Performa Konektivitas 5G Pertama di Indonesia, Kecepatan Unduh Sampai 671 Mbps

Performa Konektivitas 5G Pertama di Indonesia, Kecepatan Unduh Sampai 671 Mbps
info gambar utama

Masih belum usai begitu saja pembahasan soal generasi terbaru dari jaringan internet di tanah air, apalagi kalau bukan 5G. Perjalanan masih panjang, karena saat ini memang baru hanya ada satu operator seluler yang berhasil menggelar konektivitas 5G setelah melewati Uji Laik Operasi (ULO), yaitu Telkomsel.

Tidak semata-mata hadir secara masif dan merata, sampai detik ini Telkomsel sebagai penyelenggara jaringan 5G pertama sejatinya memang baru bisa menghadirkan layanan terbaru mereka secara bertahap.

Di sisi lain, antusiasme masyarakat mengenai kehadiran konektivitas terbaru ini bisa dibilang cukup tinggi. Bukan tanpa alasan, mengingat kemampuan dan kinerja yang ditawarkan oleh teknologi 5G dalam lalu lintas internet diklaim mampu menghadirkan performa 6-7 kali lipat lebih baik dari koneksi sebelumnya, yaitu 4G.

Dengan klaim keunggulan yang ditawarkan, beruntungnya kehadiran 5G di Indonesia tidak terlalu sulit dilaksanakan seperti halnya saat pertama kali kehadiran 4G beberapa tahun lalu, 5G yang dihadirkan di masa ini pada dasarnya menggunakan teknologi Non-Standalone (NSA), di mana teknologi 5G yang dihadirkan sudah dapat berjalan dan didukung dengan memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki oleh generasi sebelumnya.

Baca juga Wajib Tahu, Ini Fakta Jaringan 5G yang Resmi Hadir di Indonesia

Ungkapan tersebut nyatanya juga diperjelas oleh Ahmad Sanusi, sosok yang menggeluti dunia teknologi dan komunikasi melalui jurnalistik selama belasan tahun.

Saat ditanya mengenai perbedaan euforia yang terjadi di antara kehadiran 4G beberapa tahun lalu, dan 5G yang terjadi saat ini, dirinya menyatakan bahwa keduanya mengalami hal yang sama, hanya saja pada 4G rentang antara ketersediaan perangkat dan kemampuan masyarakat untuk mengakses saat itu butuh waktu yang lebih panjang.

“Untuk 5G, operator bahkan tidak perlu sarana dan prasarana baru, artinya untuk BTS (Base Transceiver Station) atau menara. Sayangnya, untuk penyediaan antena 5G masih terbilang mahal, dan perangkatnya masih terbatas” ungkap Sanusi pada GNFI, dengan menambahkan kendala dalam penyelenggaraan 5G secara merata saat ini.

Hasil uji koneksi 5G di berbagai wilayah coverage

Di lain kesempatan, Sanusi rupanya menjadi salah satu pihak yang secara beruntung bisa menguji coba konektivitas 5G dalam wilayah coverage yang ditentukan. Dengan berbekal perangkat ponsel yang sudah memiliki fitur untuk bisa menikmati konektivitas 5G milik Telkomsel, serta platform penguji jaringan OOKLA dan nPerf, dirinya membagikan hasil uji coba yang dimuat pada Tabloidpulsa.id, Minggu (30/5/2021).

Uji coba pertama dilakukan di wilayah perkantoran Jakarta Selatan dengan menggunakan dua nomor Telkomsel yang masing-masing merupakan nomor 4G biasa, sedangkan satunya lagi merupakan nomor khusus yang sudah didaftarkan untuk bisa menikmati layanan 5G.

Hasilnya, kecepatan unduh pada nomor 4G biasa ketika dapat menjangkau konektivitas 5G ada di kisaran 100-120 Mbps, sedangkan bagi nomor khusus yang sudah diaktifkan untuk menikmati konektivitas 5G dan diuji pada titik atau area yang sama, rupanya memiliki kecepatan unduh dengan angka 200-400 Mbps.

Tak cukup sampai di situ, Sanusi rupanya melakukan pengujian di area lain dengan wilayah yang lebih terbuka tanpa adanya penghalang berupa gedung atau bangunan bertingkat.

Dari 15 kali pengujian yang dilakukan menggunakan nomor khusus yang teregistrasi untuk 5G, dirinya memperoleh hasil pengujian berupa kecepatan unduh di kisaran 350-570 Mbps.

Baca juga Industri Telekomunikasi Indonesia, Berawal dari Kartu Pos Menuju Jaringan Digital

Lain halnya Sanusi, lain pula pengujian yang dilakukan oleh tim terkait di kesempatan lainnya. Jika Sanusi sebelumnya melakukan tes tanpa keikutsertaan Telkomsel sebagai operator. Pada kesempatan lain pihaknya kembali melakukan tes uji coba 5G yang diselenggarakan oleh pihak Telkomsel.

Hasil uji konektivitas 5G Telkomsel di Bandara Soekarno Hatta sebagai konektivitas tertinggi
info gambar

Pada uji coba kali ini, hasil yang didapat ternyata cukup fantastis. Dengan berlokasi di dua tempat dengan tingkat keramaian berbeda, yaitu Telkomsel Smart Office, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, penguji memperoleh hasil kecepatan unduhan sampai 633 Mbps, sedangkan di lokasi lainnya, yaitu Grapari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, tim terkait mendapatkan hasil tertinggi di angka 671 Mpbs.

Dalam ulasannya, Sanusi juga mengungkap kemudahan apa saja yang bisa dimiliki oleh banyak orang berkat adanya konektivitas terbaru ini, salah satunya bukan tidak mungkin bahwa pengguna bisa mengunduh gim berukuran besar di kisaran 70-an GB, hanya dalam waktu belasan menit, jauh berbeda dengan kemampuan yang dimiliki oleh konektivitas 4G saat ini.

Operator lain yang siap hadirkan 5G

Tentunya tidak dimungkiri bahwa masyarakat tidak bisa hanya bergantung kepada satu operator seluler tanah air yang diharapkan bisa menghadirkan konektivitas 5G. Apalagi, jika menilik detail frekuensi 5G yang digunakan Telkomsel saat ini hanya bisa dijangkau oleh ponsel-ponsel tertentu yang mayoritas berada di kelas flagship.

Berangkat dari hal tersebut, muncul pertanyaan tentang siapa kira-kira yang akan menggelar konektivitas 5G selanjutnya? Tentu dengan harapan penggunaan pita frekuensi dan band yang berbeda agar kedepannya semakin banyak ponsel 5G dari kelas mid-level dengan harga terjangkau yang bisa membuat konektivitas 5G dinikmati oleh berbagai kalangan.

Baca juga 2 Operator Lokal Kuasai Jaringan 5G di Indonesia

Indosat mencuat sebagai operator yang dikabarkan akan menjadi pemain selanjutnya pada ketersediaan jaringan 5G di tanah air, hal tersebut dilatarbelakangi dengan persaingan yang sebelumnya terjadi antara Indosat dan Telkomsel sebelum mendapat kesempatan untuk melaksanakan ULO lebih dulu.

Setelah kesempatan lebih dulu jatuh kepada Telkomsel, kali ini Indosat dikabarkan siap menggelar ULO yang akan dilaksanakan pada awal Juni 2021. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad M. Ramli, sebagaimana mengutip KumparanTech, Senin (31/5).

Di lain kesempatan, Senior Vice President (SVP) Corporate Communication Indosat Ooredoo, Steve Saerang, menyatakan pihaknya sudah mendapatkan jadwal ULO dari Kemkominfo, namun sampai saat ini masih enggan memberikan info jelas mengenai kapan ULO dilaksanakan atau kapan tepatnya layanan 5G dari Indosat akan resmi hadir menemani layanan yang lebih dulu dihadirkan Telkomsel.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini