Mitos dan Makna dalam Janur Kuning

Mitos dan Makna dalam Janur Kuning

Pertanyaan ''Kapan kawn?" masih menjadi salah satu momok para jomlo yang telah berumur dan mapan hingga kini.

Namun di luar konteks itu, Janur Kuning menjadi salah satu simbol peradaban masyarakat Indonesia yang telah turun temurun dilaksanakan.

Mencari posisi atau alamat pada dua mempelai tak lagi sulit, terlebih Janur Kuning menggiring kita ke alamat perkawinan tersebut.

Sebagai sebuah simbol, ternyata juga memiliki makna dan mitos yang terkandung di dalamnya. Terutama pada suku Jawa, Bali, dan Sunda.

Dalam tatanan bahasa, kata Janur berasal dari bahasa Arab yang artinya cahaya dari surga, sedangkan kata Kuning diambil dari bahasa Jawa yang berarti suci.

Sama halnya dengan masyarakat Jawa yang mengartikan janur sebagai 'sejating nur' yang berarti cahaya sejati.

Dari makna itu diperoleh kesimpulan bahwa Janur Kuning adalah kesejatian manusia yang membutuhkan cahaya dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat melihat jelas hal yang baik dan buruk.

Janur Kuning dirakit dari daun muda dari beberapa jenis tumbuhan berjenis palem, seperti kelapa, enau, dan rumbia.

Seiring perkembangan zaman, selain dipasang menjulang bak umbul-umbul, belakangan kreasi rangkaian Janur Kuning semakin unik dan beragam.

Terima kasih telah membaca sampai di sini