Hari Kanker Anak Sedunia: Mengenali 6 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak

Hari Kanker Anak Sedunia: Mengenali 6 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak
info gambar utama

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel atau jaringan abnormal bersifat ganas dan dapat tumbuh cepat tak terkendali, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain penderita. Sel kanker dikenal dapat menginvasi dan merusak fungsi jaringan dan penyebarannya melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening.

Penyakit kanker juga tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pada anak dengan kanker tertentu dapat menjalani pengobatan untuk mencapai kesembuhan dan tergantung pada waktu mulai pengobatan, jenis kanker, dan tingkat pertumbuhan kanker saat pertama ditemukan.

Di saat anak lain sedang aktif belajar dan bermain, anak-anak dengan kanker harus mengurangi aktivitasnya karena menjalankan terapi demi terapi agar kanker tidak menyebar ke organ tubuh lain.

Sebagai bentuk dukungan pada anak, keluarga, dan penyintas, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenak kanker anak, pada 15 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia.

Hari Kanker Sedunia Sebagai Pengingat Akan Pentingnya Menjalani Pola Hidup Sehat

Fakta tentang kanker anak

Caption
info gambar

Menurut catatan WHO, secara global diperkirakan setiap tahun 400.000 anak dan remaja usia 0-19 tahun mengidap kanker. Pada negara-negara berpenghasilan tinggi dengan layanan komprehensif umumnya dapat diakses, lebih dari 80 persen anak-anak dengan kanker bisa sembuh. Namun, di negara-negara berpenghasilan rendah dan sedang, kesembuhan kurang dari 30 persen.

Umumnya kanker anak tidak dapat dicegah dan didentifikasi melalui skrining. Namun, sebagian besar kasus dapat disembuhkan dengan obat generik dan bentuk perawatan seperti pembedahan dan radioterapi.

Kasus kematian akibat kanker pada anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan sedang adalah karena kurangnya diagnosis, kesalahan atau keterlambatan diagnosis, hambatan ke akses perawatan kesehatan, pengabaian terhadap pengobatan, kematian akibat toksisitas atau efek samping, dan terjadi kambuh.

Perlu diketahui juga bahwa kanker pada orang dewasa dan anak tidaklah sama. Pada orang dewasa, faktor lingkungan dan gaya hidup punya peran penting. Mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan menjalankan gaya hidup sehat dapat mengurangi kejadian kanker fatal.

Sedangkan pada anak-anak, faktor lingkungan tampaknya tidak memiliki efek langsung dan hanya sebagian kecil yang didorong oleh genetika. Penyebab kanker pada anak memang tidak diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar terjadi karena adanya mutasi acak atau perubahan pada gen sel yang sedang tumbuh. Karena perubahan terjadi secara acak, maka tidak ada cara efektif untuk pencegahannya.

Pada anak-anak dengan kanker, ada beberapa perawatan yang mungkin dilakukan sesuai kondisinya, yaitu operasi pengangkatan sel kanker atau tumor, kemoterapi untuk membunuh sel kanker, terapi radiasi, transplantasi sumsum tulang, atau bisa jadi memadukan beberapa pengobatan sesuai jenis kanker, usia anak, dan seberapa parah kondisinya.

Merek Vaksin Covid-19 Apa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia?

Jenis kanker yang sering menyerang anak

Menurut Kementerian Kesehatan, ada enam jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, yaitu leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring.

Sejauh ini leukimia merupakan jenis kanker paling umum pada anak-anak. Leukimia merupakan salah satu bentuk kanker darah yang berarti dimulai dan menyebar di sel-sel yang biasanya diubah tubuh menjadi sel darah yaitu di dalam sumsum tulang. Beberapa gejala umum khas leukimia antara lain kelelahan, pusing, sesak napas, kulit pucat, infeksi terus-menerus, mudah memar, mimisan, gusi berdarah, nyeri sendi, perut bengkak, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Meski anak memiliki gejala-gejala tersebut, tentu bukan berarti ia sudah pasti terkena kanker. Berkonsultasilah dengan dokter anak dan beritahu kondisinya dan gejala-gejala yang dirasakan.

Kemudian untuk retinoblasma adalah kanker mata yang biasa terjadi pada anak kecil, seringkali usia di bawah usia 5 tahun. Dokter sering melihat kanker ketika ada sesuatu yang tak biasa pada mata anak, misalnya pupil mata terlihat putih atau merah muda ketika disinari dengan lampu, bisa juga anak memiliki mata kucing, juling, pembesaran bola mata, penglihatan buram, atau peradangan bola mata. Retinoblasma dapat dirawat dengan operasi, terapi radiasi, terapi laser, dan juga cryotherapy yang melibatkan pembunuhan sel kanker dengan pembekuan.

Kanker lain yang sering menyerang anak adalah osteosarkoma atau kanker tulang. Keganasan yang timbul pada tulanh ditandai dengan anak mengeluh nyeri tulang pada malam hari atau usai berkegiatan, area nyerti tulang bengkak, hangat, dan kemerahan, bisa juga mengalami patah tulang usai berkegiatan rutin, nyeri menetap di punggung, demam, mudah lelah, pucat, dan anak mengalami penurunan berat badan. Dokter mungkin menyarankan pengobatan seperti pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi untuk osteosarkoma.

Untuk kasus limfoma maligna adalah pertumbuhan sel ganas atau kanker yang menyerang sistem limfatik tubuh. Gejalanya antara lain kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha membengkak tanpa rasanya nyeri, anak mengalami sesak napas, saluran pencernaan tersumbat, demam dan berkeringat saat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, dan berat badan menurun.

Jenis kanker kelima yang sering terjadi pada anak selanjutnya ada karsinoma nasofaring, yaitu tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejalanya antara lain ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, mimisan, telinga berdengung dan nyeri, hingga tuli di sebelah telinga.

Keenam ialah neuroblastoma, tumor yang biasa dimulai di sel saraf dan dapat terbentuk di mana saja, tetapi paling sering ditemukan muncul pertama kali di daerah perut. Gejala yang harus diwaspadai adalah benjolan atau pembengkakan di sekitar perut, kaki, dada, leher, dan wajah. Anak juga mungkin mengalami penurunan berat badan, sulit bernapas dan menelan, dan nyeri tulang. Pengobatan untuk kondisi ini bisa jadi operasi, kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sel induk, atau imunoterapi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini