UI Raih Predikat Universitas dengan Jumlah Publikasi Ilmiah Tertinggi di Indonesia

UI Raih Predikat Universitas dengan Jumlah Publikasi Ilmiah Tertinggi di Indonesia
info gambar utama
Jumlah publikasi Ilmiah merupakan salah satu indikator kontribusi sebuah perguruan tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat. Tanpa adanya publikasi ilmiah, hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi tidak akan dapat diketahui khalayak umum sehingga tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Itu sebabnya, berbagai perguruan tinggi di Indonesia berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan Publikasi Ilmiah.

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) belum lama ini menggelar Science and Technology Index Award (SINTA) untuk mengapresiasi perguruan tinggi yang mampu mendorong peningkatan publikasi dan jurnal ilmiah. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, menjelaskan bahwa publikasi ilmiah saat ini memegang peranan penting sebagai bukti pertanggung jawaban ilmiah hasil penelitian sehingga dapat dikenal secara global.

Berbagai kampus di Indonesia mendapatkan penghargaan Sinta dan salah satu yang terbaik adalah Universitas Indonesia (UI) yang dinobatkan sebagai perguruan tinggi dengan Produktivitas Publikasi Tertinggi kategori PTN-BH. Selain itu, UI juga menjadi pemenang ketiga Institusi dengan Produktivitas Publikasi Tertinggi kategori Umum.

Dalam ajang tersebut UI juga menjadi institusi yang banyak mendapatkan penghargaan. Seperti dua civitas UI yang meraih penghargaan Penulis Dengan Jumlah Publikasi Tertinggi 2016-2018 kategori PTN-BH. Dua civitas UI tersebut adalah dr. Indah S. Widyahening, MS, MSc-CMFM, PhD sebagai pemenang kedua dan Prof. Dr. rer. nat Rosari Saleh yang sebagai pemenang kelima.

Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met menjelaskan bahwa Itu sebabnya ia memandang bahwa penghargaan yang diterima UI menjadi sebuah apresiasi yang baik. "Penghargaan ini ada berkat upaya keras para dosen peneliti dan segenap sivitas akademika UI yang berpartisipasi meningkatkan kuantitas maupun kualitas penelitian UI,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima GNFI.

Ia pun menjelaskan bahwa UI telah melakukan upaya peningkatan penelitian sejak tahun 2015. Berbagai kebijakan strategis telah dilakukan untuk meningkatkan budaya riset di UI.

"Seperti pada tahun 2016 hingga saat ini, UI telah menggencarkan pelaksanaan konferensi internasional dimana UI adalah tuan rumahnya guna mamcu pengembangan budaya riset dan inovasi serta meningkatkan jumlah publikasi jurnal ilmiah internasional," ungkapnya.

Foto: dok. Humas Universitas Indonesia
info gambar

Secara statistik jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia di tingkat ASEAN telah mengalami peningkatan yang pesat. Terhitung hingga 22 Juni 2018 berdasarkan data Kemenristekdikti dari Scopus, jumlah publikasi ilmiah Indonesia berjumlah 12.233 publikasi. Angka ini menempati peringkat kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Malaysia dengan jumlah publikasi ilmiah sebanyak 12.492 publikasi. Sementara di peringkat ketiga ditempati oleh Singapura dengan jumlah publikasi ilmiah sebanyak 9.543 publikasi.

Saat ini, publikasi ilmiah Indonesia di tingkat ASEAN tercatat sebanyak 12.233 publikasi yang terindeks di Scopus, menduduki posisi ke dua setelah Malaysia sebanyak 12.492 dan telah melampaui Singapura sebanyak 9.543. Sedangkan publikasi internasional UI yang terindeks di Scopus hingga awal Januari 2018 tercatat telah mencapai 1.991 publikasi.

Sinta Award sendiri merupakan salah satu upaya Kemenristekdikti untuk memberikan apresiasi kepada dosen, peneliti, institusi dan pengelola jurnal yang telah menunjukkan prestasi yang nyata dalam peningkatan publikasi dan jurnal ilmiah. Sinta yang merupakan indeks publikasi ilmiah milik Indonesia dalam kurun satu tahun telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, dari sisi kuantitas dan kualitas.

Integrasi data yang sebelumnya hanya dilakukan dengan Google Scholar dan Scopus, kini telah ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak. Seperti Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk buku, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual untuk paten dan hak cipta, serta Orchid dan Web of Science untuk publikasi internasional.

Diharapkan, penghargaan ini dapat menjadi pemacu di dalam meningkatkan mutu penelitian mutakhir untuk turut berkontribusi menghasilkan lulusan unggul untuk menciptakan nilai kompetitif dan unggul bangsa ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini