ATM Beras Untuk Warga Kurang Mampu di Trenggalek

ATM Beras Untuk Warga Kurang Mampu di Trenggalek
info gambar utama

Inovasi merupakan hal penting dalam sendi kehidupan untuk meningkatkan taraf hidup dan juga membantu orang lain disekitar kita. Ada banyak inovasi yang telah dilakukan oleh negara maju seperti Jepang untuk mempermudah manusia mendapatkan sesuatu, salah satunya adalah ATM (Anjungan Tunai Mandiri) makanan di Jepang yang tentunya mempermudah orang mendapatkan makanan, hanya tinggal memasukan kartu dan klik menu yang diinginkan, orang Jepang dengan mudah mendapatkan makanan Hal ini pula yang terjadi di Trenggalek Jawa Timur dengan adanya ATM beras untuk warga kurang mampu buatan anak bangsa yakni Budi Adjie Abdul Gonie.

Melalui progam Polisi Peduli Sesama (P2S), pihak kepolisian Trenggalek membuat suatu terobosan untuk mempermudah warga kurang mampu untuk mendapatkan beras, yaitu dengan menyediakan ATM Beras. Kapoltes Trenggalek, AKBP Donny Adityawarman mengatakan bahwa mesin ATM beras yang kini ada di Polres Trenggalek memang sengaja disediakan untuk menyalurkan bahan pokok untuk warga kurang mampu.

ATM Beras (Sumber : Liputan 6)
info gambar

Cara kerjanya pun sederhana, seperti ATM pada umumnya, yakni warga yang sudah diberi kartu ATM beras tinggal menempelkan kartu tersebut ke mesin ATM dan beras akan keluar dari mesin ATM di wadah yang sudah disediakan pada mesin dan warga tinggal memindahkan beras tersebut di wadah plastik. Kemudahan cara kerja ATM ini membuat warga Trenggalek menjadi merasa diayomi oleh Polres Trenggalek yang mana pihak Polres Trenggalek membuat langkah nyata untuk peduli warga kurang mampu di Trenggalek. Warga tersebut yang membutuhkan beras pada malam hari pun tetap bisa dilayani karena ATM ini beroperasi selama 24 jam sehari.

Rencananya,mesin ATM beras ini tidak hanya disediakan di markas polres saja namun juga di seluruh mapolsek yang ada di seluruh Trenggalek, AKBP Donny juga berencana untuk bekerja sama dengan Pemkab Trenggalek untuk menentukan warga miskin yang berhak mendapatkan kartu ATM beras tersebut sehingga program ini tidak salah sasaran, nantinya setiap rumah tangga yang sudah didata dan memiliki kartu dapat mengambil beras satu bulan sekali.

Terkait dengan penyediaan beras di masing-masing mesin ATM beras, kepolisian juga akan menggandeng berbagai pihak termasuk relawan, iuran anggota kepolisian, maupun dari para donator.

ATM beras ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Tenggalek sekaligus sebagai contoh program penyaluran beras yang praktis dan tepat sasaran

Sang Pembuat Mesin ATM Beras

Budi Adji Abdul Gonie (sumber : Radar Pekalongan)
info gambar

Dibalik penyediaan ATM beras ada sosok penting akan pembuatnya, yakni Budi Adji Abdul Gonie. Warga Indonesia yang merupakan lulusan magister manajemen keuangan University of the Pamantasan ng Lungsod ng Maynila, Filipina, Dirinya mengaku membuat ATM beras ini dikarenakan prihatin akan situasi saat ini dimana rakyat miskin sulit mendapatkan beras ataupun harus pergi jauh untuk membeli beras, dilain sisi proyek Pasar Murah yang menyediakan sembako untuk rakyat yang kurang mampu sering tidak sempat sasaran.

Pada prosesnya ATM ini selesai dibuat dan diuji coba pada tahun 2014 namun sempat mengalami error karena beras terlalu banyak keluar dan berjatuhan pada celah-celah lempengan besi tempat beras keluar. Kemudian Budi menggunakan pipa paralon yang dipotong dalam ukuran tertentu dan mampu menampung satu liter beras. Kemudian ia membuat kartu ATM nya dengan sistem yang mudah, yaitu hanya didekatkan kepada sensor mesin ATM. ATM ini baru mulai dioperasikan pada kehidupan di masjid-masjid dan kantor-kantor pada Juli tahun 2016. Saat ini sudah ada 10 ATM beras yang tersebar di Bandung, Jakarta, Probolinggo dan Trenggalek. Budi sendiri saat ini tengah menyempurnakan ATM ini dengan menambah fitur pemanggil ambulance, tombol sensor kebakaran dan video conference.

Sumber :

Radar Pekalongan

Menaksopal Id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini