Tiga Bandara Resmi Diambil Alih Angkasa Pura II

Tiga Bandara Resmi Diambil Alih Angkasa Pura II
info gambar utama
  • Tiga bandara resmi diambil alih pengelolaannya oleh PT. Angkasa Pura II.
  • Ketiga bandara itu adalah bandara di Lampung, Belitung, dan Bengkulu.
  • Pengelolaan dilakukan dengan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) bersama Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Tiga bandara di Indonesia yang sebelumnya dikelola Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, per Oktober lalu resmi diambil alih pengelolaannya oleh PT. Angkasa Pura (AP) II. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Radin Inten II di Lampung, Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung, dan Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu.

Perjanjian tentang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Bandara Radin Inten II oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dan PT. AP II dilakukan pada 12 Oktober 2019. Masa perjanjian KSP adalah 30 tahun, mulai 1 Januari 2020 sampai 31 Desember 2050.

Latar belakang dilakukan kerja sama dengan skema KSP Barang Milik Negara ini antara lain adalah karena diperlukan pembangunan dan pengembangan fasilitas serta pengoperasian Bandara Radin Inten II, guna meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Bandara Radin Inten II di Lampung | Foto: radinintenairport.id
info gambar

Dikutip dari siaran pers yang diterima GNFI, PT. Angkasa Pura II menyatakan siap melakukan pengelolaan, optimalisasi, dan pengembangan fasilitas di bandara tersebut.

BACA JUGA: Tak Ingkar Janji, Merpati Kini Terbang Lagi

Pengembangan di Bandara Radin Inten II mencakup perluasan terminal penumpang pesawat dan pembangunan infrastruktur pendukung operasional, seperti perluasan dan renovasi gedung kargo, pembangunan gardu listrik khusus, pembangunan akses jalan, pembangunan gedung operasional CCR dan Power Quality, serta infrastruktur lainnya.

"Salah satu tujuan pengembangan dan pembangunan yang dilakukan AP II adalah supaya Bandara Radin Inten II dapat menjadi embarkasi penerbangan haji dan umrah, selain tentunya mendukung perekonomian dan pariwisata di Lampung," jelas Presiden Direktur PT. AP II, Muhammad Awaluddin.

Kemudian di tahun 2020, Bandara Radin Inten II rencananya akan ditingkatkan landasannya agar bisa didarati Airbus 330, dan bisa melakukan penerbangan jet pribadi.

Bandara HAS Hanandjoedding di Belitung | Foto: majalahbandara.com
info gambar

Menanti wajah baru bandara HAS Hanandjoeddin dan Fatmawati Soekarno

Sehari berselang (13/10), PT. AP II mengambil alih pengelolaan Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung dan Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Sistem pengelolaan juga tertuang dalam KSP, yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B. Pramesti, dan Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.

Dalam keterangan resminya, Muhammad Awaluddin mengungkapkan di Bandara HAS Hanandjoeddin akan dibangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting, untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Sebab, terminal yang ada saat ini sudah tidak memadai karena hanya mampu melayani 300 ribu penumpang, sementara jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tembus 1 juta orang per tahun.

BACA JUGA: Akhirnya, Indonesia akan Punya Bandara Antariksa

"Kami siapkan Rp 559,9 miliar untuk HAS Hanandjoeddin, setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway," ujarnya.

Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu | Foto: potretbengkulu.com
info gambar

Pengembangan juga akan dilakukan Angkasa Pura II di Bandara Fatmawati Soekarno dengan total investasi Rp 622,6 miliar. Investasi itu disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

Dengan bergabungnya tiga bandara ini ke pengelolaan PT. Angkasa Pura II, maka kini ada 19 bandara di Indonesia yang dikelola oleh PT. AP II.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini