Pembenihan Kerapu Online dengan SWITCHER

Pembenihan Kerapu Online dengan SWITCHER
info gambar utama

Permasalahan utama dalam sistem budidaya intensif ikan adalah tingginya fluktuasi kondisi kualitas perairan yang berpotensi terhadap terserangnya penyakit.

Proses budidaya yang paling kritis dan rentan terhadap terhadap perubahan kualitas air dan penyakit adalah pembenihan, yaitu dari proses telur sampai berkembang menjadi benih berukuran 3-4 cm.

Ditambah lagi kondisi ikan yang berbeda-beda terhadap respon perubahan kondisi kualitas air dan penyakit yang menambah masalah pembudidaya.

Permasalahan tersebut ditanggapi kolaborasi mahasiswa FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) dan FILKOM (Fakultas Ilmu Komputer) dengan membuat sistem pembenihan yang baru yakni SWITCHER.

Ini adalah teknologi pembenihan pada ikan kerapu yang terkontrol secara otomatis berbentuk silinder dan berbasis IoT (Internet of things), sehingga pekerja dan pemilik usaha pembenihan dapat dioantau melalui gawai maupun Personal Computer (PC).

Ide pembenihan ikan ini merupakan salah satu usulan Program Kreativitas Mahasiswa yang diusulkan UB tahun 2019.

switcher.id
info gambar

switcher.id via smartphone
info gambar

SWITCHER dilengkapi dengan 3 sensor kualitas air yaitu suhu, pH dan salinitas, serta dilengkapi dengan sensor jarak yang dapat memantau ketinggian air di dalam wadah pembenihan.

Selain itu, dilengkapi pula teknologi microbubble yang dapat meningkatkan kelarutan oksigen dalam wadah. Semua komponen tersebut saling terintegrasi dan dikontrol oleh sebuah mikrokontroler sesuai dengan nilai optimal bagi pembenihan ikan kerapu

SWITCHER sudah diterapkan pada usaha pembenihan skala rumah tangga daerah pasir putih, Mlandingan, Situbondo, dan mampu menghasilkan produksi benih mencapai 47 persen. hasil tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pembenihan konvensional yang hanya bisa mencapai 10-20 persen.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CL
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini