Profesi menulis saat ini tidak lagi âhanyaâ berkarya melalui buku saja. Makin banyak pengembangan karier dari bidang yang satu ini, apalagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih, salah satunya adalah content writer.
Dalam proses perekrutan karyawan di profesi tersebut, mengumpulkan CV dan bermodalkan IPK tinggi saja tidaklah cukup. Kamu memerlukan yang namanya portofolio atau bukti otentik karya tulismu demi menunjang pengalaman dan keahlianmu di content writer field. Namun, apakah kamu sudah tahu bagaimana cara menyusunnya?
Eitss.. Ini bukan berarti portofolio fisik sudah dianggap kuno, ya! Namun, dengan memanfaatkan platform online, kemungkinan untuk dapat dilihat dan diakses banyak orang akan lebih besar. Kamu bisa âmemasangnyaâ di LinkedIn atau mencantumkan link url di dalam CV mu saat sedang melamar pekerjaan.
Baca Selengkapnya