Mentalitet Njipangan, Pekerja Keras yang Santuy dan Adem Ayem

Artikel ini milik Jurnaba dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Mentalitet Njipangan, Pekerja Keras yang Santuy dan Adem Ayem
info gambar utama

Masyarakat Njipangan terkenal pekerja keras yang santuy, ulet, dan adem ayem. Mereka mewarisi teduhnya Jati Purba dan kerasnya tebing Kendeng Utara.

Tlatah Njipangan sebagai sub-wilayah meliputi Kabupaten Blora, Bojonegoro, dan bagian selatan Tuban, adalah rumpun masyarakat yang hidup di lembah Pegunungan Kendeng Utara. Masyarakat Njipangan masyhur memiliki karakter pekerja keras, ulet, tapi amat santuy.

Sikap pejuang dan pekerja keras jadi identitas Njipangan secara turun temurun. Ini bisa dibuktikan dari cara mereka menghadapi penjajah — kalah menang wajib berjuang. Namun, sikap ini tak begitu tampak karena dibungkus karakter santai. Inilah mentalitet yang menggambarkan dalamnya sebuah lembah.

Jika lembah terbentuk dari proses geologis pengikisan tanah oleh air dan angin, karakter Njipangan juga lahir dari pengikisan dan penempaan yang membentuk sedimentasi pengalaman hidup dari zaman ke zaman. Masyarakat Njipangan mewarisi sikap santai dan adem ayem dari para leluhur.

Njipangan tak pernah bergejolak. Saat wilayah lain demo besar-besaran sambil bakar-bakar bangunan, Masyarakat Njipangan memilih ngopi sambil wiridan, asketis yang bergerak dalam diam. Sebesar apapun gejolak nasional yang terjadi di Indonesia; Blora, Bojonegoro, dan Tuban Selatan selalu adem ayem. Tak sekalipun terpancing untuk berteriak, apalagi ikut bakar-bakar bangunan.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini