Memanfaatkan Momentum, F1 Incar Balapan Kedua di Asia Tenggara

Memanfaatkan Momentum, F1 Incar Balapan Kedua di Asia Tenggara
info gambar utama

Formula One (F1) menunjukkan minat yang signifikan dalam menambahkan balapan kedua di wilayah Asia Tenggara. Liberty Media, pemilik olahraga tersebut, telah mengungkapkan bahwa minat dalam F1 tumbuh dengan pesat di Tiongkok dan Asia, membuka peluang baru untuk menggelar balapan di negara-negara seperti Thailand, Korea Selatan, dan Indonesia.

Greg Maffei, Chief Executive of Liberty Media, bahkan menyatakan di Grand Prix Monaco bahwa beberapa negara di Asia Tenggara telah mengekspresikan minatnya untuk menjadi tuan rumah balapan Asia, yang saat ini mencapai rekor 24 balapan.

Korea Selatan, yang sebelumnya menjadi tuan rumah Grand Prix di Mokpo, sekarang tertarik untuk memindahkan balapan ke Seoul. Perdana Menteri Thailand juga tertarik untuk membahas balapan di Bangkok, sementara Liberty Media baru-baru ini mengakuisisi MotoGP, yang juga mengadakan balapan di Thailand dan Indonesia.

Selama acara Grand Prix Monaco, Maffei juga menyebutkan bahwa minat dalam balapan di Tiongkok semakin meningkat, terutama setelah Formula One kembali ke negara tersebut tahun ini setelah absen empat tahun akibat pandemi COVID-19. Kebangkitan ini juga didorong oleh kesuksesan pembalap Tiongkok, Guanyu Zhou.

Dia juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan berbagai lokasi untuk menggelar balapan Formula One, dengan fokus pada tempat-tempat yang disukai penggemar dengan kemampuan organisasi yang kuat. Dia yakin bahwa para penggemar akan dengan mudah menerima tambahan balapan kedua di Asia Tenggara.

Sementara itu, Singapura tetap menjadi satu-satunya balapan di Asia Tenggara menyusul pembatalan acara Malaysia, sementara Thailand diwakili di grid Formula One oleh pembalap Williams, Alex Albon, yang memiliki hubungan dengan negara tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

Terima kasih telah membaca sampai di sini