Ini Prestasi Indonesia Sebagai Calon Dewan Keamanan PBB

Ini Prestasi Indonesia Sebagai Calon Dewan Keamanan PBB
info gambar utama

Tanggal 24 September silam kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB muai disuarakan di New York. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Indonesia layak mendapat keanggotaan itu untuk periode 2019-2020 mendatang, mengapa?

Sejak tahun 1957 Indonesia sudah mengirimkan total 35 ribu pasukan perdamaian untuk mendukung misi perdamaian PBB. Sementara untuk periode sekarang, Indonesia sudah mengirimkan 2.867 pasukan perdamaian. Mereka tersebar ke 10 negara konflik diantaranya Liberia, Mali, Darfur, termasuk Lebanon.

Pasukan perdamaian PBB di Darfur
info gambar

Untuk wilayah Lebanon sendiri, Indonesia menjadi penyumbang pasukan perdamaian terbesar, yakni 1.296 jiwa. Retno bahkan akan mengirimkan tambahan 850 pasukan lagi Desember mendatang, 18 diantaranya perempuan.

“Hal ini karena partisipasi perempuan dalam peacekeeperssemakin dibutuhkan oleh PBB untuk membantu pelaksanaan mandat proteksi terhadap warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak,” tutur Retno seperti dikutip rappler.com.

Hingga tahun 2019 mendatang, Retno menargetkan akan mengirim 4.000 pasukan perdamaian. Harapannya ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai calon anggota tak tetap DK PBB.

Baca juga: Inilah Jumlah Pasukan Perdamaian dari Indonesia dan Peringkatnya di Dunia

Selain itu Indonesia juga merupakan negara keempat dengan penduduk terbanyak di dunia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Ini menunjukan islam, demokrasi, dan penguatan peran perempuan dapat terjalin dalam harmoni.

Dewan Keamanan adalah satu dari enam badan utama yang dimiliki PBB. Misi utamanya adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Berdasarkan piagam PBB, ada empat wewenang yang dapat dilakukan DK PBB, yakni menginvestigasi situasi yang mengancam perdamaian dunia, merekomendasikan prosedur penyelesaian sengketa secara damai, meminta seluruh negara anggota PBB untuk memutuskan hubungan ekonomi, laut, udara, pos, komunikasi, atau hubungan diplomatik, terakhir melaksanakan keputusan Dewan Keamanan secara militer, atau dengan cara lainnya.

DK PBB memiliki lima anggota tetap. Kelimanya ialah Amerika, Britain Raya, Tiongkok, Perancis, dan Rusia. Kelimannya sering juga disebut P5 yang merujuk pada kata "permanent".

Anggota tetap ini memiliki hak veto, yakni hak untuk membatalkan putusan meski sudah disepakati anggota lainnya. Sementara setiap tahun majelis umum memilih lima tambahan sebagai anggota tidak tetap. Indonesia menargetkan untuk terpilih sebagai anggota tidak tetap ini pada tahun 2019 mendatang.


Sumber : rappler.com, ANTARA, berbagai sumber.
Sumber Gambar Sampul : www.unicjakarta.org, 4.bp.blogspot.com,

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini