WhatsApp Perangi Hoaks di Indonesia dengan Batasi Forward Pesan

WhatsApp Perangi Hoaks di Indonesia dengan Batasi Forward Pesan
info gambar utama

Upaya memerangi hoaks terus dilakukan berbagai kalangan di Indonesia. Platform layanan berkirim pesan WhatsApp salah satunya, yang membatasi fitur forward pesan di Indonesia maksimal lima kali.

Peraturan ini diterapkan WhatsApp khusus di Indonesia mulai Selasa (22/1) kemarin. Jumlah pesan yang di-forward dihitung sesuai kontak, jadi satu pengguna hanya bisa meneruskan satu pesan maksimal ke lima ruang obrolan berbeda.

Ini bukan pertama kalinya WhatsApp memberlakukan peraturan tersebut. Di pertengahan tahun 2018 lalu, WhatsApp juga membatasi forward pesan di India dari maksimal 256 kali, turun ke 20 kali, kemudian jadi paling banyak lima kali. Peraturan serupa kemudian juga diadopsi di Indonesia.

Namun demikian perlu dipahami bahwa pembatasan forward pesan ini bukan berlaku dalam sehari, melainkan di satu pengiriman. Jadi, satu pengguna hanya bisa meneruskan pesan ke lima ruang obrolan berbeda dalam satu kali pengiriman. Dengan kata lain, WhatsApp tidak membatasi pertukaran pesan pribadi dengan kontak terdekat.

Data dari WhatsApp menunjukkan adanya penurunan drastis di perilaku forward pesan saat aturan ini diuji coba. Saat ini WhatsApp masih menetapkan batasan forward pesan berbeda di beberapa negara, dengan aturan globalnya adalah maksimal 20 kali dalam sekali pengiriman.

Baca juga : WhatsApp Channel, Fitur Baru yang Bikin Kawan Selalu Up to Date

Pembatasan forward pesan yang diterapkan WhatsApp mendapat sambutan positif dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Beliau menerangkan bahwa kebijakan ini sudah dibicarakan dengan pihak WhatsApp sejak beberapa bulan yang lalu dan sempat diuji coba.

“(Fitur forward ini) untuk mengurangi potensi viralnya hoaks. Ini sebetulnya kami bicarakan sejak September tahun lalu. Kemudian dua bulan terakhir sudah dilakukan uji coba beta,” terang Rudiantara, dikutip dari Tribun Jateng.

“Kolaborasi ini kami sambut baik, ini menunjukan bahwa WhatsApp datang ke Indonesia bukan hanya untuk bisnis tapi untuk menciptakan pasar yang kondusif,” tambahnya.


Sumber: Tribun Jateng

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini