Mengintip Pengolahan Dangke di Pekan Kebudayaan Nasional 2021

Mengintip Pengolahan Dangke di Pekan Kebudayaan Nasional 2021
info gambar utama

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan tengah mengadakan gelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021. Acara yang digelar virtual ini berlangsung mulai 19-26 November 2021 dengan tema “Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan”.

Acara PKN 2021 dapat diakses oleh seluruh masyarakat melalui berbagai platform, mulai dari kanal Youtube Budaya Saya milik Kemendikbudristek, kanal budaya Indonesiana TV di Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), laman resmi PKN.id, dan untuk kegiatan pembukaan serta penutupan akan disiarkan di TVRI.

Rangkaian acaranya pun beragam dan terdiri beberapa program, seperti Siniar Cerlang Cemerlang, Cultural Fashion, Ragam Budaya Internasional, Konser Interaktif, Variety Show, Beda Suku Satu Tawa, hingga program Icip Pangan.

Dalam salah satu acara Icip Pangan, PKN 2021 menghadirkan demo masak keju dangke yang merupakan produk asli Indonesia. Acara ini turut dimeriahkan oleh sosok Jamie Najmi, seorang pengrajin keju Indonesia sekaligus pemilik Mazaraat Artisan Cheese.

Uniknya Gudeg Manggar Khas Bantul yang Tidak Berbahan Nangka Muda

Indonesia ternyata punya keju buatan lokal

Siapa yang tak kenal keju? Salah satu produk turunan dari susu ini terkenal di seluruh dunia karena memiliki rasa yang khas dan bisa disantap serta diolah menjadi berbagai masakan lezat. Keju terbuat dari susu segar yang diproses dengan bantuan enzim untuk pengentalan atau koagulasi. Dari hasil pengentalan, keju akan dikeringkan dan diawetkan.

Di dunia ada terdapat ratusan jenis keju yang terbuat dari berbagai tipe susu, metode pengentalan, pengeringan, pemanasan, hingga pengawetan berbeda. Namun, umumnya keju sama-sama dibuat dari susu, baik itu susu sapi, kerbau, kabing, kuda, bahkan unta.

Di Indonesia, ada beberapa jenis-jenis keju yang populer, misalnya cheddar, parmesan, mozarella, ricotta, edam, gouda, dan cottage sering ditemukan pada masakan dan kudapan. Namun, apakah Anda sudah tahu bahwa Indonesia juga punya jenis keju lokal bernama dangke?

Ya, tak melulu berasal dari Eropa, di Enrekang, Sulawesi Selatan, masyarakatnya sudah sejak lama memproduksi keju tradisional. Menurut penjelasan Jamie, keju dangke sudah eksis sejak ratusan tahun lalu. “Ketika pemerintah Belanda datang ke Indonesia, keju tersebut disajikan dan mereka mengucapkan terima kasih, Dankjewel. Sejak saat itu, keju ini disebut dangke.”

Jamie juga menuturkan bahwa teknik pembuatan keju di dunia ini sangatlah beragam. Namun, secara umum, dangke khas Enrekang pun memang bisa disebut keju bila dilihat dari bahan dan proses pembuatannya.

“Secara umum pemisahan solid dari susu dan liquid dari susu. Liquid itu biasa kita sebut dadih atau whey, dan solidnya kita sebut keju atau curd. Dangke ini melewati semua proses pembuatan keju dan metode-metode yang digunakan pada pembuatan keju.”

Ia menambahkan bahwa 95 persen pembuatan dangke berasal dari susu sapi segar. “Susu sapi segar paling bagus adalah yang diperah dan diproses di hari yang sama,” ujarnya. Namun, tak selalu harus dibuat dari susu sapi. Di Enrekang, kata Jamie, dulu bahkan dibuat dari susu kerbau.

Untuk membuat keju dangke, bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain susu segar, garam untuk perasa dan pengawetan, dan getah pepaya. Salah satu hal yang membuat dangke menjadi jenis keju unik adalah penggunaan enzim natural dari getah pepaya.

Diketahui getah pepaya ini berfungsi untuk memisahkan lemak, protein, dan air sehingga susu yang awalnya cair akan padat dan berbentuk seperti bongkahan berwarna putih. Setelah diproses, keju dangke akan dicetak secara tradisional menggunakan batok kelapa dan dimasak dengan suhu 70-80 derajat Celsius.

Kuliner Nikmat Khas Bangka Belitung dalam Warisan Budaya Nasional

Cara unik menikmati keju

Setelah keju dangke siap disantap, teksturnya akan padat dan empuk, mengingatkan kita pada tahu putih. Namun, keju dangke agak lebih padat dan rasanya asin-gurih. Memang banyak cara untuk menikmati keju, bisa dimakan langsung atau jadi pelengkap aneka masakan.

Di Enrekang, keju dangke biasanya dipotong-potong ukuran kecil lalu dibakar atau digoreng terlebih dahulu sebelum dimakan. Alih-alih langsung dimakan dengan tekstur mirip tahu, setelah dimasak keju akan menjadi lebih garing di luar dan lembut di dalamnya.

Keju dangke juga biasa disantap bersama pulo mandati, beras ketan khas Enrekang yang memiliki aroma pandan lalu dicocol dengan sambal terasi. Meski bukan cara biasa mengonsumsi keju, makan dangke dengan nasi dan sambal ini wajib dicoba bila mengunjungi Enrekang.

Cara lain mengonsumsi dangke bisa diiris tipis-tipis dan digoreng seperti kentang goreng, menjadi topping roti, pizza, pasta, dan lain-lain seperti penggunaan keju pada umumnya.

Mengenali Perbedaan Nasi Kuning dari Berbagai Daerah di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini