Tetap Ramah Lingkungan, Walau Gemar Pesan-Antar Makanan

Tetap Ramah Lingkungan, Walau Gemar Pesan-Antar Makanan
info gambar utama
  • Gojek luncurkan fitur baru di GoFood yang bernama GoGreener.
  • Dengan GoGreener, konsumen GoFood bisa memilih opsi tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam pemesanan di aplikasi.
  • Kemudian untuk para mitra pengemudi, di GoGreener mereka dibekali tas khusus pengantaran GoFood yang bisa dilipat dan dipakai berulang kali.

Fenomena menumpuknya sampah plastik turut menjadi perhatian Gojek. Untuk membantu mengurangi jumlah pemakaian plastik sekali pakai, Gojek meluncurkan inovasi bernama GoGreener di layanan GoFood. Apa itu dan bagaimana cara kerjanya?

GoGreener merupakan fitur baru di layanan GoFood yang menyediakan opsi bagi konsumen untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam pemesanan di aplikasi, dan menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus bagi para mitra pengemudi.

Fitur pilihan alat makan sekali pakai bisa digunakan saat memilih makanan sebelum masuk ke halaman checkout. Konsumen harus memilih opsi beli jika memerlukan alat makan sekali pakai. Saat ini sudah semakin banyak mitra merchant yang berpartisipasi dalam program ini.

BACA JUGA: Ketika GOSIP Bukan Ghibah dan Justru Membawa Berkah

Kemudian tas pengantaran GoFood khusus bagi mitra driver dirancang Gojek dengan banyak keistimewaan. Pertama, kompartemennya yang lebih luas dan kualitas tinggi untuk menyimpan dan mengantar makanan, baik panas maupun dingin. Kedua, tahan cipratan air. Ketiga, dapat dilipat, sehingga tetap fleksibel bagi mitra driver ketika mengantarkan penumpang.

Peluncuran GoGreener di Arborea Cafe | Foto: Gojek
info gambar

GoGreener diperkenalkan ke publik dalam konferensi pers di Arborea Cafe, komplek Manggala Wanabakti, pada 8 Agustus 2019 lalu. Inisiatif GoGreener turut didukung oleh organisasi sosial termasuk GIDKP, PlastikDetox, dan WWF-Indonesia.

Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan, “Sebagai bagian dari ekosistem Gojek, penting bagi GoFood untuk ikut mendorong terwujudnya ekosistem bisnis yang ramah lingkungan. Kedua program tersebut merupakan proyek awal kami dan telah mendapatkan respon yang sangat positif dari merchant maupun konsumen sejak diperkenalkan bulan Juli lalu.”

“Di ekosistem Gojek, kami punya banyak wadah berkelanjutan untuk menjangkau mitra merchant maupun driver, seperti Gojek Wirausaha yang mendukung mitra UMKM kuliner naik kelas dan Bengkel Belajar Mitra (BBM) sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas mitra driver. Kami akan memanfaatkan ruang dan potensi ini dan bekerja sama dengan organisasi lingkungan yaitu Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), PlastikDetox, dan World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia, untuk memberikan edukasi kepada mitra UMKM, mitra driver, dan para konsumen untuk sadar pentingnya mengadopsi gaya hidup dan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan melalui inisiatif yang kami beri nama GoGreener ini.” lanjut Catherine.

BACA JUGA: Bertambah Lagi Opsi Angkutan Daring di Bandara Soekarno-Hatta

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 175.000 ton per hari jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg.

15 persen di antaranya adalah sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, wadah makanan dan minuman, serta pembungkus barang lainnya.

Pemerintah sendiri juga telah memiliki kebijakan pengelolaan sampah secara nasional dengan target pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen terhadap timbunan sampah pada 2025.**

Infografis GoGreener untuk kurangi penggunaan alat makan sekali pakai di GoFood | Foto: Gojek
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini