Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan

Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan
Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan
Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan
Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan
Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan
Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan
Filosofi Megengan dan Kue Apem, Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan

Tradisi menjelang Ramadan yang dikenal sebagai megengan masih tetap dijalankan oleh sebagian masyarakat Jawa. Salah satu unsur utama dalam megengan adalah persiapan makanan khas yang disajikan untuk merayakan kedatangan bulan suci tersebut.

Di antara berbagai hidangan yang disiapkan, kue apem menjadi salah satu yang paling penting. Masyarakat biasa membuat apem, lalu membagikannya kepada tetangga dan masjid

Dalam prosesi megengan, keberadaan apem menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan sejak pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Keberadaannya memberikan nuansa khas dan menyempurnakan momen perayaan tersebut. Proses pembuatannya seringkali melibatkan kesabaran dan keterampilan khusus, dengan resep yang telah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini