Tokoh Bicara [Episode 3]: Mengembalikan Kejayaan TVRI. Memang bisa?

Berdiri 1962, inilah stasiun televisi pertama milik bangsa Indonesia. Ia pernah mengalami masa keemasan di era 80-an. TVRI pulalah yang sebenarnya hingga kini memiliki jangkauan paling luas di tanah air. Bagaimana tidak, ia memiliki 29 stasiun produksi di berbagai daerah, plus 365 stasiun pemancar yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia. Namun pesonanya lambat laun meredup. Tayangannya ditinggalkan masyarakat, terutama anak-anak muda. Apalagi pilihan tayangan dari berbagai stasiun TV yang ada kini sangat beragam, menghibur, dan segar. Plus konten-konten yang dengan mudah dapat dinikmati melalui internet. TVRI pun semakin sulit bergerak.

Kini, ibarat raksasa yang terlalu lama tidur, diperlukan upaya sangat ekstra untuk membangunkannya. Tantangannya sangat banyak.

Meskipun begitu, tidak ada pilihan bagi Helmy Yahya, sang “Raja Kuis” yang sejak November 2017 dipercaya untuk menahkodai televisi publik milik RI ini selain berjuang keras untuk mengangkat kembali TVRI. Karena televisi ini adalah aset sangat penting bangsa Indonesia.

Dengan berbagai pengalaman, gagasan, dan komitmen yang sangat total ia dan direksi TVRI lainnya sudah bulat mencanangkan: Kami Kembali. We Fight Back! .

Baginya, TVRI tidak boleh menyerah, ia harus kembali menjadi kebanggan masyarakat. Tekad sebagai “Saluran Pemersatu Bangsa” harus benar-benar bisa dirasakan oleh segenap masyarakat Indonesia, bukan hanya slogan.

Beberapa waktu lalu GNFI bertamu khusus ke TVRI di bilangan Senayan, Jakarta Pusat. Berbincang dengan pria asal Palembang ini, kami bukan hanya mendapatkan informasi tentang TVRI kini dan ke depan, tapi juga merasakan energi yang sangat positif. Dan energi itulah yang kami lihat semakin menjalar ke seluruh bagian di TVRI, dan sudah mulai terlihat di layar kaca. Apa sajakah informasi dan energi positif itu? Tidak cukup dituliskan di sini, tapi jangan khawatir semuanya ada di video kali ini. Yuk simak perbincangan lengkapnya.

Punya harapan, pengalaman dengan TVRI? Tulis di kolom komentar ya