Benarkah Benua Australia, Amerika, dan Asia akan Bersatu Membentuk Superbenua Amasia?

Benarkah Benua Australia, Amerika, dan Asia akan Bersatu Membentuk Superbenua Amasia?
info gambar utama

Tempat tinggal umat manusia sekarang yaitu Bumi setidaknya tercatat memiliki sebanyak tujuh benua hingga saat ini. Ketujuh benua yang dimaksud terdiri dari Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, dan Australia.

Atau ada juga satu benua baru yang belakangan terekspos yakni Zealandia, yang dikenal juga sebagai benua Selandia Baru. Benua ini disebut sebagai masa kerak bumi yang hampir tenggelam setelah memisahkan diri dari Australia dan Antartika sekitar 60-130 juta tahun yang lalu.

Terlepas dari fakta tersebut, di lain sisi rupanya para ilmuwan telah memprediksi jika di waktu yang akan datang akan ada benua baru yang dinamakan Amasia.

Masih diteliti lebih dalam, hipotesis ini dikemukakan oleh para ilmuwan asal Curtin University (Australia), dan Peking University (China). Apa yang mereka utarakan didasarkan pada temuan jika Samudra Pasifik selama ini ternyata telah menyusut sebanyak 1 inci per tahunnya.

Kejadian tersebut yang kemudian diperhitungkan hingga beberapa tahun mendatang, dan perubahan yang paling mungkin terjadi di daratan yang ada di Bumi.

Ditemukan Setelah 375 Tahun, Inilah Benua Ke-8 Dunia, Tak Jauh dari Indonesia

Fenomena superbenua

Prediksi munculnya benua Amasia sebenarnya merupakan gambaran dari kemungkinan fenomena superbenua. Di mana sebenarnya, istilah superbenua bukanlah hal yang baru di Bumi tempat umat manusia tinggal.

Pembaca tentu masih ingat mengenai teori yang mengatakan bahwa seluruh benua di Bumi saat ini berasal dari satu dataran atau benua yang sama, yakni Pangea.

Superbenua merupakan istilah yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mendefinisikan kumpulan dari semua benua yang saat ini ada ketika menyatu dulu. Pangea diyakini terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu, kemudian mulai retak sehingga terpecah menjadi beberapa benua mulai dari 200 juta tahun lalu.

Konsep menyatu dan berpisah itu yang diyakini akan kembali terjadi dalam pembentukan benua baru bernama Amasia. Meski bukan dalam waktu dekat, fenomena kemunculan atau terbentuknya benua baru ini diperkirakan akan terjadi sekitar 200-300 juta tahun yang akan datang.

Afrika, Benua yang Kini Berbeda

Amasia dan 3 kemungkinan superbenua lainnya

Gambaran terbentuknya superbenua Amasia | Mitchell et al., Nature/Wikimedia Commons
info gambar

Bukan tanpa alasan para ilmuwan yang memprediksi kemunculan benua baru ini menjulukinya dengan nama Amasia. Nama tersebut merupakan akronim dari gabungan benua yang diprediksi akan membentuk benua baru itu sendiri, yakni Australia, Amerika, dan Asia.

Penuh perhitungan, dalam memprediksi kemungkinan ini mereka juga tengah melakukan penelitian dengan pemodelan geodinamika 4-D. Hal tersebut dilakukan untuk menyimulasikan pergerakan dan evolusi lempeng tektonik Bumi.

Hasilnya, dari pergerakan tersebut ditemukan fakta bahwa sebuah superbenua mungkin saja terbentuk ketika Samudra Pasifik perlahan menyusut.

“Selama dua miliar tahun terakhir, benua di Bumi telah bertabrakan bersama untuk membentuk superbenua setiap 600 juta tahun, yang dikenal sebagai siklus superkontinen. Ini berarti bahwa benua-benua saat ini akan bersatu kembali dalam beberapa ratus juta tahun.” ujar ilmuwan sekaligus peneliti utama bernama Dr. Chuan Huang, dikutip dari The Inertia.

Akibat dari adanya fenomena siklus superkontinen itu pula, sebenarnya kemungkinan superbenua baru yang diprediksi akan muncul bukan hanya Amasia. Setidaknya masih ada tiga prediksi superbenua lain yang terbentuk dari penyatuan benua lain yang ada saat ini, yaitu Novopangea, Pangea Ultima, dan Aurica.

Superbenua Novopangea akan muncul dengan simulasi kawasan Atlantik yang terus terbuka dan Samudra pasifik yang kian menyusut. Nantinya, benua Amerika akan bertabrakan dengan Antartika dan berpindah ke utara, dan bersatu juga ke Afrika-Eurasia yang sudah bertabrakan.

kemudian Pangea Ultima, dalam prediksi simulasi ini Eropa dan Afrika akan disatukan kembali menjadi superbenua. Di mana superbenua baru ini akan dikelilingi oleh Samudra Pasifik super.

Terakhir ada Aurica, di mana celah pada kawasan Pan-Asia yang saat ini memotong wilayah Asia dari barat India hingga Arktik kemungkinan akan terbuka dan membentuk samudra baru. Beberapa perubahan lain yang diprediksi adalah penutupan Samudra Pasifik, tabrakan Australia dengan Asia Timur, dan pergerakan Antartika ke arah utara.

Menjelajahi Puncak-Puncak Tertinggi di Berbagai Benua

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini