Di Balik Paras Cantik Penari Gandrung Sewu

Di Balik Paras Cantik Penari Gandrung Sewu
info gambar utama
  • Festival Gandrung Sewu edisi ke-delapan digelar pada 12 Oktober 2019 lalu.
  • Bertempat di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, festival ini menampilkan 1.400 penari.
  • Tema yang dipilih tahun ini adalah Panji-Panji Sunangkoro.

Festival Gandrung Sewu kembali digelar, dan di penyelenggaraan tahun ini ada 1.400 penari yang berpartisipasi. Festival ini digelar di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Sabtu (12/10) lalu. Ini merupakan penyelenggaraan ke-delapan, sejak pertama diadakan pada 2012.

Gandrung Sewu adalah acara tari kolosal yang melibatkan ribuan penari Tarian Gandrung. Kebudayaan khas Banyuwangi ini diiringi alunan Gamelan Osing, Tarian Gandrung sendiri bermakna wujud rasa syukur atas tanah subur dan hasil panen yang melimpah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan Tari Gandrung sebagai Warisan Budaya Bukan Benda.

Para penari Festival Gandrung Sewu | Foto: Martha Tilaar
info gambar

Dilansir dari siaran pers Martha Tilaar yang diterima Good News from Indonesia (GNFI), di masa kolonial Tari Gandrung juga termasuk bagian tak terpisahkan dari taktik untuk melawan penjajahan. Oleh karenanya, tarian yang menjadi salah satu agenda tetap pariwisata Banyuwangi ini selalu tampil istimewa dengan tema-tema dari kisah perjuangan masa lalu.

BACA JUGA: Sepak Terjang Seni Topeng Nusantara

Tahun ini tema yang ditampilkan adalah Panji-Panji Sunangkoro. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menerangkan Festival Gandrung Sewu bukan hanya peristiwa biasa, tapi bagian dari upaya pemajuan kebudayaan daerah.

"Banyuwangi konsisten mengembangkan pariwisata berbasis budaya untuk menggerakkan ekonomi warga. Karena sektor kreatif inilah yang kuat dan mampu bertahan terhadap potensi resesi dunia. Sudah terbukti kunjungan wsiatawan yang terus meningkat di Banyuwangi menjadi motor bagi geliat ekonomi daerah," imbuhnya.

Festival Gandrung Sewu sudah diadakan sejak 2012 | Foto: Martha Tilaar
info gambar

Tahun ini Festival Gandrung Sewu mendapat dukungan tata rias dari Sariayu, yang menjadi official make-up melalui rangkaian produk Sariayu Trend - The Color of Asia. Riasan Sariayu di ajang ini terinspirasi dari persatuan, keberagaman Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: Tari Dolalak, Lahir dari Perlawanan Kolonial Belanda

Sebagai upaya untuk lebih mengenalkan produk lokal pada masyarakat Banyuwangi, tim make-up artist profesional dari Sariayu Martha Tilaar juga mengadakan workshop make-up bagi para perias lokal. Mereka juga mengadakan beauty class untuk para siswi SMK dan berbagai komunitas lainnya di Banyuwangi.

Penari Gandrung Sewu mendapat dukungan tata rias dari Sariayu | Foto: Martha Tilaar
info gambar

Kolaborasi dengan Festival Gandrung Sewu 2019 ini diharapkan Sariayu dapat menjadi awal dari kerja sama yang berkesinambungan, berkembang, dan bermanfaat bagi banyak pihak.

Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan Sariyau dapat menjadi kemitraan yang menguntungkan bagi pertumbuhan industri kecantikan dan pariwisata di Indonesia, serta menginspirasi tumbuh kembangnya para pelaku sektor industri agar terus konsisten mengeksplorasi kreativitas mereka.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini