan bunga dalam mencetak corak kain tentu saja memiliki daya tarik tersendiri dari segi estetika karena menghasilkan motif yang unik.

Di samping manfaat pada lingkungan dan estetika, penggunaan kain serat alami seperti katun, linen, dan sutera sebagai pilihan untuk ecoprint tentu saja membuatnya lebih nyaman digunakan. Selain itu, tidak menimbulkan efek samping dari zat beracun kimia pada kulit.

Mencetak motif alami pada kain membutuhkan teknik yang sederhana dan pengetahuan dasar tentang kain yang cocok, warna yang dihasilkan, hingga jenis daun, bunga dan dan kulit pohon yang dipilih. Contohnya, kain yang dapat dipilih diantaranya, sutera, linen, dan katun. Kain sebaiknya berwarna dasar putih baik ditenun maupun dirajut.

Teknik ecoprint cukup beragam, yang pertama adalah teknik pounding atau hammering yang dilakukan dengan cara menyusun tanaman pada kain lalu dipukul dengan palu hingga warna menempel pada kain.

Menyelami Keindahan dan Prospek Masa Depan Plaju Ecoprint, Ekspresi Seni Ramah Lingkungan

Kedua, teknik steaming dengan menempel bunga dan daun pada kain lalu digulung dan diikat saat proses pengukusan. Yang terakhir, teknik fermentasi dengan air cuka atau bisa dengan direbus menggunakan mordan atau pembangkit warna.

Seperti yang diketahui, setiap tumbuhan penghasil warna natural mengeluarkan warna yang berbeda ketika dikombinasikan mordan atau pembangkit warna yang bervariasi (tawas, kapur, dan tunjung) sehingga kita dapat bereksperimen dan berinovasi untuk mendapatkan hasil motif dengan shade yang berbeda-beda.

Untuk corak atau motif yang terlihat pada hasil dari teknik ecoprint, di antaranya motif botanical yang bernuansa alam dengan pola yang bisa dieksplor sesuai kreatifitas.

Dapat disusun sejajar, diagonal, atau abstrak dengan padu padan warna tumbuhan yang beragam. Corak bunga atau floralprint sendiri merupakan motif yang timeless. Dalam dunia fesyen, setiap tahunnya selalu diwarnai tren motif bunga dengan gaya yang berbeda.

Seperti yang dilansir dari berita Kelurahan Sorosutan Yogyakarta, di Indonesia sendiri ada batik yang dibuat dengan teknik ecoprint yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.

Batik ecoprint lebih menonjolkan flora yang hidup atau dapat ditemukan di tanah air. Keunikan motif batik yang diperoleh khas dedaunan alam Indonesia, akan menambah aksen kekayaan nusantara sekaligus memperkenalkan keberagaman di Indonesia.

Batik Ecoprint Sebagai Inovasi Baru dalam Melestarikan Kebudayaan

Seorang dosen dari Universitas Sumatera Utara, Iwan Risnasari fokus mempelajari lebih dalam mengenai teknik ecoprint sejak 2019 dan melakukan riset serta mencoba berbagai jenis tumbuhan yang potensial untuk digunakan dalam mencetak corak alami ini.

Beliau berharap suatu saat pebisnis atau masyarakat umum akan terinspirasi untuk mecoba teknik ecoprint sebagai bidang bisnis yang menjanjikan.

Dalam sebuah Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIP UTP Surakarta oleh peneliti dari Universitas Indraprasta PGRI, terdapat potensi untuk menjadikan kegiatan membuat ecoprint sebagai sarana healing guna membantu para gelandang dan pengemis memulai perjalanan penyembuhan, membangun kembali kepercayaan diri, dan menemukan motivasi hidup yang baru.

Sehingga, mereka dapat kembali menjadi bagian yang produktif dan berarti dalam masyarakat, sambil menjaga dan memperkaya warisan budaya lokal.

Ternyata kegiatan membuat ecoprint berpotensi jadi aktivitas kursus keterampilan atau pelatihan yang bukan hanya bermanfaat bagi kegiatan sosial tetapi juga khalayak umum. Mulai dari usia muda hingga lanjut, kegiatan ini memberikan banyak manfaat dan bisa dijadikan ide bisnis jasa.

Bisnis kursus atau miniworkshops saat ini sedang banyak diminati sebagai kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu di akhir pekan bersama keluarga atau teman. Bisnis kursus membuat ecoprint akan sangat potensial, yaitu dari segi harga yang ekonomis dengan bahan baku yang bersumber dari alam hingga tingkat kesulitan yang rendah.

Semilir Ecoprint: Brand Eco Fashion Milik Alfira Oktaviani yang Tembus Pasar Internasional

Referensi:

  • https://sorosutankel.jogjakota.go.id/detail/index/9884
  • https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JPF/article/view/3009
  • https://www.usu.ac.id/en/excellent-research/ecoprint-plant-based-recycling-innovation

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini