5 Top Bisnis F&B Lokal yang Dapatkan Pendanaan Hingga 355M!

5 Top Bisnis F&B Lokal yang Dapatkan Pendanaan Hingga 355M!
info gambar utama

Selain startup digital, Indonesia juga memiliki banyak startup yang bergerak di bidang kuliner atau foodand beverage (F&B). Bisnis kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang banyak digandrungi. Bidang kuliner atau Food & Beverage (F&B) sangat menjanjikan sebab merupakan suatu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehingga peluang bisnis dan target pasar semakin luas.

Dukungan datang dengan maraknya aplikasi di handphone atau platform digital yang menyediakan bantuan dalam proses pemesanan dan pengiriman (delivery) membuat konsumen menjadi mudah menjangkaunya. Kemudahan ini mampu mendongkrak permintaan akan industri makanan yang akan menjadi angin segar bagi keuntungan pebisnis.

Meski dilanda oleh pandemi selama kurang lebih 2 tahun, ada beberapa startup kuliner yang mampu bertahan bahkan dapat meyakinkan investor untuk menyuntikkan dana yang jumlahnya cukup fantastis sehingga mereka dapat mengembangkan bisnis menjadi lebih besar. Mengutip Traveliner, ada sejumlah startup yang bergerak di industri makanan dan minuman yang berhasil mendapatkan dana segar dari para investor di sepanjang Q1-Q3 2022.

1. Mangkokku

Perusahaan rintisan ini didirikan oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, bersama Chef Arnold Poernomo dan pengusaha Randy Kartadinata. Startup yang berdiri pada 2019 itu mengoperasikan 50 cabang, termasuk cloud kitchen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Surabaya, Bandung, Malang, Semarang, dan Solo. Mangkokku menargetkan dapat membangun 100 gerai hingga akhir tahun 2022. Lalu, meluncurkan 100 toko lagi tahun 2023.

Perkembangan Mangkokku Setelah Mendapat Pendanaan

Waktu :

Juni & September 2022

Pendanaan :

Seri A

Nilai :

US$ 9,17 Juta / 143 Miliar Rupiah

Investor :

Alpha JWC Ventures, Emtek, Cakra Ventures

Pendanaan seri A tersebut dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan konglomerat Emtek Group. Investor lain yang berpartisipasi yakni Cakra Ventures. Startup itu mengatakan bahwa penjualan melonjak enam kali lipat sejak mengumpulkan pendanaan awal US$ 2 juta pada 2020. Jumlah toko juga meningkat tiga kali lipat selama periode yang sama. Mangkokku juga menyediakan lebih dari empat juta porsi makanan setiap tahun," demikian dikutip dari Tech In Asia.

Startup kuliner Mangkokku berencana meluncurkan aplikasi pada kuartal III. Platform ini akan menyediakan fitur pemesanan dan loyalitas. Mangkokku juga meluncurkan perusahaan induk atau holding company bernama Nusantara Culinary Group. Ini untuk mendukung ekspansi ke produk kuliner lainnya seperti minuman dan sambal kemasan.

1. Wahyoo

Wahyoo didirikan pada tahun 2017 dengan menawarkan layanan digital bagi UMKM di sektor makanan dan minuman. Layanan Wahyoo telah melayani lebih dari 27.000 bisnis yang mencakup jaringan pemenuhan dan penjualan.

Perkembangan Wahyoo Setelah Mendapat Pendanaan

Waktu :

Oktober 2022

Pendanaan :

Seri B

Nilai :

US$13 Juta / 203 Miliar Rupiah

Investor :

-

Pendanaan ini membawa valuasi Wahyoo menjadi US$ 38,9 juta atau setara dengan Rp 597 miliar. Menurut VentureCap Insights, harga saham tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. CEO Wahyoo, Peter Shearer mengatakan dana akan digunakan untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), dengan merekrut lebih banyak karyawan. Perusahaan juga akan mengembangkan platform teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan.

Baca juga: Gathot Singkong: Camilan khas Gunungkidul yang Unik dan Otentik

Perkembangan Pendanaan | Foto: Traveliner

3. Ismaya Group

Didirikan pada 2003, Ismaya Group adalah pemimpin pasar dalam mengkonseptualisasikan, mengembangkan, dan mengoperasikan sekelompok perusahaan lifestyle yang eksklusif dan beragam. Dari Jakarta hingga Dubai, Ismaya telah beroperasi di lebih dari 100 lokasi termasuk restoran, lounge, dan festival pemenang penghargaan.

Perkembangan Ismaya Group Setelah Mendapat Pendanaan

Waktu :

Juni 2022

Pendanaan :

PE

Nilai :

US $ 18,1 Juta / 264 Miliar Rupiah

Investor :

East Ventures, Falcon House Partners

Ismaya akan menggunakan dana tersebut untuk terus memperluas jangkauannya dalam memenuhi permintaan yang meningkat, meliputi F&B yang berkualitas, pengalaman lifestyle yang eksklusif, dan layanan pengiriman makanan yang terus berkembang.

Di saat yang bersamaan, Ismaya Group juga memperkuat fondasi bisnis dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pertumbuhan dan melayani kepentingan pelanggan dengan menciptakan personalisasi dalam skala yang besar.

4. Hangry

Sejak pertama kali dibuka pada November 2019, Hangry meluncurkan beberapa brand dengan jenis menu yang bervariasi yakni “Moon Chicken” yaitu ayam goreng ala Korea , “San Gyu” masakan asli Jepang , “Ayam Koplo” berbagai hidangan ayam tradisional.

Semuanya dibanderol mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 70.000 per porsi. Layanannya juga memiliki peringkat rata-rata 4,7 dari skala lima di berbagai platform pengiriman. Hangry pun gencar mengakuisisi merek lain. Merek pertama yang diakuisisi yakni “Accha”, pelopor dan pemimpin pasar soul food India yang telah hadir Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan wilayah Jawa Barat lainnya.

Perkembangan Hangry Setelah Mendapat Pendanaan

Waktu :

April 2022

Pendanaan :

Seri A

Nilai :

US $ 22 Juta / 316 Miliar Rupiah

Investor :

Journey Capital Partners, Orzon Ventures, Sassoon Investment Corporation (SassCorp), dan Alpha JWC Ventures.

Pendanaan ini membuat startup kuliner multi-brand ini berhasil mengumpulkan US$ 35 juta, jika digabungkan dengan pendanaan ekuitas seri A tahun lalu. Hangry berencana menggunakan dana segar tersebut untuk melanjutkan ekspansi bisnis. Startup kuliner ini akan mengakuisisi brand-brand kuliner, membangun brand in-house baru, dan memaksimalkan ekspansi nasional.

Hangry berhasil membangun bisnis yang berfokus pada layanan pesan antar. Hangry mengembangkan konsep cloud kitchen dan multi-brand. Cloud kitchen adalah restoran berbasis komputasi awan (cloud). Konsumen hanya bisa memesan secara online.

Setelah meraih pendanaan kali ini, Hangry menargetkan ekspansi secara regional mulai dari 2024. Selain itu, memperluas dan menambah lebih banyak outlet secara nasional. Kemudian, mengakuisisi brand-brand kuliner unggulan lainnya. Lalu, membangun brand-brand secara in-house untuk menjangkau berbagai target pelanggan.

Sejak 2019, Hangry membuka lebih dari 70 outlet. Pendapatan tumbuh lebih dari 23 kali lipat. Hal itu sejalan dengan meningkatnya penggunaan layanan pesan-antar makanan di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, Hangry menjual lebih dari sepuluh juta porsi makanan dan minuman selama 2019 - 2021. Kini, Hangry menjual lebih dari satu juta porsi produk per bulan dari empat brand.

Perkembangan FnB | Foto: Traveliner

5. Daily Box

Dailybox merupakan bagian dari Dailybox Group yang juga menaungi beberapa brand kuliner seperti Shirato dan Breadlife. Hingga saat ini, Dailybox Group beroperasi di lebih dari 150 titik di lebih dari 20 kota. Sejak tahap pendanaan awal atau seed funding hingga saat ini, pendapatan Dailybox Group tumbuh lebih dari 16 kali lipat. Selama pandemi Covid-19, Dailybox juga mencatat peningkatan transaksi lebih dari 100 kali lipat. Ini didorong oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin memanfaatkan platform pesan-antar makanan atau food delivery.

Baca juga: Ada Dua Sup Tradisional Indonesia dalam "50 Sup Terlezat di Dunia 2023" versi TasteAtlas

Perkembangan Daily Box Setelah Mendapat Pendanaan

Waktu :

Juni 2022

Pendanaan :

Seri B

Nilai :

US $ 24 Juta / 355 Miliar Rupiah

Investor :

Northstar Group, Vertex Growth, Kinesys Group

Dailybox akan memanfaatkan dana segar ini untuk memperluas jaringan gerai nasional. Selain itu, meningkatkan inovasi teknologi dan menambahkan sejumlah merek dengan ragam kuliner baru. Startup itu juga berencana ekspansi, terutama di sejumlah kota tingkat (tier) dua dan tiga.

Rencana ekspansi strategis di kota-kota non-metropolitan akan menciptakan banyak lapangan kerja guna mendukung ekonomi lokal sekaligus memperkuat keberadaan daily box di seluruh Indonesia.


Nah, gimana? Jadi semakin bersemangat untuk memulai bisnis di dunia FnB kan?

Sumber:

https://www.traveliner.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini